WINA, bisniswisata.co.id: Alunan gending Kebogiro menggema saat pembukaan Konser Gamelan yang digelar di Universität fur Musik un Darstellende Kunst di kota Wina, Austria.
Acara konser bertajuk ”Discovering Gamelan: An Indonesian Traditional Orchestra” tersebut diselenggarakan oleh KBRI Wina bekerja sama dengan Universität fur Musik un Darstellende Kunst untuk memperkenalkan gamelan kepada kalangan akademisi Austria, khususnya para peminat ethnomusikologi.
Konser menampilkan pertunjukan musik gamelan Bali dan Jawa yang dibawakan dua grup Gamelan di Austria yakni Gamelan Bali Altenberg dan Gamelan Ngesti Budoyo. Gamelan Altenberg merupakan sebuah grup bentukan Max Lorenz, seorang seniman Austria yang juga seorang Indonesianis.
Beberapa anggota kelompok gamelan tersebut merupakan mantan penerima beasiswa Darmasiswa, sebuah program beasiswa yang diberikan oleh Pemerintah Indonesia kepada pemuda dan pelajar asing yang ingin mempelajari bahasa dan seni budaya di Indonesia.
Pada tahun 2004 kelompok musik ini merilis album berjudul Byong!. Sementara, Grup Ngesti Budoyo merupakan sebuah grup Gamelan binaan KBRI Wina yang beranggotakan sejumlah masyarakat Indonesia dan Austria yang berdomisili di kota Wina dan menaruh minat besar terhadap musik klasik dari daerah Jawa tersebut.
Dalam acara yang berlangsung selama 90 menit tersebut, Selasa (10/4/2018) malam, keduanya memainkan beberapa komposisi klasik di antaranya Pendet, Puspanjali, Ladrang Wilujeng, Gilak dan Kandang Bubrah.
Lebih dari seratus orang undangan yang terdiri atas akademisi, seniman, Diaspora Indonesia, serta kalangan mitra kerja KBRI Wina dari berbagai institusi di Austria hadir memadati ruangan konser.
“Konser Gamelan merupakan wujud diplomasi budaya Indonesia untuk merangkul publik luas di Austria. Kami meyakini diplomasi budaya merupakan alat penting guna membangun semangat saling memahami, saling percaya, saling menghormati antara masyarakat Indonesia dan Austria, sehingga memperkuat hubungan bilateral kedua negara,“ ujar Wakil Kepala Perwakilan RI di Wina, Witjaksono Adji, dalam pidato pembukaannya, seperti dilansir dalam siaran pers KBRI Wina, Jumat (13/4/2018).
Dia juga menyinggung arti penting Indonesia dan kawasan Asia Tenggara yang memiliki pertumbuhan ekonomi tinggi dan akan memainkan peran besar dalam percaturan ekonomi internasional di masa mendatang.
“Karena itu, pemahaman mengenai kultur, khususnya bahasa dan budaya Indonesia, akan menjadi modal strategis bagi masyarakat Austria yang berencana untuk melakukan berbagai aktivitas di Indonesia. Sebagai contoh, penguasaan Bahasa Indonesia tidak hanya akan memudahkan komunikasi dengan masyarakat Indonesia yang berjumlah hampir 250 juta jiwa, namun juga dengan masyarakat negara-negara sekitarnya seperti Malaysia, Singapura dan Brunei Darussalam,“ katanya.
Witjaksono juga menambahkan, keahlian tersebut tentunya akan bermanfaat bagi kalangan instensif melakukan transaksi bisnis dan investasi di Indonesia dan kawasan Asia Tenggara. (redaksibisniswisata@gmail.com)