PESISIR SELATAN, bisniswisata.co.id: Kawasan Terpadu Mandeh (KWT), Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumatra Barat bakal dilengkapi wisata hutan bakau atau mangrove seluas 750 hektare (Ha). Keberadaan wisata mangrove ini, menjadi daya tarik baru bagi Kawasan Terpadu Mandeh
“Dinas Lingkungan Hidup Pessel berencana memanfaatkan potensi hutan bakau di Kawasan Wisata Terpadu Mandeh sebagai lokasi wisata hutan bakau, yang diharapkan menjadi daya tarik wisatawan,” papar Kabid Pengelolaan Sampah Limbah B3 dan Pengendalian Pencemaran Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pessel, Darpius Indra, saat dihubungi, Kamis (10/10)
Menurutnya, potensi hutan bakau di KWT Mandeh cukup luas untuk dikembangkan. Dia menambahkan, untuk menjadikan wisata hutan bakau di KWT Mandeh, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pesisir Selatan melakukan studi banding ke Kampung Tengkalak, Desa Sukawarta, Perawang, Provinsi Jawa Barat, guna melihat pengelolaan dan penataan kawasan hutan bakau.
Dari hasil studi banding, sebutnya, ternyata secara geografis wilayah pengelolaan wisata hutan bakau di daerah tersebut tidak jauh berbeda dengan wilayah di Mandeh, Kabupaten Pesisir Selatan. Ada beberapa bibit bakau nantinya bisa dikembangkan, seperti bakau jenis api-api dan rigopuro. “Kelompok Gempita di daerah itu cukup komit dalam mengembangkan hutan bakau,” ujarnya seperti diunduh laman Medcom.
Jika kawasan hutan Bakau di KWT Mandeh sangat berpotensi dapat dikembangkan sebagai lokasi wisata hutan bakau. Untuk menjadikan kawasan WHB, Dinas Lingkungan Hidup siap menjemput anggaran ke Provinsi dan Pusat. Sementara itu, konsep wisata hutan bakau ini jalan menuju lokasi kawasan WHB akan segera dipersiapkan. (ndy/Medcom)