VIENTIANE, bisniswisata.co.id: Sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO, Luang Prabang berada dalam situasi yang sangat sulit. Bagaimana, misalnya, destinasi di Asia Tenggara ini, yang semakin populer berkat arsitektur kolonialnya yang memukau.
Arsitektur kolonial Prancis yang megah, kuil-kuil indah yang tak terhitung jumlahnya, keragaman budaya, dan pesonanya yang luar biasa, dapat menghindari keruntuhan ekologis setiap kali wisatawan baru datang?.
Luang Prabang kehilangan sumber daya alam yang rapuh – setiap kali wisatawan baru berkunjung, Luang Prabang kehilangan sumber daya tersebut akibat deforestasi, degradasi lingkungan, dan pemanfaatannya yang tidak berkelanjutan.
Sebagai pendorong utama pariwisata di Laos, yaitu deforestasi, dan degradasi lingkungan, Luang Prabang hanya dapat berbangga karena kehilangan 9 persen dari total keindahannya. Namun, keindahan alam dan pesonanya yang luar biasa memang menarik wisatawan yang menghargai budaya, warisan, dan penerapan praktik-praktik berkelanjutan.
Upaya-upaya terbaru untuk mencapai pertumbuhan yang bertanggung jawab di seluruh sektor Luang Prabang menunjukkan bahwa pariwisata dapat terus tumbuh, dan degradasi lebih lanjut dapat dihindari.
Pariwisata dan Keberlanjutan Lingkungan: Peran Hotel
Dalam upaya mengatasi masalah ini, beberapa hotel di Luang Prabang menjadi yang terdepan dalam pariwisata berkelanjutan. Pemerintah telah bekerja sama dengan bisnis lokal untuk mendorong praktik-praktik yang meminimalkan limbah, mengurangi jejak karbon, dan mempromosikan konservasi sumber daya.
Salah satu yang menonjol adalah Hotel Avani+ Luang Prabang, yang memprioritaskan keberlanjutan melalui beberapa praktik utama. Hotel ini telah menghilangkan penggunaan botol air plastik, dan menawarkan air minum yang disaring dalam botol kaca.
Hotel ini juga mengoperasikan kebun organik, yang menghasilkan sayuran yang digunakan di restorannya, sehingga mengurangi ketergantungan pada pemasok makanan eksternal dan berkontribusi pada perekonomian lokal.
Selain upaya pengelolaan limbah dan daur ulangnya, hotel ini juga merupakan bagian dari inisiatif Green Globe 2050, yang berfokus pada pelacakan dan pengurangan konsumsi energi. Inisiatif-inisiatif ini sejalan dengan strategi pemerintah Laos yang lebih luas untuk mempromosikan pariwisata hijau sambil menjaga keutuhan aset alam dan budaya.
Pariwisata berkelanjutan di sepanjang Sungai Mekong
Sungai Mekong, salah satu daya tarik utama Luang Prabang, juga menjadi latar belakang pariwisata berkelanjutan. Pemerintah mendukung pelayaran ramah lingkungan, seperti yang dioperasikan oleh Mekong Kingdoms, yang berfokus pada pengurangan sampah dan penggunaan produk ramah lingkungan.
Pelayaran sungai ini menawarkan pengalaman unik bagi pengunjung akan keindahan alam kawasan ini sekaligus mematuhi pedoman keberlanjutan.
Pemerintah menyadari pentingnya menjaga kesehatan ekologis sungai, dan inisiatif untuk mengurangi polusi merupakan kunci untuk menjaga Sungai Mekong tetap menjadi daya tarik yang berkembang bagi penduduk lokal maupun wisatawan.
Inisiatif lokal di bidang pertanian dan produksi susu
Selain hotel dan pelayaran sungai, proyek pertanian lokal juga berkontribusi pada model pariwisata berkelanjutan. Salah satu contohnya adalah Laos Buffalo Dairy, sebuah peternakan inovatif yang memproduksi produk susu dari susu kerbau.
Operasional peternakan ini berkaitan erat dengan prioritas pemerintah untuk mendorong pembangunan pedesaan, meningkatkan mata pencaharian lokal, dan mengurangi dampak lingkungan.
Peternakan ini menggunakan blok pengendali emisi untuk mengurangi emisi metana dari kawanan kerbaunya, yang berkontribusi pada upaya memerangi perubahan iklim.
Peternakan sapi perah ini juga berfungsi sebagai pusat pendidikan, melatih para peternak lokal dalam praktik-praktik berkelanjutan, seperti peternakan, teknik pemerahan susu, dan pertanian ramah lingkungan.
Dukungan pemerintah Laos terhadap proyek-proyek tersebut mencerminkan komitmennya untuk mempromosikan pariwisata bertanggung jawab yang bermanfaat bagi lingkungan dan masyarakat setempat.
Menarik wisatawan yang bertanggung jawab
Seiring upaya pemerintah Laos untuk memposisikan Luang Prabang sebagai destinasi wisata berkelanjutan, negara ini menghadapi tantangan untuk menarik wisatawan yang tepat.
Negara ini berupaya menghindari menjadi destinasi murah yang hanya menarik wisatawan backpacker beranggaran rendah, dan justru ingin melayani mereka yang ingin merasakan budaya dan lingkungan secara bertanggung jawab.
Wisatawan yang berpartisipasi dalam inisiatif berkelanjutan, seperti menginap di hotel ramah lingkungan atau mengunjungi perkebunan edukatif, dapat berkontribusi pada pembangunan ekonomi kawasan tanpa mengorbankan keseimbangan ekologi.
Strategi pemerintah berfokus pada menarik wisatawan yang bersedia membayar lebih untuk pengalaman yang bermakna dan berkelanjutan, serta memastikan manfaat pariwisata dirasakan oleh masyarakat setempat.
Masa depan yang berkelanjutan untuk Luang Prabang
Dampak pariwisata di Luang Prabang di masa depan akan kompleks. Minat wisatawan terhadap Luang Prabang sangat tinggi, tetapi pemerintah Laos memprioritaskan aset sejarah dan alam kota.
Kolaborasi Luang Prabang di masa depan dengan hotel, petani lokal, dan operator lokal merupakan fondasi untuk memisahkan pertumbuhan pariwisata dari degradasi lingkungan.
Pariwisata berkelanjutan dan praktik ramah lingkungan akan memungkinkan Luang Prabang untuk terus menjadi destinasi wisata pilihan bagi mereka yang mencari pengalaman budaya yang autentik, kaya, dan beragam.
Luang Prabang adalah contoh sempurna bagaimana pariwisata merupakan kontributor utama bagi perekonomian lokal, melindungi ekosistem yang rapuh, dan membuktikan bahwa kemakmuran dapat diraih tanpa mengorbankan masa depan.









