BATAM, bisniswisata.co.id: Kenaikan harga tiket pesawat memicu inflasi di Provinsi Kepulauan Riau pada Desember 2018, kata Wakil Ketua Tim Pengendali Inflasi Provinsi Kepri, Gusti Raizal Eka Putra di Batam, Minggu (6/1/2019).
Ia menyatakan inflasi Kepri terutama bersumber dari kenaikan harga kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan. Komoditas utama penyumbang inflasi pada kelompok itu adalah komoditas angkutan udara yang tercatat inflasi sebesar 26,16% (mtm) dengan andil 0.94% (mtm).
“Peningkatan tarif angkutan udara yang terjadi baik di Kota Batam maupun Kota Tanjungpinang didorong oleh tingginya permintaan tiket angkutan udara menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru serta masa libur sekolah,” kata Gusti.
Kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan tercatat mengalami inflasi sebesar 4,59% (mtm) dengan andil 0,92% (mtm). Indeks Harga Konsumen (IHK) Kepri pada Desember 2018 tercatat inflasi sebesar 1,15% (mtm), meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yang mengalami inflasi sebesar 0,43% (mtm).
Angka itu juga lebih tinggi dibandingkan IHK nasional yang tercatat mengalami inflasi sebesar 0.62% (mtm). Dan jika dibandingkan dengan rata-rata historisnya 3 tahun terakhir yaitu inflasi 0,65% (mtm), inflasi Kepri Desember 2018 tercatat lebih tinggi.
Selain kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan, inflasi Kepri juga didorong kelompok bahan makanan, terutama kenaikan harga komoditas bawang merah dan bayam.
Bawang merah mencatatkan Inflasi sebesar 28,43% (mtm) dengan andil 0,16% (mtm), sementara komoditas bayam mengalami inflasi 17,27% (mtm) dengan andil 0,13% (mtm). “Peningkatan harga kumoditas bawang merah disebabkan oleh berkurangnya pasokan di wilayah sentra penghasil seiring dengan curah hujan,” kata dia.
Berdasarkan hasil pamauan dan Pusat Informasi Harga Pangan Stretegis (PIHPS), rata-rata harga bawang merah di Jawa Tengah, sebagai daerah pemasok utama bawang merah ke Kepri, sepanjang Desember 2018 meningkat 12,07% (mtm) dibandingkan dengan rata-rata harga bulan sebelumnya.
Sedangkan kenaikan harga bayam, merupakan lanjutan tren sejak bulan lalu, sebagai dampak musim hujan dengan intensitas tinggi sehingga mengakibatkan kegagalan panen dan keterbatasan pasokan. (EP)