KOMUNITAS

Komunitas Calya Jelajahi 8 Destinasi sambil beri Donasi

TANGERANG, bisniswisata.co.id: KOMUNITAS Toyota Calya Indonesia (KTCI) genap berusia tiga tahun pada 6 Oktober 2019. Menyongsong perayaan hari ulang tahun digelar di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), anggota KTCI dari berbagai chapter seluruh Indonesia sibuk mempersiapkan diri.

Seperti yang dilakukan KTCI chapter Tangerang yang menuntaskan perjalanan mereka menjelajahi delapan destinasi. Perjalanan 8 hari yang dimulai sejak 21 hingga 29 September 2019 tersebut diakhiri dan ditutup di Sumatra Selatan. Tim ekspedisi berjumlah 8 orang dan melibatkan 4 unit Toyota Calya ini memulai perjalanan mereka dari Auto2000 Pasar Kemis, Tangerang, Sabtu (21/9).

Kegiatan ekspedisi ini juga digelar untuk memperingati dua tahun berdirinya KTCI chapter Tangerang. Pelepasan tim dilakukan Kepala Bengkel Auto2000 Pasar Kemis Erwin Surianto. Sebanyak 40 member ikut melepas keberangkatan tim eksplorasi tersebut.

Destinasi pertama adalah Outlet Auto2000 Raden Inten Bandar Lampung. Rombongan disambut kepala bengkel Nurrahman. Setelah itu perjalanan dilanjutkan ke Taman Nasional Way Kambas. Tim eksplorasi memberikan sumbangan berupa peralatan kebersihan serta pemberian piagam penghargaan terhadap keberhasilan taman nasional ini dalam mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan.

Penyerahan piagam diwakili perwakilan KTCI chapter Lampung Raya kepada Pengendali Ekosistim Hutan Taman Nasional Way Kambas Catur Marsudi. Dari Way Kambas, perjalanan dilanjutkan menuju Desa Limbang Jaya dan Burai, Kecamatan Tanjung Batu, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatra Selatan. Perjalanan menuju lokasi ini ditempuh selama delapan jam.

Tim eksplorasi KTCI Chapter Tangerang memberikan sumbangan berupa tas dan alat-alat tulis kepada anak-anak pengrajin tenun songket. Khusus di Kampung Burai, selain sebagai penghasil songket, desa ini juga dikenal sebagai pembuat pempek tradisional yang sudah turun temurun. “Kami biasa tangkap ikan di sungai Kelakar untuk bahan bakunya. Jadi asli ikan dari sungai kami ini,” ujar Linda, penenun songket dan pembuat pempek.

Selain terkenal dengan songket dan pempeknya, Desa Burai juga memiliki keindahan alam yang luar biasa. Oleh karena itu, dalam waktu dekat akan dibangun tempat wisata alam. Hal itu diungkapkan Wili, Ketua Kelompok Burai Mandiri di desa itu. “Target kami dalam dua tahun ke depan insha Allah bisa terealisasi karena semua pihak sudah mendukung baik pemerintah, CSR perusahaan, maupun masyarakat setempat,” tutur Wili.

Untuk mewujudkan kepedualian terhadap lingkungan, tim ekslorasi memberikan bibit pohon kepada Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LKH) Kabupaten Ogan Ilir Dicky Syailendra. Tim juga singgah di SDN 10 Tanjung Batu untuk membagi-bagikan lampu LED yang lebih hemat energi.

Keesokan harinya, perjalanan dilanjutkan kembali. Pulau Kemaro menjadi destinasi favorit tim elsplorasi di karenakan tidak ada satu kendaraan pun di sana baik motor atau mobil. “Untuk menuju ke sini kita harus naik perahu sekitar 30 menit menyeberangi Sungai Musi. Agak takut sih tapi puas pas sampai di sini indah banget pemandangannya,” beber Asika, salah satu peserta perempuan di tim ekplorasi itu.

Pulau Kemaro adalah pulau delta yang berada di tengah-tengah Sungai Musi. Pulau ini ramai dikunjungi pada saat perayaan Cap Go Meh karena terdapat Klenteng Hok Tjing Rio.

Ketua Pelaksana Eksplorasi KTCI Tangerang Aliem mengatakan walau pun sangat ramai diunjungi, Klenteng Hok Tjing Rio lokasinya sangat jauh dari fasilitas pemadam kebakaran dan rumah sakit. Karena itu, timnya berinisiatif memberikan sumbangan berupa Alat Pemadam Kebakaran Ringan (APAR) dan Kotak Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K).

Setelah itu, perjalanan dilanjutkan ke destinasi terakhir yaitu di Auto2000 Tanjung Api-Api Palembang yang jaraknya sekitar 700 km dari Pulau Kemaro. Di sini para anggota tim memeriksakan kendaraan. “Perlu dilakukan cek kendaraan secara detail karena utk perjalanan menuju kembali ke Jakarta juga hampir 700 km. Ini perlu dilakukan guna menjaga performa dan kesiapan kendaraan,” imbuh Raja Nami Siregar selaku kepala bengkel Auto2000 Tanjung Api-Api.

Sambil menunggu kendaraan mereka diservis, salah satu peserta rombongan mengungkapkan konsumsi bahan bakar selama perjalanan. “Untuk konsumsi BBM sangat irit. Malah lebih mahal ongkos nyebrang kapal ferrynya,” canda Imam.

Hal senada diungkapkan Didit yang kebetulan sering mondar mandir Jakarta-Palembang. “Saya sering ke Palembang tapi biasanya bawa mobil lain. So far is better lah,” ujar Didit sambil menambahkan usai memeriksakan kendaraan para peserta rombongan kemudian menuju hotel untuk berisitirahat dan menyiapkan diri menuju Jakarta keesokan harinya.

Ketua Umum KTCI Sapto Prayitno mengatakan saat ini organisasi yang dipimpinnya sudah mempunyai member aktif sekitar 800 lebih yang tersebar di 25 chapter. “Ini jejak pertama kita di Pulau Sumatra. Rencananya awal tahun depan kami akan melanjutkan jejak selanjutnya dan Smoga KTCI lebih baik,” tutur Sapto. (ndy)

Endy Poerwanto