INTERNATIONAL TRANSPORTASI

IATA Dorong Kanada Cabut Aturan Wajib Karantina

MONTREAL, bisniswisata.co.id: Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) meminta Pemerintah Kanada untuk segera mencabut aturan wajib karantina dan menggantinya dengan kewajiban rapid test bagi penumpang udara. Ini diperlukan agar konektivitas dapat kembali terbangun sehingga sektor ini bisa menggeliat.

Dalam sebuah pernyataan seperti dilansir traveldaily news, IATA secara terbuka menyatakan kekecewaan dan frustrasi yang mendalam karena Pemerintah Kanada gagal memberi langkah-langkah konkret yang dapat mendukung kelangsungan sektor transportasi udara. 

IATA juga terus menyerukan agar Pemerintah Kanada memberi dukungan keuangan kepada sektor ini di tengah gelombang pandemi.

 “Pemerintah sudah menyatakannya berbulan-bulan bahwa mereka sedang bekerja untuk membuat paket [penting] dukungan bagi maskapai penerbangan di Kanada. Sayangnya, sejauh ini dukungan itu tak pernah muncul,” kata Peter Cerda, Wakil Presiden Regional IATA, Amerika.

Sementara itu menurut Cerda, pemerintah di negara lain menganggap dukungan finansial merupakan investasi bagi pemulihan ekonomi. Setidaknya mereka telah menggelontorkan dana US$ 173 miliar paket bantuan.

Sedangkan Pemerintah Kanada, menurut Peter masih berkutat pada persoalan. “Kanada memiliki kebijakan yang keras untuk melawan pandemi COVID-19. Mereka telah menutup sebagian besar konektivitas udara yang membuat sektor penerbangan tak beranjak pulih.”

Hambatan terbesar bagi pemulihan sektor transportasi udara di Kanada adalah diberlakukannya kebijakan wajib karantina dan penutupan semua perbatasan. Apalagi, pemerintah baru saja memperpanjangnya hingga 21 Januari 2021. 

Pada Rapat Umum Tahunan IATA ke-76 yang berlangsung minggu lalu, anggota maskapai IATA dengan suara bulat meminta agar pemerintah Kanada mengubah aturan tersebut dan menggantinya dengan kewajiban tes bagi para penumpang udara. Mereka juga meminta agar perbatasan dibuka kembali dan aturan karantina dihapus.

 “Selain dukungan keuangan, pemerintah juga perlu memikirkan agar warga Kanada dapat terhubung kembali, baik di dalam negeri maupun ke seluruh dunia,” kata Cerda. Aturan karantina yang berlaku saat ini hanya menghancurkan sektor perjalanan dan pariwisata karena itu membunuh permintaan.

“Ini keadaan darurat. Kecepatan dan tekad yang sama seperti saat mereka menerapkan keputusan menutup konektivitas, perlu diambil untuk mendukung opsi kewajiban tes bagi para penumpang pesawat sebagai cara yang aman untuk kembali membangun konektivitas, menyatukan keluarga, dan mengkatalisasi perekonomian,” imbuh Cerda.

Menurut laporan IATA, pada 2019 penerbangan menyumbang 51,4 miliar dollar Kanada ke PDB, sedangkan pengeluaran turis asing memberi kontribusi 16,7 miliar dollar Kanada. Sehingga total kontribusi keduanya ke PDB mencapai 68,1 miliar dollar. Angka ini mewakili 3,2 persen total PDB negara itu.

Artinya, sektor transportasi udara dan turis asing yang datang melalui udara berkontribusi cukup signifikan bagi perekonomian dalam negeri. Itulah perlunya pemerintah mengambil kebijakan yang dapat membantu pemulihan sektor ini.

 

 

Rin Hindryati