TRANSPORTASI

Lombok pun Sambat Mahalnya Tiket Pesawat

MATARAM, bisniswisata.co.id: Pasca Maluku, Pekanbaru dan Batam teriak harga tiket pesawat kian mencekik, kini giliran Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB) pun sambat tingginya harga tiket pesawat. Padahal Lombok kini memasuki masa pemulihan pariwisata pasca terjadinya bencana alam.

“Mahalnya tiket pesawat sangat menghambat pemulihan pariwisata pasca bencana gempa bumi. Tingginya harga tiket pesawat dan penerapan biaya bagi bagasi dinilai berdampak bagi penurunan tingkat kunjungan wisatawan ke Lombok saat ini,” papar Sekretaris Daerah (Sekda) NTB Rosiady Sayuti seperti dilansir Antara, Senin (28/01/2019).

Dilanjutkan, yang jadi masalah di Lombok hari ini adalah penerbangan. Mengingat beberapa calon penumpang yang komplain tentang penerapan biaya bagi bagasi. Kondisi ini akan berdampak buruk bagi rencana wisatawan untuk berlibur ke Lombok. Adanya aturan bagasi berbayar juga akan mempengaruhi penjualan oleh-oleh dan kerajinan tangan khas Lombok.

“Artinya kemahalanlah harga tiket pesawat yang mungkin jadi pengaruh juga, masa low season yang biasanya memang sepi jadi tambah sepi lagi saat ini,” lontarnya.

Rosiady meminta Dinas Pariwisata NTB berkomunikasi dengan manajemen maskapai agar bisa menurunkan harga tiket pesawat ke Lombok. “Kita harus bekerja juga, Pak Kadis (Pariwisata) bisa komunikasi ke maskapai untuk harga tiket pesawat, kalau tidak ajang evebt wisata yang digelar di Lombok akan berpengaruh,” paparnya.

Diharapkan manajemen maskapai bisa memberikan harga tiket pesawat ke Lombok yang lebih terjangkau untuk menarik minat wisatawan. Dia menilai, Lombok tidak bisa disamakan dengan daerah lain lantaran sedang dalam masa pemulihan pascagempa. “Kita tidak bisa berdiam diri, kita harus mendorong maskapai agar ada kebijakan khusus bagi daerah kita karena masih dalam pemulihan akibat bencana,” ucapnya.

Kepala Dinas Pariwisata NTB, Lalu Muhammad Faozal mengaku saat ini, sektor pariwisata di NTB sedang berupaya bangkit setelah sempat lesu pada pertengahan hingga akhir 2018 akibat dampak gempa bumi. Sejumlah upaya akan dilakukan NTB seperti menggelar even pariwisata berskala nasional seperti Festival Pesona Bau Nyale.

Faozal mengharapkan, penyelenggaraan even pariwisata mampu kembali menggairahkan dunia pariwisata Lombok, termasuk para pelaku UMKM yang juga bergantung pada sektor pariwisata tersebut.

Terkait harga tiket pesawat yang tinggi, kata Faozal, Pemprov NTB tentu akan melakukan sejumlah langkah dengan mendorong maskapai menurunkan harga tiket pesawat agar lebih terjangkau. “Tentu kita tidak berdiam diri dengan harga tiket, kita akan bicara dengan manajemen maskapai terkait hal ini,” ujar Faozal.

Meski begitu, lanjut Faozal, Pemprov NTB hanya mampu mendorong manajemen maskapai untuk meninjau kembali harga tiket pesawat ke Lombok. “Soal ini memang menyangkut kebijakan pusat, Pak menteri (pariwisata) juga sangat concern dengan monitor harga tiket pesawat dari berbagai daerah ke Lombok,” ucap Faozal. (NDY)

Endy Poerwanto