BALI, bisniswisata.co.id: Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) mengatakan Bali siap menerima kunjungan wisatawan mancanegar 11 September mendatang. Protokol Tatanan Kehidupan Era Baru di sektor pariwisata mengatur secara rinci pengelolaan wisata dengan protokol kesehatan yang ketat.
“Pemerintah Provinsi Bali melalui Dinas Pariwisata sedang melakukan verifikasi pada usaha akomodasi, daerah tujuan wisata, transportasi, restoran, dan industri ikutan lainnya yang telah memenuhi standar. Saya berharap Bali akan siap seratus persen sebelum dibukanya kembali pariwisata secara penuh awal Bulan September nanti,” tegasnya
Penegasan tersebut sampaikan dalam rapat Sistem Keamanan Hotel bersama rombongan dari POLRI yang dipimpin langsung oleh Brigjen Pol Drs. Hari Prasodjo, M.H, Direktur Pamovit Baharkam Mabes Polri, di ruang rapat Praja Sabha, Kantor Gubernur Bali, Denpasar, Rabu (5/8).
Pemerintah Provinsi Bali berkomitmen penuh untuk melakukan berbagai upaya baik untuk mencegah penyebaran kasus positif COVID-19 mau pun untuk meningkatkan rasio kesembuhan.
“Upaya pencegahan yang kita lakukan selama ini menunjukkan hasil yang membaik. Data statistik tim satgas COVID-19 Provinsi Bali per tanggal 3 Agustus 2020 tingkat kesembuhan dari pasien positif COVID-19 di Provinsi Bali adalah 85,7%,” jelasnya.
Meski jumlah kasus positif di Bali masih bertambah, jumlah pasien sembuh terus meningkat. Kinerja ini didukung oleh berbagai pihak mulai dari pemerintah, swasta, hingga masyarakat lokal.
“Bali juga didukung oleh tenaga medis yang mumpuni dan fasilitas kesehatan yang memadai. Pemerintah menunjuk 14 RS rujukan di selruh Bali dan 8 lab yang mampu untuk melakukan tes PCR/swab,” tegasnya.
Kerugian
Bali mengalami kerugian hingga Rp 9, 7 Triliun tiap bulannya sejak pandemik berlangsung. Sebagai daerah tujuan wisata utama, perekonomian Bali pun terkena dampaknya. Data BI menunjukkan pertumbuhan ekonomi Bali minus 1, 14 persen.
”Bahkan jumlah kunjungan wisatawan ke Bali menurun drastis hingga 99, 99 persen untuk Bulan Juni 2020,” tambahnya.
Untuk itu, Wagub yang juga menjabat Ketua BPD PHRI Bali dan Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah Bali, meyakini inilah saatnya bagi Bali untuk mempersiapkan diri sebaik-baiknya membangun kembali perekonomian Bali, terutama pada sektor pariwisata sebagai leading sector di Bali.
“Bali sebagai destinasi wisata dunia yang utama, dan banyak sekali orang di luar sana yang rindu untuk merasakan kembali keindahan alam dan budaya Bali. Peluang ini dapat kita raih selama kita bisa memastikan bahwa wisatawan yang berkunjung ke Bali mendapatkan perasaan aman dari resiko penyebaran virus COVID-19,” tandasnya.
Empat Wilayah
Sementara itu Brigjen Pol Hari Prasodjo menyatakan bahwa Kepolisian RI hadir dan mendukung penuh semua langkah pemerintah dalam menangani pandemi COVID-19 ini.
“Di Polri energi juga sudah banyak diarahkan untuk penanganan pandemi ini, serta membantu bapak,ibu untuk mengedukasi masyarakat akan pentingnya protokol kesehatan,” jelasnya.
Hingga saat ini, ia mengaku banyak personel Polisi yang juga terpapar virus ini. Akan tetapi, ia menegaskan ini adalah bentuk tanggung jawab instansnya kepada bangsa dan masyarakat Indonesia.
“Untuk saat ini, fokus kita memang kepada kesehatan warga terlebih dahulu, namun kita juga tidak menutup mata untuk terus menata perekonomian. Ibaratnya kita ingin semua warga sehat namun juga tidak ingin masyarakat yang lain tidak makan,” jelasnya.
Mengenai tugas pokok dan fungsinya, Brigjen Pol Hari Prasodjo menyatakan, menyambut baik rencana pemerintah untuk membuka pariwisata bagi wisatawan mancanegara pada tanggal 11 September mendatang.
“Ada empat wilayah yang akan dibuka yaitu Bali, Bintan, Belitung dan Banyuwangi. Saya sudah berkunjung dan mengecek kesiapan protokol kesehatan dan saya yakin persiapan di empat wilayah itu sudah optimal,” jelasnya.
Ia juga mengapresiasi langkah-langkah Pemprov Bali dalam menangani pandemi COVID-19 selama ini. Hal itu menurutnya bisa dilihat dari tingkat kesembuhan yang tinggi serta tingkat kematian yang cukup rendah.
“Hal ini tentu saja karena upaya bersama antara semua komponen, baik pemerintah maupun masyarakat juga. Kerja sama ini harus terus dijaga,” tandasnya.