DENPASAR, bisniswisata.co.id: Wakil Kepala Misi Inggris Raya untuk Indonesia dan Timor-Leste, Rob Fenn, memuji pemerintah provinsi Bali atas caranya menangani pandemi COVID-19 yang berkelanjutan dan pendekatan agresifnya untuk mempromosikan energi hijau.
Seperti dilansir NusaBali, Rob Fenn menyampaikan apresiasinya terhadap Bali dalam virtual audiensi yang digelar antara Jakarta dan Denpasar pekan lalu.
Fenn mengatakan kepada Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace), bahwa Inggris terus diganggu oleh COVID-19. Dia mengagumi bagaimana kebijakan Gubernur Wayan Koster telah menangani pengendalian virus corona sejak wabahnya pada tahun 2020.
Dalam memberikan pujian dan terima kasih, Fenn mengatakan dia berbicara atas nama hampir 4.000 warga negara Inggris yang tinggal di Bali dan publik Inggris secara umum.
Fenn, berbicara secara online dari Kedutaan Besar Inggris di Jakarta dan mengatakan bahwa pemerintah Bali telah berbuat banyak untuk memberikan kenyamanan dan ketenangan pikiran kepada warga Inggris yang tinggal di Bali.
Orang kedua di Kedutaan Besar Inggris di Indonesia ini mengatakan Bali dan Inggris sedang bekerja untuk meningkatkan hubungan mereka yang sudah kuat.
Simposium kini sedang dipersiapkan untuk membahas bagaimana Indonesia dan Bali dapat bekerja sama dalam memerangi terorisme dan perlindungan infrastruktur. Pakar terkemuka di bidang ini akan bergabung dengan webinar bersama dengan anggota pemerintah provinsi di Bali dan polisi Bali.
Fenn mengacungkan jempol terhadap kebijakan Bali yang mendukung energi bersih dan rencana penggunaan kendaraan listrik bertenaga baterai sebagai kontribusi penting bagi perang global terhadap perubahan iklim.
Fenn memberikan jaminan kepada masyarakat Bali bahwa wisatawan Inggris akan kembali dalam jumlah yang signifikan setelah situasi pandemi global memungkinkan.
Bergabung dengan webinar tersebut, Gubernur Bali Wayan Koster menuturkan bagaimana ia segera mengambil tindakan untuk mengendalikan penyebaran COVID-19 setelah kasus pertama teridentifikasi di Bali yang dibawa oleh seorang pengunjung Inggris pada Maret 2020.
