TANGERANG, bisniswisata.co.id: Dimasa pandemi ini banyak hal yang terjadi dan dampak COVID-19 sangat terasa di semua bidang usaha dan bisnis termasuk para fashion designer Indonesia banyak yang terpuruk dengan keadaan karena orderan baju sangat minim.
Namun berbeda dengan Puluhan Designer yang tergabung dalam Fashion Show Indonesia Fashion Parade 2021. Semua Designer nya sangat optimis dan bersemangat untuk menghasilkan karya dimasa pandemi.
Para Designer Kenamaan Indonesia diantaranya adalah Athan Siahaan, Ariesanthi, Sonny Muchlison, Eko Tjandra, Ucok M Sirait , Jumbriyono, Dewi Marda, Arlinawati, Lenny Hartono dan puluhan designer lainnya.
Acara ini terselenggara secara langsung dan disiarkan secara Streaming di Channel YouTube. Pagelaran akbar ini Telah mengantongi ijin rekomendasi dari Satgas COVID serta ijin rekomendasi Kepolisian,” kata Athan Siahaan
Selaku Executive Director Indonesia Fashion Parade 2021, dia merasa lega kegiatan yang belum lama diselenggarakannya itu menjadi fashion show pertama di era pandemi ini yang bisa dilaksanakan secara langsung.
Protokol kesehatan yang sangat ketat diberlakukan di acara ini dengan proses screening misalnya, semua model dan penonton harus melakukan test swab terlebih dahulu. Pengukuran suhu secara berkala dan disinfektasi ruangan 4 jam sekali.
Semua pengunjung wajib pakai masker dan panitia menyediakan tempat cuci tangan maupun hand sanitizer. Pagelaran Fashion Show yang digelar secara langsung ini jadi role model untuk acara sejenisnya. Karena ini menjadi acara fashion show pertama di Indonesia yang digelar secara langsung dengan protokol kesehatan yang sangat ketat.
“Tujuan acara ini adalah untuk mengangkat kearifan lokal dengan visi misi untuk meningkatkan ekonomi kreatif ditengah pandemi dan temanya Cultural Eternity
dengan harapan keabadian budaya Indonesia akan terdengar diseluruh dunia dan Indonesia memiliki banyak keaneka ragaman budaya,” jelas Athan Siahaan.
Keunikan kain-kain tradisional memiliki proses yang sangat panjang serta nilai seni yang tinggi dengan teknik beragam. Dalam Pagelaran Indonesia Fashion Parade banyak menampilkan kain kain tradisional Indonesia seperti: ulos, songket, batik tulis, ecoprint, tenun ikat, benang bintik maupun lurik.
Keunikan Ulos karena dibuat dengan handmade, produksinya benar benar manual dari bahan bahan alami, pewarna alami. ” Namun seiring waktu saat ini banyak produk dengan benang sintetis dan mesin, jadi itu justru bisa membunuh kain ulos tradisional. Hal ini membuat saya lebih tertantang untuk mengangkat keunikan Ulos manual,” kata Athan.
Selain itu motif nya sangat unik dan beragam, karena dengan teknik manual itu benang benang disusun satu satu, motif dan corak menggambarkan harkat martabat masyarakat Batak, mulai dari jenis2 tumbuhan, satwa, dan khasanah alam dan budaya batak
Permintaan pasarnya selama ini baik lewat pameran maupun permintaan pasar langsung di luar negeri seperti Rusia, Milan Italia, Jepang, Bangkok hingga India, tegas Athan.
Oleh karena itu kegiatan yang berlangsung selama tiga hari dari 30 Maret hingga 1 April lalu di Tangsel perlu terus dijaga eksistensinya dan menjadi momentum kebangkitan pagelaran fashion lagi.