SOSOK

Erick Thohir Jadikan AKHLAK "Core Value" BUMN

JAKARTA, bisniswisata.co.idCore value Kementerian BUMN, yaitu AKHLAK  merupakan akronim dari Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. BUMN adalah perpanjangan tangan negara sebagai agen pembangunan, kata Erick Thohir, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Berbicara  saat  menghadiri peluncuran bukunya bersama Ary Ginanjar Agustian, Rabu (6/1/2020), buku “AKHLAK UNTUK NEGERI”  secara virtual, Erick mengungkapkan rasa bahagianya karena Menteri BUMN pertama, Tanri Abeng hadir begitu pula mantan Menteri BUMN ke 7, Dahlan Iskan dan Ary Ginanjar Agustian yang bersama Erick Thohir menulis buku ini. hadir hampir 1000 orang dalam acara yang digelar ACT Consulting ini.

Erick menyadari penuh transformasi kepemimpinan dalam tubuh BUMN tidak mudah, tapi harus dijalankan. Transformasi itu, lanjut Erick, membentuk karakter sehingga bisa terefleksikan dalam kegiatan sehari-hari. Karakter dan reputasi merupakan hal kunci dalam kehidupan. Oleh karena itu, dia berharap setiap insan meninggalkan legacy.

“Reputasi adalah hal yang terpenting. Kami sekeluarga berharap bisa memberikan legacy dan nama baik keluarga, pribadi dan bangsa. Setelah 30 tahun kita menggeluti dunia profesional mengemban amanah, menjaga nama baik dan legacy menjadi sangat penting. Ini bukan hasil akhir, bukan produk instan tinggal diaduk,” ujar Erick mengingat petuah ayahandanya.

Menurut dia, legacy sesuatu hal yang harus dijaga. Peninggalan dan kesuksesan lainnya itu penting. Seperti atlet, keberhasilan menjuarai kompetisi adalah kesuksesan dalam Latihan. Jika prestasi dari olahragawan, latihan yang keras tanpa henti, kita harus kerja keras menjaga nama baik, lanjutnya.

Kini di era kepemimpinannya AKHLAK menjadi core value BUMN. Erick mengatakan, akhlak juga dapat menjadi perilaku sehari-hari dan kata Akhlak memang berasal dari bahasa Arab, yakni Khuluq, yang memiliki arti tingkah laku atau perangai.

“Sejak mendapat amanah dari presiden (Presiden Joko Widodo), prinsip itu yang mau saya terapkan pada tim yang saya pimpin. Akhlak yang mau saya benahi pertama kali. Ini merupakan amanah yang harus dipertanggung jawabkan kepada masyarakat,” katanya.

Pemilik Mahaka Media itu mengatakan akhlaklah yang menjadi pilar pembangunan sebuah organisasi dan yang pasti BUMN harus bisa memberi kontribusi optimal pada bangsa dengan image yang baik, ujarnya.

“Dengan Covid-19 ini kita di-challenge untuk terus berubah. BUMN harus siap menanggapi perubahan itu,” kata Erick.

Acara daring yang dipandu pembawa acara senior Sandrina Malakiano ini lebih lanjut dikatakan Erick jika pihaknya punya keinginan membentuk reputasi BUMN tidak jago kandang, melainkan mendunia. Sebelum ke sana, BUMN harus menjaga reputasi sebagai bagian dari pengelolaan kekayaan negara dan keadilan yang lebih baik untuk semua

Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional ini juga berharap sebagai bangsa, diharapkan pada 2030-2040, Indonesia dapat memanfaatkan bonus demografi dan generasi muda jangan jadi beban, tapi harus bermanfaat. 

BUMN harus bisa rekrut best talent generasi muda. Untuk pimpinan jangan segan segan menjadi mentor untuk yang muda dan kami baru mengangkat direksi usia 31 tahun,” ujanya.

Tanri Abeng mengatakan tiap BUMN memang punya core purpose sendiri-sendiri tapi dengan menjadikan AKHLAK sebagai core value maka harus tunduk pada nilai-nilai dan yang penting mulai dari level bawah hingga direksi mempraktekkannya.

Legacy itu penting karena BUMN harus tumbuh dan reputasi perlu integritas plus intelligent,” kata Tanri Abeng yang selalu dikenang Erick dengan julukan Manajer Rp 1 miliar ketika dia masih sekolah.

Sementara Ary Ginanjar Agustian mengatakan bahwa core values BUMN yang ditulis oleh Erick selain menjadi legacy harus masuk ke believe system diseluruh insan manusia bukan buat mereka yang bekerja di BUMN saja.

” Pertanyaannya yang menjadi pemimpin mau tidak melakukan perubahan, menerapkan core values dan mau nggak yang diubah mengikuti perubahan ini,” kata Ary Ginanjar Agustian.

Hilda Ansariah Sabri

Pendiri, Pemimpin Umum, Pemimpin Redaksi dan pemegang sertifikasi Wartawan Utama Dewan Pers dan Ketua Departemen Pariwisata PWI Pusat (2018-2023)