JAKARTA, bisniswisata.co.id: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menggelontorkan anggaran sebesar Rp40,35 miliar untuk membangun berbagai infrastruktur yang dibutuhkan untuk mengembangkan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Pembangunan infrastruktur setiap KSPN direncanakan secara terpadu baik penataan kawasan, jalan, penyediaan air baku, dan air bersih, pengelolaan sampah, sanitasi, dan perbaikan hunian penduduk melalui sebuah rencana induk pembangunan infrastruktur yang telah disusun Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam siaran persnya, Senin (28/01/2019).
Semakin baiknya fasilitas, lanjut dia, diharapkan lama tinggal wisatawan di Labuan Bajo bisa bertambah. Kini Labuan Bajo lebih tertata rapi dan siap menjadi salah satu destinasi wisata selain Pulau Komodo, Pulau Rinca, dan Pulau Tidar.
Pada 2017-2018, Kementerian PUPR melalui Ditjen Cipta Karya telah membelanjakan anggaran sebesar Rp 40,35 miliar untuk penataan kawasan di empat lokasi yakni Kampung Ujung, Kampung Air, Kampung Tengah, dan Pulau Komodo.
Lingkup pekerjaan yang dilakukan di antaranya yakni pembangunan pusat wisata kuliner Kampung Ujung, pembangunan jalan lingkungan di Kampung Tengah, Pedestrian Jalan Soekarno Hatta, dan penerangan jalan umum, dan pembangunan Jembatan di Promenade Kampung Air.
Kementerian PUPR juga membangun gerbang, “sculpture” Komodo, bangunan “ticketing”, shelter pengunjung, toilet dan “signage”. Kemudian jaringan air bersih ke Pelabuhan, pekerjaan sanitasi berupa pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dengan kapasitas 170 meter kubik/hari.
Destinasi wisata Labuan Bajo merupakan satu dari 10 “Bali Baru” yang dikembangkan Pemerintah untuk meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara yang ditargetkan sebanyak 20 juta orang pada tahun 2019. Pariwisata diharapkan menjadi sektor andalan untuk mendatangkan devisa, membuka lapangan kerja dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi lokal.
Sebelumnya, Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar mengatakan ketersediaan daya listrik di Labuan Bajo ibu kota Kabupaten Manggarai Barat sudah memadai untuk mendukung kegiatan investasi di daerah wisata itu. “Dari segi kelistrikan di Labuan Bajo, dari laporan cadangan daya yang saya lihat sudah di atas 20 persen dan sudah aman untuk mendukung investasi,” katanya. (redaksibisniswisata@gmail.com)