SINGAPURA, bisniswisata.co.id: Perayaan Hari Raya Waisak 2018 (2562 BE) di Candi Borobudur Magelang, Jawa Tengah, bakal semarak. Semaraknya karena berbagai atraksi wisata digelar antara lain, famtrip obyek wisata di kawasan Candi Borobudur, hingga prosesi arak-arakan dari pelataran Candi Mendut yang terbagi dalam tiga tahapan:
Pertama: pengambilan air berkat dari mata air (umbul) Jumprit di Temanggung dan penyalaan obor menggunakan sumber api abadi Mrapen, Grobogan. Kedua: ritual Pindapatta, yaitu pemberian dana makanan kepada para biksu oleh masyarakat untuk memberi kesempatan kepada masyarakat lakukan kebajikan. Ketiga: ritual Samadhi pada detik-detik puncak bulan purnama. Penentuan bulan purnama berdasarkan perhitungan falak sehingga puncak purnama bisa terjadi pada siang hari.
Diantara atraksi wisata itu juga diwarnai festival lampion Borobudur akan berlangsung pada tanggal 29-30 Mei 2018. “Festival lampion selalu menyedot perhatian massa bukan hanya karena keindahannya namun juga suasana nya yang seakan menyatukan semua orang dalam suatu peristiwa yang damai dan khusyuk,” demikian keterangan resmi dari Agoda Indonesia yang diterima Bisniswisata.co.id, Senin (28/05/2018).
Dilanjutkan, Waisak adalah peringatan tahap kehidupan sang Budha (Siddharta Gautama) yang melingkupi kelahiran, pencerahan dan kematian. Yang paling ditunggu dalam perayaan Waisak di Borobudur ini adalah tradisi pelepasan lampion kertas ke udara yang pastinya sebuah momen indah yang pantas diabadikan lewat jepretan kamera buat semua yang menghadiri atau berada di area sekitar Borobudur.
Mengingat, festival Lampion Borobudur semakin dikenal, dan menjadi hits daya tarik wisatawan manacanegara, Agoda, salah satu platform pemesanan perjalanan online di dunia, memasukkan festival lampion Borobudur dalam agenda Agoda dengan beberapa destinasi populer di Asia untuk dikunjungi.
Beberapa festival Lampion di Asia antara lain:
#. Festival Hoi An, Vietnam
Festival lampion di Vietnam diadakan setiap bulan saat bulan purnama. Saat festival berlangsung, listrik di seluruh kota tua Hoi An dipadamkan dan lampu lalu lintas dialihkan, sehingga jalanan menjadi milik masyarakat pada hari tersebut. Selain lampion, ada juga tradisi melepas lilin pada kertas warna-warni berbentuk perahu. Untuk melengkapi pengalaman berkunjung ke Hoi An, Cashew Tree Bungalow adalah pilihan akomodasi unik berkonsep asri. Festival ini digelar diadakan setiap bulan. Tahun ini pada tanggal 30 Januari, 1 Maret, 30 Maret, 29 April, 28 Mei, 27 Juni, 26 Juli, 24 Agustus, 23 September, 22 Oktober, 20 November, dan 20 Desember.
#. Festival lampion Kue Bulan (tengah musim gugur)
Festival kue bulan dalam perhitungan bulan ke-8 kalender Cina adalah untuk merayakan hasil panen berlimpah. Dirayakan saat puncak bulan purnama, festival ini cukup bermakna dengan acara berkumpulnya keluarga makan kue bulan dan minum teh. Hiasan lampion yang digantung di setiap rumah dan sudut jalan di semua kota pun menambah hangat suasana. Tak perlu jauh-jauh ke negeri Tirai Bambu untuk ikut menikmati kemeriahannya, karena festival ini dirayakan di hampir seluruh area Pecinan di dunia. Yang terdekat adalah Singapura. Untuk bisa menikmati festival lampion ini, The Scarlet Singapore yang berlokasi di area Pecinan merupakan pilihan tepat.
#. Perayaan Diwali, India
Diwali, yang dirayakan umat Hindu di India, digelar pada tanggal 7 November 2018 menandai kemenangan kebaikan atas kejahatan. Pada perayaan ini, akan ada cahaya Diyas (lampu bumi) dan Pooja (ritual pemujaan) untuk mengundang kebaikan, kekayaan dan kesehatan dalam kehidupan. Saat malam hari, gemerlap cahaya lampion Diwali bisa dilihat menghiasi jendela setiap rumah. Sementara deru petasan menambah suasana meriah. Tempat terbaik untuk menikmati Diwali adalah kota Jaipur di Rajasthan. Umaid Bhawan yang menampilkan arsitektur khas Rajput adalah salah satu pilihan akomodasi cantik dengan harga terjangkau.
#. Seoul Lantern Festival, Korea Selatan
Ratusan lampion raksasa kreasi seniman lokal bergantungan di sepanjang jalan distrik Cheonggyecheon di jantung ibukota Seoul pada piawai tahunan yang digelar tiap Jumat pertama hingga Minggu ketiga November. Pengunjung bisa ikut menuliskan harapan di lampion kertas yang akan dilepas ke angkasa. Pilihan akomodasi ideal adalah hotel butik trendi L7 Myeongdong di distrik Cheonggyecheon yang diselenggarakan pada tanggal 2-25 November 2018
#. Festival Loy Krathong, Thailand
Loy Krathong (Festival Cahaya) di Thailand identik dengan upacara sesaji di danau atau sungai, serta melepas lampion. Pelepasan krathong (lampion) ke sungai menyimbolkan pembersihan diri dari segala hal buruk dan berharap kebaikan serta keberuntungan di masa depan. Pusat keramaian ada dermaga Phra Athit tepi sungai Chao Praya, kota Bangkok. Agoda merekomendasikan Navalai River Resort bagi yang ingin menyaksikan festival ini dari dekat, yang digelar pada tanggal 23 November 2018.
#. Festival Lampion Nagasaki, Jepang
Awalnya diperingati sebagai perayaan tahun baru Cina, festival ini menjelma menjadi Festival Nagasaki di tahun ‘90-an dan digelar 15 hari pertama setelah pergantian tahun baru. Pusatnya di area Pecinan kota Nagasaki, dimana terdapat lebih dari 15.000 lampion kertas warna warni. Warga juga dapat menikmati kembang api, tarian naga, upacara tradisional dan beragam seni acrobat Cina. Agoda merekomendasikan Nagasaki Koyotei Hotel agar suasana kental Jepang terasa saat Anda berkunjung yang berlangsung pada pertengahan Februari sampai akhir Maret.
#. Festival Lampion Borobudur
Menandai akhir seri ritual Waisak di Candi Borobudur, ribuan lentera Puja atau lampion akan dilepaskan ke langit sebagai perlambang pencerahan bagi seluruh alam semesta. Sebelum melepaskan lampion ke angkasa, diawali dengan doa dan harapannya kepada Tuhan. Para bhiksu akan memimpin tiap kelompok untuk mulai menyalakan sumbu di dalam lampion sebelum melepaskan lampion-lampion hingga memenuhi langit di pelataran Candi Borobudur. Keindahan dan kesan sakral akan menyentuh siapa pun terutama saat ribuan lampion-lampion yang kontras dengan pekat langit malam tersebut mengangkasa, mengantarkan doa dan harapan jemaat kepada Tuhan. Sungguh sebuah pengalaman spiritual yang kesannya tak cukup diwakilkan dengan kata-kata dan bahkan foto sekalipun. (redaksibisniswisata@gmail.com)