Politisi Senior Emron Pangkapi yang juga Ketua Dewan Penasehat Lembaga Adat Melayu Bangka Belitung awal bulan Juli 2018 selama 10 hari berkunjung ke New Zealand. Berikut kisah perjalanannya.

AUCKLAND, bisniswisata.co.id: Wisata petualangan menjadi pilihan saya dan istri untuk menjelajah New Zealand ( NZ) mengitari North Island (Pulau Utara) dari ujung ke ujung total 1200 km. Negara ini terdiri dari dua pulau besar (Pulau Utara dan Pulau Selatan).
New Zealand atau Selandia Baru ini adalah sebuah negara kepulauan di barat daya Samudera Pasifik sekitar 1.500 kilometer di tenggara Australia, di seberang Laut Tasman dan sekitar 1.000 kilometer di selatan negara-negara kepulauan Pasifik.
Sewa campervan (rumah mobil), menyetir sendiri di NZ, melintasi kawasan dengan pemandangan lereng gunung, kelok jurang, gurun rumput, kawasan peternakan, perkebunan, tepi pantai yang amat panjang berpuluh-puluh kilometer menjadi sensasi petualangan di usia senja.
Subhanallah! Saya hanya bersama isteri saja dan perjalanan kami mulai begitu tiba di Bandara Internasional Auckland. Campervan yang saya pesan dari Jakarta sudah tersedia di agen Lucky Motorhome Airport.
Proses administrasi mudah dan cepat. Cukup serahkan copy paspor dan SIM Indonesia yg sudah diterjemahkan. Isi formulir dan bayar sewa (wajib pakai kartu kredit), langsung sudah dapat kunci mobil dan serah terima sambil pencocokan item fasilitas.
Semua proses tidak lebih 30 menit.
Kami memilih mobil Toyota Rodeo (model Toyota Estima) otomatis (sebesar Inova), dengan fasilitas lengkap ada jok yang bisa diubah menjadi tempat tidur 2 orang.
Di dalam mobil juga sudah tersedia peralatan masak lengkap seperto kompor, gas, panci, penggorengan, pisau dapur, barbeque aoutdoor, piring, mangkok dan peralaran lainnya serta freezer mini untuk membekukan makanan basah, kursi santai berikut meja lipat.
Sewa Lucky Rodeo perhari sudah termasuk dengan asuransi sekitar NZ$ 70 dolar (Rp 650.000). Harga sewa mobil rumah ini jauh lebih murah bila dibandingkan dengan tarif nginap di hotel.
Tarif hotel Melati/Motel berkisar NZ$ 85 – NZ$200. Bermodalkan Global Positioning System ( GPS), kami start mengitari kota Auckland, kota bisnis terbesar di NZ. Hari pertama kami memilih menginap di hotel di pusat kota (central city) untuk penyesuaian.
Beberapa hari sebelumnya saya sudah pesan hotel via traveloka bertarif Rp 600.000. Puas keliling kota, kami menuju ke hotel Parnell Phines. Ambooi, tengah malam tiba di hotel tak ada seorangpun yang bisa ditemui apalagi petugas recepsionist. Hotel terkunci, sementara di luar cuaca dingin.
Saya memesan kamar hotel berikut parkir, maka langsung ke halaman belakang. Tapi pada kemana pegawainya? Setelah cari sana sini tidak ada orang, saya coba berkomunikasi via email pada web pesanan hotel. Eeh Alhamdulillah dapat jawaban PIN pintu dan loker untuk ambil kunci.
Silahkan self service. Aman, semuanya jadi terbuka, kamar yang apik sudah tersedia. Semuanya layani sendiri dan besoknya kami chek out tinggal taruh kunci di loker dan pergi begitu saja.
Tentu saja ini pengalaman pertama bermalam di hotel di Auckland, New Zealand dengan sistem swalayan. Berikutnya hampir semua hotel model pelayanan yang sama, hanya diberi PIN untuk buka pintu. Kecuali motel 24 jam ada petugas recepcionis.
Pengalaman chek in hotel di NZ menjadikan kita harus cermat berkomunikasi via email saat booking. Kami jadi keluar masuk hotel, karena istri saya kurang selera tidur di mobil, walaupun area caravan parking park sungguh amat indah dan menyenangkan.
Alasannya cuaca dingin. Awal Juli kemarin memang musim dingin di NZ. Sementara perjalanan kami antar kota wisata melingkar lintas timur barat: Auckland – Tauranga – Rotorua- Taupo Lake – Napier – Wellington – Nort Parmeston – Hawera – New Plymouth – Hamilton – Pakuranga – Auckland.
Ada pemandangan standard di sepanjang jalan. Di tengah pemandangan gurun rumput terlihat lereng pegunungan yang “teramat” indah, ada kota-kota kecil (Kota Sherief) untuk rehat sejenak. Desa di sini umumnya berjauhan antara 30 – 50 km baru menemui kota mirip model kota sherif di film cowboy.
Ditandai dengan tanda peringatan menurunkan kecepatan kendaraan (40 KM/jam), lalu ada baleho bergambar: SPBU, sendok garpu, toilet, tenda dan caravan. Makanya
artinya di desa itu tersedia pom bensin,restoran/cafe, motel, tempat parkir caravan berkemah serta toilet umum.
Toilet umumnya bagus dan bersih setara fasilitas hotel berbintang, tisue tersedia bergulung-gulung, kran air panas dan dingin, kursi bangku ber-deret-deret dibariskan menghadap pemandangan yang indah, colokan listerik tersedia komplet. Gratis!.

Di samping yang gratis di rest area ini, ada toilet berbayar di kota besar dengan ciri khas bentuk kubah.
Di kota2 wisata yang kami singgahi seperti Napier, Taupo Lake, Hataitai, Oriental Bay, New Plymouth tersedia pula berbagai permainan.
Mulai dari taman lalu lintas buat anak-anak dengan bom bom car, mini driving golf, alat-alat olahraga kebugaran yang model gymnastic mewah di Jakarta, dan begitu banyak permainan anak dan orang dewasa tersedia gratis.
Konsep negara New Zealand agaknya hanya fokus untuk membuat warganya senang, nyaman, merasa aman dan selalu tersenyum. Fasilitas umum yang “number one” menjadi trade merk Newzealand.
Kursi-kursi besi, bangku kayu dan meja berjejer di tepi-tepi pantai, pinggir jalan dan pojok-pojok strategis terminal dan jety. Silahkan nikmati dengan santai nyaman dan pastinya gratis.
Bahkan mungkin di seluruh dunia hanya ada di New Zealand pusat perbelanjaan (mall) menyediakan lounge untuk bersantai di luar bangku cafe/restoran.
Saya masuk mall di Hamilton dan Pakuranga. Diantara counter, booth dagangan dan toko tersedia sofa2 untuk duduk santai sambil melihat orang lalu lalang belanja.
Orang-orang tua dan pasangan mereka menunggu belanja bisa rehat dengan nyaman Membayangkan di Indonesia mall yang kering fasilitas umum, sungguh saya berdecak kagum dengan fasum di New Zealand ini.
Hebat adalah kata yang dapat mewakili nikmatnya fasilitas umum negri ini. Konsep negara NZ bikin rakyatnya senang, nyaman, aman dan tersenyum benar2 menjadi kenyataan.
Parkir kendaraan hanya bayar di pusat keramaian kota. Di kawasan wisata pantai dan gunung maka parkir dan toilet gratis. Ada satu dua bangunan toilet berbayar di kota Taupo Lake model kubah.
Bayar NZ$ 1 dapat pinjaman handuk bersih mandi air panas shower sepuasnya. Toilet/shower model ini dikhususkan untuk wisatawan backpaker mandi hanya di kota besar.
Menariknya sepanjang perjalanan tidak ada polisi berjaga maupun mengatur lalulintas. Konon negara ini paling aman dunia, masyarakat paling patuh pada aturan dan angka kriminalitas nol.
Jika tas tertinggal di terminal bis, besok datang masih tetap pada tempatnya. Tak ada orang yang mau mengambil barang yang bukan miliknya.
Bertemu orang New Zealand baik yang Eropa maupun suku asli Maori selalu memancarkan wajah senyum. Sulit menemui orang berwajah cemberut. Mereka ramah, gemar sekali menolong dan memberikan senyum.
Konon pemerintah New Zealand membangun hanya fokus untuk bikin senang rakyat, membuang jauh hal-hal yang bikin rakyat berwajah cemberut. Administratif dipermudah, semua online tidak ada pungli.
Pemerintah memfasilitasi seluruh kenyamanan rakyat, harga kebutuhan pokok murah, mobil bebas bea masuk sehingga murah, Nomor daftar kendaraan pribadi bebas dipilih. Mau angka berapa silahkan, mau huruf alpabet silahkan yang penting pemilik mobil senang.
Banyak mobil pribadi sesuai tanggal lahirnya. Misalnya 100287 atau milih pakai nama SMITH, RONALD dan bermacam tulisan lainnya.
Infonya ada orang keturunan Indonesia punya mobil dengan nomor pol JOKOWI sebagai tanda hormatnya kepada Presiden RI Jokowi. Itulah kebebasan yang diberikan dan silahkan pilih asal senang sesuai motto bangsanya: Permudah Semua Urusan.
TIdak heran kalau New Zealand dinobatkan sebagai negara paling makmur dan penduduknya paling bahagia di dunia. Saya kagum dan merindukannya untuk datang lagi ke negri yang indah dan kerap menjadi lokasi film-film yang mendunia.
Meski menempuh perjalanan yang sangat panjang ratusan kilometer, kami berdua menikmati kebersamaan dan menikmati sensasi petualangan di usia senja.
Negri yang oleh penduduk aslinya, bangsa Maori disebut Aotearoa atau Tanah Berawan Putih Panjang benar-benar menjadi tanah yang diberkahi Allah SWT dengan jiwa pemimpin dan rakyatnya yang seputih awan.