NEW YORK, Bisniswisata.co.id: Mariah Carey tengah terlilit masalah hukum dengan promotor Amerika Selatan karena membatalkan tur konser secara sepihak. Hingga kini kasusnya masih berlanjut. Perwakilan Carey tutup mulut, belum mau angkat bicara terkait tuntutan sang promotor.
Pada Oktober 2016, penyanyi bergenre Pop, R&B Modern menggunakan Twitter meminta maaf kepada penggemarnya di Amerika Latin karena membatalkan konser di sana. Ia lantas menyalahkan pihak promotor atas kejadian itu.
“Hancur karena pertunjukan saya di Chile, Argentina dan Brasil harus dibatalkan. Penggemar saya pantas mendapatkan yang lebih baik daripada bagaimana promotor-promotor ini memperlakukan mereka,” tulis penyanyi dan penulis lagu kelahiran Huntington, New York, 27 Maret 1970.
Pelantun hit When You Believe dan Without You ini, kemudian menuntun pihak promotor dan mengklaim mereka gagal membayarnya secara penuh dan merusak citranya karena pembatalan tur konser ini.
Sebagai jawaban, pihak promoter atas nama Fenix ini dilaporkan menuntut balik Carey. Berdasarkan dokumen pengadilan yang didapatkan The Blast, Fenix menuduh Carey mangkir dari pertunjukannya di Argentina dan Chile tanpa pemberitahuan dan alasan. Mereka meminta setidaknya US$500 ribu (sekitar Rp6,7 miliar) atas kerugian yang dialami di setiap pertunjukan.
Melansir AceShowbiz, Jumat (19/01/2018) TMZ melaporkan Carey telah dibayar hampir 75 persen dari kontrak yang disepakati kedua belah pihak, yakni sebesar US$703.100 (sekitar Rp9,4 miliar).
Fenix menganggap itu sebagai praktik standar setiap keduanya bekerja sama sebelumnya. Karenanya, pernyataan Carey sebelumnya dianggap salah dan bersifat fitnah.
Secara total, Feniz meminta Carey setidaknya US$3 juta (sekitar Rp40 miliar) untuk penggantian biaya yang telah dibayarkan kepada sang diva dan “citra sang promotor yang tidak bisa diperbaiki di mata penggemar konser dan artis lain.” lontarnya. (TMZ)