INTERNATIONAL

libur ke Paris, Turis China Diminta Waspadai Penjahat Cantik

PARIS, bisniswisata.co.id: Kantor Kedutaan Besar China di Paris dilaporkan mengirim pemberitahuan kepada setiap warganya yang hendak berlibur ke ibu kota Perancis itu. Berdasarkan serangkaian pemberitahuan yang diunggah ke situs resmi mereka, Kedubes China meminta warganya untuk berhati-hati terhadap adanya penjahat cantik.

Diwartakan SCMP, Sabtu (27/4/2019), peringatan itu muncul setelah seorang turis Tiongkok bermarga Shen menjadi korban terbaru dari penjahat berambut pirang. Shen tengah berlibur ke Paris pada 1 April dan mengagumi kawasan Avenue des Champs-Elysees ketika seorang perempuan mendekati dia.

Perempuan itu bermaksud menanyakan arah kepada Shen. Dia sempat curiga mengapa wanita itu memilih dia yang merupakan turis asing. Meski begitu, Shen tetap menjawabnya. Ketika perempuan itu meninggalkannya, barulah Shen menyadari bahwa ponsel serta dompet miliknya hilang. Sebabnya saat menjawab, dia juga tengah melakukan sesuatu.

Pencopet dan pencuri merupakan ancaman bagi setiap turis yang berkunjung ke Paris. Namun, China sering menjadi target utama karena mereka dipercaya membawa banyak uang.

Selain di Champs-Elysees, Kedubes China juga mengimbau warganya untuk waspada ketika mendatangi ikon wisata lain seperti Istana Versailler, Sacre-Coeur, hingga kereta bawah tanah. “Berhati-hatilah terhadap orang asing di tempat publik maupun transportasi umum. Serta, selalu awasilah barang bawaan Anda,” demikian imbauan dari Kedubes.

Pemberitahuan tentang Shen tidak memuat apakah dia langsung melaporkan kepada polisi, ataukah penjahat cantik yang mendekatinya berhasil tertangkap.

Berdasarkan Dewan Pariwisata Paris, China merupakan penyumbang wisatawan terbesar dunia setelah Amerika Serikat (AS) dan Inggris dengan 1,1 juta perjalanan pada 2017.

Meski kebanyakan tidak mengalami masalah, ada juga turis China yang menjadi korban penculikan atau perampokan selama beberapa tahun terakhir. Pada November 2017, sekelompok turis diserang di tempat parkir di kawasan Val-de-Marne ketika mereka sedang berbelanja. Si perampok lalu kabur dengan sembilan tas barang berharga.

Sementara setahun sebelumnya, 27 wisatawan China diserang oleh enam warga Perancis ketika mereka naik ke bus yang hendak membawa mereka ke bandara. Tidak bisa dipungkiri kunjungan wisatawan China ke Eropa mengalami grafik kenaikan yang snagta tajam, sebaliknya korban kejahatan juga meningkat. (NDY)

Endy Poerwanto