YOGYAKARTA, bisniswisata.co.id: Rancangan busana nan elok karya desainer Iffah M Dewi, tampil dalam acara Fashion Show MUFFEST 2021 di Hartono Mall Yogyakarta, kemarin menyita perhatian apalagi diiringi nasehat bijak yang ada pada masyarakat Jawa yaitu Sabar, sareh, sumeh, semeleh.
“Sabar , menahan diri dari segala bentuk keburukan. Ada tiga bentuk sabar yakni sabar dalam ketaatan, sabar dalam menghadapi musibah, dan sabar dalam menjauhi perbuatan maksiat,” kata Iffah usai pagelaran.
Sedangkan Sareh artinya tenang, tidak mudah panik dan terganggu dengan keadaan. Sumeh ; mudah tersenyum, maknanya mudah membuat hati tersenyum dan Semeleh ; Berserah diri tawakal. ” ungkapnya.
Iffah mengatakan pihaknya berkarya dengan filosofi itu dalam setiap desainnya diwakili dengan aplikasi tulisan aksara jawa. Masyarakat Jawa mendapatkan pengaruh dari berbagai kebudayaan. Hal ini kami gambarkan dengan bentuk desain busana, tambahnya.
Dia mengakui karya fashion di Indonesia juga dipengaruhi dari negara-negara Eropa yang digambarkan dengan bentuk dress melebar dilengkapi dengan lengan mengembang (puff sleeves) ala zaman hindia Belanda.
” Sedangkan pengaruh dari negara timur (pedagang arab) kami adopsi utk caftan outer . Warna tanah coklat, mocca dam hitam menggambarkan karakter masyarakat Jawa yang rendah hati, membumi, menjaga nilai nilai luhur namun juga terbuka dengan ilmu pengetahuan dan dunia luar ” kata Iffah M Dewi.
Menggunakan material katun dan rayon, tenun lurik, teknik batik dan tie dye berupa dress, skirt dan outer, koleksi -koleksinya ini bertujuan untuk mengajak masyarakat agar bersikap sabar, sareh, sumeh dan semeleh dalam menghadapi situasi pandemi saat ini. Sehingga kita bisa melaluinya bersama sama dengan baik dan bernilai ibadah.

Dia setia pula menggunakan Sogan Batik dan fashion, karena industri ini termasuk industri kreatif yang bisa menyerap banyak tenaga kerja produktif.
Pesan pesan moral dan Agama, juga kearifan lokal sebagai identitas Bangsa Indonesia juga dengan mudah disampaikan melalui motif dan detail desain busana sehingga bisa mudah diingat dan diharapkan bisa menjadi ajakan untuk lebih baik.
“Kami optimis jika fashion muslim Indonesia berpotensi untuk naik ke level global. Kekhasan kisah-kisah sejarah Indonesia dipadukan dengan nilai nilai kebaikan universal yang ada dalam Islam dikemas indah dalam desain busana muslim modern yang mulai digemari dipasar global seiring dengan bertumbuhnya kesadaran untuk berpakaian tertutup dan sopan (modest) .
Iffah berkomitmen tidak hanya menyuguhkan sebuah karya batik saja, namun juga menarasikan pesan sejarah Nusantara dan Islam dunia yang kaya akan hikmah dibalik setiap motif Batik dan desain busana.
“Nilai-nilai inilah yang dijadikan pakem utama dalam mengembangkan motif. Disisi lain, setiap proses produksi batik baik dari desain, pola, pembatikan, pewarnaan,
penjahitan sampai dengan selesai selalu diiringi dengan dzikir.Kebiasaan ini dinamakan dengan “Batik ber-dzikir” tuturnya.
Motivasi kami dalam bersyiar melalui fashion adalah berawal dari karya-karya sogan diperuntukkan untuk mengingatkan diri sendiri, keluarga, dan karyawan semoga juga bisa mengajak kebaikan bagi masyarakat di Indonesia maupun di dunia.
“Cara kami dalam menyampaikan pesan / syiar, yaitu dengan elemen-elemen desain seperti : motif, warna , simbol, dan aplikasi . Kemudian elemen-elemen tersebut didiskripsikan dengan tulisan sebagai bentuk edukasi kepada masyarakat luas, ” kata Iffah M Dewi.
Untuk melakukan syiar Islam, tak harus menjadi ustajah dan tampil berdakwah tapi lewat karya fashion, edukasi terus berjalan, harapnya.