MANILA, bisniswisata.co.id: Sebagai komitmen kuat untuk memanfaatkan potensi pasar halal global, Departemen Perdagangan dan Industri (DTI) Filipina telah meluncurkan strategi Halal nasional yang ambisius.
Langkah strategis ini, didorong oleh visi untuk menghasilkan investasi sebesar PHP 230 miliar, menciptakan 120.000 lapangan kerja dalam waktu lima tahun, dan meningkatkan peran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam ekosistem halal global yang sedang berkembang, bertujuan untuk mendefinisikan kembali lanskap perekonomian nusantara.
Inisiatif Halal ini merupakan tanggapan terhadap deklarasi berani Presiden Ferdinand R. Marcos Jr. di Forum Ekonomi Dunia di Davos, di mana beliau memposisikan Filipina sebagai pintu gerbang ke kawasan Asia-Pasifik, membuka jalan baru bagi investor internasional.
Dilansir dari halalfocus.net, pada intinya, rencana ini berupaya untuk mengatasi lonjakan permintaan produk dan layanan halal, baik di pasar domestik Filipina maupun di antara 57 negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), yang mencakup Asia, Timur Tengah, Afrika, Eropa, dan Amerika.
Sekretaris DTI Fred Pascual ungkapkan sifat inklusif dari Halal, dan menekankan bahwa hal ini bukan hanya urusan umat Islam. Selain kepatuhan beragama, Halal semakin diakui di seluruh dunia oleh konsumen non-Muslim karena pertimbangan etika, kebersihan, perdagangan yang adil, dan pembiayaan yang adil.
Pascual menguraikan tujuan strategisnya, dengan menyatakan bahwa selama lima tahun ke depan, pihaknya berencana untuk mencapai perdagangan dan investasi halal sebesar PHP 230 miliar dan menciptakan 120.000 lapangan kerja.
“Dengan memaksimalkan potensi kita di industri Halal, bersama-sama kita akan membantu mewujudkan visi Presiden Marcos Jr. dalam memperoleh lebih banyak investasi, yang berarti aktivitas ekonomi lebih tinggi dan lapangan kerja berkualitas, dan kemudian kehidupan yang lebih baik bagi seluruh masyarakat Filipina.”
Perjalanan ini memang tepat pada waktunya. Dengan populasi Muslim global yang diperkirakan berjumlah 1,9 miliar orang, pasar Halal berada pada jalur yang akan mencapai nilai pasar sebesar US$ 7,7 triliun pada tahun 2025, naik dari US$ 3,2 triliun pada tahun 2015. dirancang untuk mendukung UMKM dalam pengembangan industri Halal.
Memimpin Tanggung Jawab: Peran DTI
Departemen Perdagangan dan Perindustrian akan mempelopori satuan tugas antarlembaga pemerintah yang terdiri dari sembilan orang dan bertanggung jawab menyusun peta jalan yang komprehensif. Peta jalan ini bertujuan untuk menjadikan Filipina sebagai pusat perdagangan dan investasi paling ramah halal di kawasan Asia-Pasifik.
Sekretaris Pascual menggarisbawahi bahwa industri Halal adalah komponen penting dari empat prioritas inti DTI:
1.Mempromosikan pembangunan daerah.
- Mencapai ketahanan pangan.
- Peningkatan, peningkatan keterampilan, dan peningkatan usaha mikro, kecil, dan menengah.
4.Memungkinkan pencocokan keterampilan kerja dan peningkatan keterampilan.
Rencana Halal tidak hanya mencakup makanan dan produk-produk yang berhubungan dengan makanan tetapi juga mencakup sektor keuangan Islam, perjalanan dan pariwisata halal, fesyen sederhana, obat-obatan halal, dan kosmetik halal.
Upaya Kolaboratif: Satuan Tugas Halal
Untuk memastikan keberhasilan upaya multifaset ini, Satuan Tugas Halal akan mencakup perwakilan dari Komisi Nasional Muslim Filipina (NCMF), Departemen Pertanian (DA), Bangko Sentral ng Pilipinas (BSP), Departemen Pariwisata (DOT), dan Departemen Pariwisata. Kesehatan (DOH), Departemen Sains dan Teknologi (DOST), Departemen Luar Negeri (DFA), dan Otoritas Pembangunan Mindanao (MinDA).
Secara signifikan, UMKM siap untuk memperoleh manfaat besar dari inisiatif Halal DTI, dengan serangkaian usaha yang menjanjikan:
- Kemitraan PHP 66 Juta dengan BARMM: DTI telah menandatangani kesepakatan kemitraan dengan Daerah Otonomi Bangsamoro di Mindanao-Kementerian Perdagangan, Investasi, dan Pariwisata (BARMM-MTIT), dengan anggaran sebesar PHP 66 juta.
Kolaborasi ini bertujuan untuk promosikan barang dan jasa lokal halal yang disediakan oleh UMKM, memicu kewirausahaan sosial, pariwisata lokal, pelatihan wirausaha, dan kebangkitan sektor kreatif tanah air.
- Konvensi dan Sertifikasi Perdagangan: Halal Convention Expo, yang dijadwalkan pada tanggal 21 November di SMX Convention Center, akan menampilkan UMKM. Selain itu, program pelatihan kesiapan dan sertifikasi Halal dijadwalkan pada minggu kedua bulan November.
- Invest Philippines Week: DTI meluncurkan Invest Philippines Week, menampilkan sesi-sesi yang dirancang untuk mendukung UMKM dalam pengembangan industri Halal.
- Pembangunan Regional: Beberapa rumah potong hewan di Filipina sedang dalam proses untuk mendapatkan sertifikasi Halal. Pusat Pelatihan Perdagangan Filipina (PTTC) telah menandatangani perjanjian untuk pelatihan Halal di CALABARZON. Selain itu, lebih dari 100 UMKM di Marawi sedang bersiap untuk memperoleh sertifikasi Halal sebagai bagian dari upaya pembangunan kembali ekonomi yang lebih luas.
Kemitraan Global: Filipina, sejalan dengan rencana Halalnya, memperkuat kemitraan internasional. Pembicaraan bilateral dengan Malaysia dan perjanjian penting yang akan datang dengan UEA menunjukkan komitmen negara tersebut untuk membangun kapasitas di sektor-sektor seperti industri Halal, perbankan Islam, dan ketahanan pangan.
Di dunia yang mencari produk dan layanan Halal berkualitas tinggi, Filipina siap untuk menjadi pemain kunci di pasar Halal global, yang memupuk keaslian, kualitas, dan tradisi. Dengan dukungan khusus dari organisasi seperti DTI, Filipina siap bersinar sebagai mercusuar peluang ekonomi dan pertumbuhan di kawasan Asia-Pasifik.