DESTINASI INTERNATIONAL

Kemitraan Industri Halal Malaysia-Filipina Untuk Hasilkan Lapangan Kerja

Presiden Ferdinand Marcos Jr. ( kiri) melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim.

MANILA, bisniswisata.co.id: Kemitraan antara Filipina dan Malaysia dalam industri Halal telah terjalin untuk menghasilkan lebih banyak pekerjaan di kedua negara. Hal itu disepakati dalam kunjungan kenegaraan Presiden Ferdinand “Bongbong” Marcos Jr. ke Malaysia pekan ini.

Dilansir dari philstar.com, Ketua DPR Ferdinand Martin Romualdez memuji kemitraan tersebut dan mengatakan bahwa industri Halal akan meningkatkan daya saing sektor pertanian pangan negara. Ini juga akan memberikan peluang bisnis bagi orang Filipina, tambahnya.

Karena industri Halal lebih melayani kebutuhan umat Islam, baik itu makanan, mode, atau kosmetik, Malaysia telah setuju untuk mengadakan pelatihan bagi personel dan pejabat dari Daerah Otonomi Bangsamoro di Muslim Mindanao (BARMM) untuk menumbuhkan industri tersebut di Filipina. 

Pada tahun 2022, ukuran pasar makanan halal global naik menjadi lebih dari US$2,22 triliun atau P121,28 triliun, menurut International Market Analysis Research and Consulting Group. Riset pasar juga memperkirakan ukuran pasar makanan akan meningkat hingga US$4,18 triliun atau P228,1 triliun pada tahun 2028.

“Industri halal memiliki potensi yang sangat besar. Dengan bekerja sama, kita dapat memanfaatkan peluang besar pasar Halal, menciptakan jalan baru untuk perdagangan, investasi, dan lapangan kerja,” kata Romualdez.

Ia menjelaskan, prioritas Marcos terhadap digitalisasi proses pemerintahan juga dapat dimanfaatkan dalam penyadapan kanal e-commerce dan media sosial. Ini akan meningkatkan keuntungan karena meningkatnya permintaan juga, katanya.

Jika ada langkah-langkah yang diusulkan di Dewan Perwakilan Rakyat, pembicara mengatakan mereka akan bekerja sama untuk memfasilitasi implementasi kemitraan negara dalam menumbuhkan industri Halal. Ini termasuk memastikan praktik bisnis yang bertanggung jawab.

“Kami akan bekerja sama dengan cabang eksekutif untuk menciptakan lingkungan yang kondusif yang mendorong inovasi, investasi, dan praktik bisnis yang bertanggung jawab,” kata Romualdez.

Kongres saat ini berusaha untuk mengamandemen Undang-Undang Komisi Nasional Muslim Filipina tahun 2009 untuk memperkuat promosi perusahaan Halal lokal.

Marcos mengatakan pertemuan komisi bersama yang akan datang dengan Malaysia akan merinci fungsi dan tanggung jawab kedua lembaga pemerintah di bidang industri Halal, kejahatan transnasional, pertanian, perbankan Islam, pendidikan, pariwisata dan budaya, olahraga, dan ekonomi digital.

 

Evan Maulana