DAERAH

Libur Lebaran, Dieng Bukan Cuma Kawah Sijidang & Sileri

BANJARNEGARA, bisniswisata.co.id: Wisatawan yang berencana menghabiskan libur lebaran di objek wisata dataran tinggi Dieng, Banjarnegara Jawa Tengah (Jateng), diminta meningkatkan kewaspadaan. Bahkan jangan mendekati area Kawah Sileri dan Sikidang karena kondisi kawah masih belum normal.

Meski ada larangan, destinasi wisata daratan tinggi bukan cuma Kawah Sileri dan Sikidang. Ternyata ada 20 obyek wisata lainnya di sekitar Dieng yang perlu dieksplorasi.

Diarea Kawah Sileri dan Sikidang, BPBD Banjarnegara akan memasang dua rambu peringatan di Dataran Tinggi Dieng. “Siang ini kami akan memasang rambu peringatan di Kawasan Dieng, yang berlokasi di dua titik yaitu area Kawah Sileri dan juga Kawah Sikidang,” kata Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Banjarnegara Andri Sulistyo dikutip Antara, Sabtu (01/06/2019).

Dilanjutkan, tim dari BPBD Banjarnegara akan berangkat ke Dataran Tinggi Dieng pada Jumat siang. “Tim juga secara teknis akan berkoordinasi dengan pengelola wisata agar rambu peringatan tersebut dapat terjaga dengan baik,” kata dia.

Pemasangan rambu peringatan bertujuan agar masyarakat sekitar, khususnya para wisatawan, dapat mengenali ancaman yang ada di sekitar wilayah tersebut. “Tujuannya agar membangun kesadaran masyarakat dan wisatawan, bukan untuk menakuti wisatawan, namun agar wisatawan mengenali ancaman yang ada di sekitar situ demi keselamatan bersama,” kata dia.

Hal tersebut, tambah dia, merupakan bagian dari upaya mitigasi bencana dan kesiapsiagaan menyambut Idul Fitri 1440 Hijriah dan libur lebaran. “Pemasangan rambu peringatan juga dilakukan atas dasar rekomendasi Badan Geologi dan dalam rangka menyambut libur Lebaran 2019 ini,” kata dia.

Dia mengatakan bahwa pemasangan rambu peringatan merupakan hal yang rutin dilakukan oleh BPBD Banjarnegara. “Tahun sebelumnya juga kami memasang rambu peringatan di Kawah Sileri guna mengingatkan masyarakat dan wisatawan agar tidak mendekati bibir kawah dengan radius tertentu,” kata dia sambil mengingatkan pihak pengelola wisata terus meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat dan wisatawan di kawasan tersebut.

Jalur Alternatif

Tak bisa dipungkiri, Dataran tinggi Dieng menjadi sasaran turis domestik untuk mengisi masa liburan Lebaran. Keindahan panorama alam Dieng hingga keunikan budayanya jadi magnet tersendiri bagi turis. Momentum Lebaran berdampak membludak jumlah wisatawan. Dan kemacetan lalu lintas pun tak bisa dibendung.

Karenanya bagi wisatawan yang membawa mobil sendiri hendaknya melalui jalur alternatif harus ditempuh agar tak terjebak kemacetan. Kini, banyak jalan yang menghubungkan ke destinasi wisata Dieng.

Misalnya, jika wisatawan dari arah barat, seperti dari Purwokerto, Cilacap dan lainnya, sebaiknya memilih jalur kota Banjarnegara – Kecamatan Karangkobar, Kecamatan Pejawaran – kemudian Dieng. Dari arat barat, sebaiknya lewat kota Banjarnegara, seperti biasa arah Karangkobar. Tetapi sesampainya Karangkobar memilih arah Pejawaran.

Sedangkan wisatawan dari arah timur, menggunakan jalur Wonosobo, Kecamatan Kejajar hingga Dieng. Untuk wisatawan dari Pekalongan dan sekitarnya bisa melalui jalur Kecamatan Kalibening, Kecamatan Wanayasa hingga Kecmatan Batur, Dieng. Juga ada jalur satu lagi, yakni lewat kecamatan Madukara – Pagentan,

Peak Season

Sementara Wisatawan yang ingin menginap di Dieng juga banyak yang sudah dipesan jauh hari. Okupansi kamar homestay di Dieng pada libur lebaran sudah hampir penuh. Pada tanggal 5-8 Juni 2019, atau bertepatan dengan hari raya Idul Fitri sampai H+3 lebaran, sekitar 85 persen kamar homestay di Dieng Kulon Banjarnegara telah dipesan wisatawan.

“Di data yang sudah saya dapat, tanggal 5-8 Juni hampir full booking. Itu yang dari paguyuban,” kata pemilik homestay Green Savannah juga Ketua Paguyuban Homestay Dieng Fortuna Dyah Setyowati

Wisatawan bahkan sudah mulai memesan kamar homestay untuk tanggal 1 hingga 4 Juni, atau mulai H-4 Idul Fitri hingga seterusnya. Pada empat hari sebelum Idul Fitri itu, okupansi kamar homestay mencapai 45 persen. Saat ini ada sekitar 150 homestay di Dieng Kulon yang terdaftar resmi di paguyuban. Pihaknya tidak memantau kondisi penginapan yang tidak terdaftar resmi di paguyuban.

Seiring dengan tingginya permintaan, tarif kamar homestay pun naik namun masih wajar. Rata-rata pengelola homestay di paguyuban menaikkan tarif sekitar Rp 50 ribu di banding saat hari normal. Tetapi ada juga homestay yang tetap memberikan tarif normal. “Paling naik Rp 50 ribu. Ada juga yang tidak naik,”katanya

Dijelaskan, puncak kepadatan tamu pada tanggal 6 Juni atau H+1 Idul Fitri. Pada hari itu, hampir semua kamar homestay di Dieng Kulon terisi atau sudah dipesan wisatawan. Selain Dieng Kulon Kecamatan Batur Banjarnegara, ratusan homestay lain juga tersebar di Dieng Wetan hingga Desa Sembungan Kecamatan Kejajar Wonosobo atau komplek wisata Bukit Sikunir. Umumnya homestay terdiri dari 4 hingga 5 kamar yang biasanya menyatu dengan rumah pemilik.

Bukan Cuma Kawah

Dieng bukan cuma melihat kawah Sileri dan Sikidang, namun ada obyek wisata lainnya yang perlu dikunjungi. Tercatat ada 20 destinasi wisata di lingkungan dataran tinggi Dieng, sehingga wisatawan dapat mengeksplorasi mulai wisata alam. wisata sejarah hingga wisata budaya. Di tempat ini pengunjung akan disuguhkan dengan alam hijau dengan masyarakat yang bersikap ramah dan lahan pertanian yang bertingkat-tingkat sepanjang bukit.

Inih beberapa destinasi wisata di daratan tinggi Dieng yang kerap disambangi wisatawan antara lain:

#. Menikmati Sunset di Bukit Sikunir

Pemandangan yang indah merupakan salah satu keunikan yang ditawarkan oleh Bukit Sikunir. Di tempat ini, pengunjung juga akan disuguhkan dengan golden sunrise yang bewarna kemerahan menjelang pagi hari. Disarankan untuk berangkat menuju Sikunir ketika subuh hari agar tidak melewatkan moment yang indah ini. Ada banyak tempat di Bukit Sikunir yang dijadikan spot foto dengan latar belakang matahari terbit yang tentunya membuat fotomu menjadi lebih indah.

Untuk mencapai bukit ini maka kamu harus sedikit berjuang karena ditantang untuk menaiki tangga bukit yang cukup tinggi. Udara yang dingin dan tanah berundak-undak akan sedikit melelahkan, akan tetapi pemandangan yang indah ketika berada di puncak akan menghilangkan semua kelelahanmu. Di bagian bawah bukit, pengunjung bebas untuk merasakan berbagai makanan khas Dieng dan berbagai souvenir yang dijual dengan harga terjangkau.

Keindahan Sunrise Sikunir ini berada di Desa Sembungan yang dikenal sebagai desa tertinggi di Pulau Jawa. Untuk akses jalan terbilang cukup mudah, pengunjung dapat menggunakan kendaraan pribadi menuju kaki bukit sebelum akhirnya mendaki bukit. Hebatnya lagi kamu hanya perlu membayar uang parkir kendaraan ketika ke tempat ini dan tidak perlu membayar uang masuk tempat wisata.

#. Candi Arjuna

Tak lengkap rasanya apabila tidak sekalian menjambangi Candi Arjuna yang berada di Dieng Kulon, Banjarnegara ini. Hal ini dikarenakan tiket masuk Candi Arjuna satu paket dengan kawah tersebut sehingga dengan 10.000 rupiah kamu dapat memasuki dua kawasan wisata sekaligus. Dalam sejarahnya, Candi Arjuna merupakan peninggalan dari Kerajaan Mataram Kuno dan dibuat untuk menyembah Dewa Syiwa. Ketinggianya yang berada lebih dari 2.000 mdpl membuat candi ini tanpak mempesona dengan suasana penggunungan Dieng yang dingin.

Selain menikmati keindahan alam, pengunjung juga dapat mengabadikan liburanya dengan kebudayaan yang kental dalam komplek candi yang ditemulakan oleh orang Inggris pada tahun 1814 ini. Dalam kawasan Candi Arjuna, terdapat lima buah candi yang saling berjajar lurus. Selain itu taman yang berada di sekitar candi pun terlihat bersih sehingga pengunjung dapat bersantai sambil bencengkarama di atas rerumputan.

#. Telaga Warna

Salah satu objek wisata andalan yang dapat kamu jumpai ketika mengunjungi Dieng Platue adalah Telaga Warna yang berada di Kejajar, Wonosobo ini. Objek wisata ini akan memanjakan mata pengunjung dengan danau kecil yang memiliki berbagai warna akibat dari belerang yang banyak terdapat di Dataran Tinggi Dieng. Bagi kamu yang memiliki ketertarikan untuk mengunjungi tempat ini, sempatkan waktu untuk berfoto-foto terlebih dahulu karena pemandangan yang ditawarkan sangat berkesan dan mempesona.

Di pinggiran danau disedikan jembatan kecil dari kayu yang dapat digunakan sebagai spot foto yang menarik. Selain itu, pengunjung juga dapat melihat beberapa gua yang memiliki akar sejarah yang kental bagi masyarakat setempat dan berada di satu komplek dengan Telaga Warna tersebut. Telaga Warna buka mulai jam 08.00 setiap harinya dan tutup hingga pukul 17.30 WIB, sedangkan untuk tiket masuk, pengunjung dikenakan biaya 10.000 rupiah per orangnya.

#. Gunung Prau

Gunung Paru sesui dengan namanya memiliki bentuk yang memanjang seperti sebuah perahu dan puncaknya berada pada ketinggian 2.565 mdpl sehingga suhunya akan terasa dingin, terlebih lagi pada malam dan pagi hari. Berada di puncak Gunung Prau, maka pengunjung akan disuguhkan dengan pemandangan alam yang sangat indah. Darisana kamu dapat melihat awan-awan putih yang menggelantung di sekitar gunung hingga hijaunya pedesaan yang berada di sekitar lereng Gunung Prau.

Salah satu yang tidak boleh dilewatkan ketika mengunjungi gunung yang berada di Jawa Tengah ini adalah menikmati Sunset dan Sunrise. Dari puncak gunung, para pendaki dapat menyaksikan langit jingga atau kuning keemasan ketika matahari sedang berada di ufuk. Keindahan pemandangan tersebut akan lebih terasa ketika kamu sedang beruntung cuaca saat itu sedang mendung. Bagi kamu yang ingin merasakan sensai keindahan Gunung Prau ini maka di sarankan untuk mendaki pada munsim kemarau. Karena ketika munsim hujan, jalan pendakian terbilang cukup sulit untuk dilalui karena licin.

Untuk melakukan pendakian, kamu dapat melalui jalur yang telah disediakan di Desa Patak Banteng yang berada di kawasan dataran tinggi Dieng. Lamanya perjalanan dapat ditempuh sekitar 2 hingga 3 jam pendakian.

#. Candi Gatot Kaca

Menurut sejarahnya, Candi Gatot Kaca yang namanya diambil dari tokoh cerita Mahabarata ini dibangun pada masa pemerintahan Ratu Sima. Selain Candi Gatot Kaca, di sekitar komplek candi tersebut juga terdapat beberapa candi lainya yang bisa pengunjung temui. Candi yang berada di kawasan Dieng, tepatnya Kabupaten Banjarnegara ini telah menjadi bagian dari Cagar Budaya pemerntah Provinsi Jawa Tengah.

Setelah puas melihat bangunan-bangunan tua penuh sejarah, maka untuk menambah ilmu pengetahun di komplek tersebut juga terdapat museum Kailasa. Museum ini resmi dibuka pada tahun 2008 dan memuat banyak informasi mengenai sejarah yang ada di Dataran Tinggi Dieng. Di sana, pengunjung dapat menemukan artefak-artefak tua, batu-batu penyusun candi, hingga informasi letusan gunung Prau yang ada di Jawa Tengah.

#. Telaga Merdada

Telaga Merdada merupakan danau terluas yang ada di Dieng hingga mencapai 21 hektare. Pemandangan yang ditawarkan oleh telaga ini sangat indah karena berada di antara dua buah bukit terjal yaitu Pangonan dan Sumurup. Menariknya, di sekitar danau banyak ditemukan lahan-lahan berundak tempat pertanian kentang sehingga menambah eksotisme Telaga Merdada tersebut. Tempat wisata ini cocok bagi kamu yang ingin merasakan kawasan sepi pengunjung ketika berada di Dieng karena masih jarang diketahui. Selain itu lingkungan dan penduduk yang berada di sekitar objek wisata Telaga Merdada juga tergolong ramah. (redaksibisniswisata@gmail.com)

Endy Poerwanto