DENPASAR, bisniswisata.co.id: Lebih dari 100 biker dari Komunitas Kawasaki Family seperti NOC, W175, VOID, GNR dan lainnya dari Jatim, Bali & Lombok menggelar touring Kebersamaan, yang menempuh jarak kurang lebih 1.230 km dengan waktu tempuh 60 jam. Start dari Denpasar menuju Bima Nusa Tenggara Barat (NTB). Selama perjalanan, berbagai destinasi wisata alam dan pantai disinggahi untu beristirahat.
Sambil melakukan konvoi, berbagai komunitas ini terlihat akrab dan tertib dalam berlalu lintas. “Bersamaan dengan kesuksesan penjualan beragam seri motor Kawasaki, kami turut menyambut gembira akan antusiasme para biker dalam acara ini, hal ini juga merupakan sarana menyampaikan pesan pentingnya safety riding dan juga solidaritas antar-biker Kawasaki,” kata General Manager PT Duta Intika, Laksana Tiza Farli dalam keterangan resminya, Ahad ((01/09/2019).
PT Duta Intika cukup sering melakukan kegiatan ini, namun touring bertajuk Junjung tinggi kebersamaan juga safety riding ini, acara terasa sedikit berbeda dibandingkan touring sebelumnya. Apalagi event tahun ini, disokong NCIG Indonesia, produsen rokok elektrik pertama bercukai di Tanah Air. “Sehingga saat santai istirahat, para bikers memanfaatkan merokok elektrik sehingga nampak segar kembali,” lontarnya.
Memang mengendarai sambil merokok, lanjut dia, sangat berbahaya terkait dengan kecelakaan lalu lintas. Selama ini kecelakaan lalu lintas di Indonesia masih tinggi, sekaligus penyumbang angka kematian terbesar di Indonesia. Di indonesia kecelakaan berkendara berkendara sepeda motor pertahun semakin bertambah.
Data kecelakaan lalulintas merupakan urutan Ke-3 penyebab kematian di Indonesia dan moda sepeda motor memiliki prosentase tertinggi yaitu mencapai 72%. “Tidak hanya mengenai penggunaan helm saat berkendara, tetapi juga kebiasaan lainnya, sehingga penekanan akan safety sebagai budaya berkendara akan membawa manfaat positif bagi setiap generasi. Agar mereka menjadi generasi penerus yang mengutamakan keselamatan berkendara. ” tambah Laksana.
CEO NCIG Indonesia Roy Lefrans, menambahkan kehadiran NCIG di acara ini merupakan wujud dari persamaan tema mengenai safety dan kebersamaan. Patut disadari kebanyakan biker terbiasa merokok untuk membantu agar dapat lebih fokus namun TAR & asapnya lebih beresiko, baik untuk diri sendiri maupun orang di sekitarnya.
“ NCIG turut berpartisipasi untuk menyuarakan pentingnya safety. Angka kecelakaan tidak harus membuat berhenti bermotor, hanya merubah kebiasaan menjadi lebih baik. Termasuk kebiasaan merokok, bahwa kini berhenti merokok lebih mudah dan sudah ada pilihan yang lebih baik buat para biker untuk beralih ke rokok elektrik yang 95% less harmful yakni bebas TAR, asap bau & abu sehingga bisa menjadi terapi untuk mengurangi ketergantungan terhadap nikotin,” ujar Roy. (end)