LAPORAN PERJALANAN

Menikmati skybike dan Wana Wisata Kampung Ciherang, Sumedang

SUMEDANG, Jawa Barat, bisniswisata.co.id: Bersepeda di jalan dengan lingkungan yang aman dan nyaman di tengah udara segar sungguh mengasyikkan. Apalagi kalau menggowesnya perlahan sambil berbincang dengan Si Dia sepanjang perjalanan.

Menggowes seperti itu mungkin sudah biasa bersama kekasih hati. Tapi kali ini pasti menjadi pengalaman tak biasa karena roda-roda sepeda yang kita gowes  itu, masing-masing harus meluncur di atas seutas tambang baja yang terentang di ketinggian 50 meter, untuk melintasi sebuah jurang sungai sepanjang 100 meter di bukit hutan pinus yang rimbun dan sepi.

Itulah  skybike, sepeda udara, satu dari ragam nomor aktivitas  highroop   outbound,  bentuk   permainan   sehat (aman   dan terukur) dengan menggunakan   sistem tali-temali di atas sebuah   ketinggian.

Nomor   lain yang  menarik adalah  flying  fox,   yang   memberi   kesempatan   pada pengunjung meluncur ibarat tupai dari ketinggian sebuah batang pohon, ke lokasi lain yang   sudah ditentukan. Ada juga grazy   web,   jaring   tambang setinggi 4 meter   yang menutup jalan, harus   dipanjat dan dilompati untuk   bisa melanjutkan perjalanan.

Wahana lainnta adalah  grazy   web bridge  (jembatan   dari jalinan tambang) yang membentang di atas sungai.Tak kalah menarik adalah jembatan di ketingian cabang pohon yang cuma berupa bilah-bilah papan ataupun lingkaran tali yang cuma pas untuk pijakan satu telapak kaki.

Semua itu harus dilewati, karena konsepnya memang  the way of noreturn alias  tak   ada jalan   kembali, untuk   kita bisa mengikuti   nomor-nomor outbound  lainnya.Permainan-permainan ala petualang alam yang penuh tantangan dan sangat memacu hormon adrenalin dalam tubuh ini bisa dinikmati kampung Ciherang,  Desa Cijambu,Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

Bagi   kaum muda   pencinta alam,   kawasan dibawah pengelolaan Perhutani   KPH Sumedang BKPH Manglayang Timur RPH   Cijambu, ini bukan sesuatu yang baru. Bukit seluas 12 hektar di tepi timur Pegunungan Manglayang dengan tegakan hutan pinus dan aliran Sungai Ciherang sejak dulu biasa dijadikan areal berkemah.

Belakangan klub-klub sepeda gunung ataupun  sepeda motor, juga menjadikannya tempat ngumpul. Potensi  ini mendorong   pemerintah daerah,   dengan menggandeng pengusaha, Perhutani sebagai penguasa lahan dan Lembaga Kerukunan Masyarakat Desa   Hutan, mengembangkannya menjadi Wana Wisata Kampung Ciherang di tahun 2016.

                                aktivitas di wana wisata

Dulu   butuh beberapa   jam dari Kota Bandung   untuk mencapai Kampung Ciherang yang jaraknya tak lebih dari 30 Km saja. Tapi kini  jalan tanah sudah diaspal dan jaringan jalan-jalan kampung sekitar dicor dengan semen.

Cuma butuh 1,5 jam bermobil dari ujung Tol Cileunyi – Bandung Untuk mencapai Kampung Ciherang. Silahkan ambil rute ke arah Jatinangor, meliwati Kampus IPDN dan Unpad hingga tiba di Kecamatan Tanjungsari.  Belok kiri setelah Gedung Ganesha Operation Cabang Tanjungsari yang terletak di sebelah kiri jalan.

Bila dari arah Kota Sumedang, patokannya adalah SMPN 1 Tanjungsari, dan lalu berbelok ke arah kanan. Susuri jalan tersebut sejauh sekitar 20 Km ke arah utara,   melewati bukit-bukit, kebun dan sawah terasering yang indah.

Sasaran kita cuma sepelemparan batu dari gerbang Kampung Ciherang.Ada   areal lebih luas dari lapangan sepakbola, untuk areal parkir kendaraan roda dua ataupun roda empat. Ada masjid dan warung-warung makanan   di sekitarannya. Juga pedagang sayur dan buah-buah segar, khususnya di hari Sabtu dan Minggu serta hari libur nasional.

Kampung Ciherang memang dikelilingi areal pertanian yang subur. Sepanjang jalan, mata dimanjakan oleh panorama alam nan indah. Bukit-bukit yang dihiasi petak-petak sawah terasering, jauh lebih indah dan luas dari tempat serupa di Bali, dengan lahan-lahan kebun yang selalu berganti tanaman di tiap musim.

Ada juga rumah-rumah penduduk dihiasi antena parabola   dan tampah-tampah penjemur tembakau. Di beberapa   sudut tampak kebun-kebun, Bunga Matahari ( Sunflower ) yang bijinya menjadi komoditi ekspor ke negri Belanda.

Wana Wisata Kampung Ciherang buka tiap hari antara Pk 08:00 –17:00   WIB. HTM Rp30.000/orang. Sambil memperlihatkan lembar tiket masuk,   pengunjung gratis memanfaatkan berbagai fasilitas dan wahana wisata outbound  di  lokasi  itu, termasuk  menikmati SkyBike, Flying Fox, dan beberapa bentuk permainan lainnya.

Anak-anak juga bisa membeli tiket kuda tunggang keliling kawasan, Mini Motocross di  track khusus, River Tubbing ataupun menjajal mengayuh perahu karet didanau tenang. Ada   kolam renang bersusun di bagian atas hutan pinus,   dengan sumber mata air alam yang bisa direnangi secara gratis.

Banyak spot unik  lainnya untuk foto   selfie.   Ada   pengamen   tradisional   dengan siter   yang menyanyikan tembang-tembang Sunda. Ada Mini Zoo yang menghadirkan berbagai   unggas dan burung langka.   Ada banyak gubuk gratis untuk berteduh pula, serts jejeran warung-warung makanan minuman dengan  harga wajar.

Bila   kangen   masa lalu,   dan Anda ingin   bermalam di lokasi   itu, ada disewakan ragam   peralatan berkemah. Tak berlebihan bila tempat ini merupakan wana   wisata yang asyik dikawasan timur Gunung Manglayang.

Nah mau coba ? mari arahkan kendaraan pribadi ke perbatasan Kabupaten  Bandung dan Kabupaten Sumedang – Jawa Barat ini. Wana wisata Kampoeng Ciherang yang  berdiri diatas lahan 12 hektar ini, menjadi salah satu tempat rekreasi pilihan bagi warga Sumedang, luar daerah, bahkan mancanegara seperti, dari Turki, Austria, India dan lainnya

Hana Fahila