Narezushi, Sushi Primitif Perlu Dicoba

TOKYO, Bisniswisata.co.id: Sushi, kuliner paling populer dan tradisional asal Jepang ini berupa nasi yang digulung dengan berbagai isian plus topping yang membuat selera untuk disantap. Biasanya Susho dinikmati dengan tambahan wasabi serta kecap asin.

Kini Sushi sudah melegenda dan menyebar di penjuru dunia, bahkan sudah akrab dengan lidah pecinta kuliner di Indonesia. Padahal, Sushi yang beredar saat ini merupakan generasi Sushi yang kesekian kalinya. Ternyata ada jenis Sushi paling tradisional, primitif dan awal atau pertama kali kelahiran Sushi di Jepang.

Narezushi, namanya. Memang Narezushi sangat berbeda jauh dengan sushi yang biasa dikonsumsi. Narezushi berbahan baku ikan fermentasi yang diawetkan dengan nasi. Tidak diketahui kapan narezushi ini ditemukan, namun diperkirakan pada abad ke-8 Narezushi masuk ke Jepang. Meskipun banyak orang menyukai rasanya, narezushi memiliki bau ikan yang sangat kuat.

Di sekitar Danau Biwa, danau terbesar di Jepang, narezushi menjadi makanan pokok dan sumber protein yang penting. Mengutip CNN, Kamis (18/01/2018) di daerah itu paling umum dibuat adalah funazushi yang terbuat dari ikan nigorobuna.

Resep narezushi ini berbeda-beda di setiap keluarga, sebagian besar memiliki resep sendiri yang diturunkan dari generasi ke generasi. Meskipun memiliki resep berbeda, narezushi tetap diolah dengan metode yang sama.

Pertama ikan diawetkan dengan garam selama beberapa bulan sampai kering. Ikan ini dicampur dengan nasi dan difermentasikan kembali. Ikan ini disimpan di ruangan gelap dengan suhu ruangan. Ikan yang telah difermentasikan bisa dibiarkan selama berbulan-bulan, bertahun-tahun, bahkan puluhan tahun.

Bagaimana dengan rasanya? Narezushi biasanya dijual dalam bentuk satu ikan utuh dan dilengkapi dengan saus goopy atau yogurt. Koki akan mengiris sushi ini dengan tipis dan menyajikannya diatas nasi. Namun narezushi juga disajikan dengan bubur dan teh panas atau pun digoreng.

Narezusi memiliki aroma seperti limbah dan rasa asam yang kuat. “Orang-orang yang mencintai funazushi, mereka sangat menyukainya.” kata Kazyuki Oashi, koki eksekutif di Lake Biwa Marriot Hotel.

Jika sushi jenis ini diolah dengan benar, bagian kepala ikan juga bisa dikonsumsi. Jika berada di Jepang, narezushi sangat mudah ditemukan. Untuk sushi dengan kualitas tinggi, bisa mencari di toko tradisional yang ada di sepanjang tepi Danau Biwa.

Kimura, salah satu toko yang menjual hidangan tersebut lebih dari lima puluh tahun. “Karena ikan ini langka sekarang, tak semua nelayan bisa menangkapnya, jadi kami berpikir ini adalah makanan khusus, ini bukan lagi hal yang biasa,” kata Akiko Higashimomo, seorang penjaga toko Kimura.

“Biasanya dipesan saat acara keluarga dan acara khusus karena memiliki rasa yang sangat kuat. Ini bukan sesuatu yang bisa Anda makan setiap harinya.” tambahnya sambil menambahkan Narezushi kini mulai ditawarkan kepada pecinta kuliner Sushi.

Higashimomo mengungkapkan menyantap narezushi biasanya dilakukan dengan perlahan. “Jika Anda mencobanya sedikit, cobalah dengan sake. Ini bisa terasa enak dengan wine, karena rasanya seperti blue cheese.” sambungnya. (CNN)

Endy Poerwanto