Chef Juna Kenalkan Sate Lilit Bali kepada Warga Brunei

BRUNEI DARUSSALAM, bisniswisata.co.id: Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Bandar Seri Begawan merangkul Indonesian Chef Association (ICA) menghadirkan Chef Juna untuk mempromosikan kuliner Indonesia kepada warga di Brunei Darussalam, pada Ahad kemarin. Aksi Chef Juna memasak kuliner khas Bali mendapat apresiasi dari ratusan tamu yang mayoritas warga Brunei juga warga Indonesia di Brunei.

Chef Juna dibantu beberapa koki dari ICA membuat empat menu masakan, yaitu sate lilit, serombotan, ayam suwir khas bali dan sambal matah. “Ciri khas kuliner Bali adalah kelengkapan rempahnya dan rasanya pedas, sederhana namun tak mudah membuatnya karena harus memperhatikan kelengkapan rempah-rempahnya,” kata Chef Juna dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa (11/12/2018).

Sate Lilit, lanjut di, sebuah varian sate asal Bali. Sate ini terbuat dari daging ikan, ayam, daging sapi yang dicincang, kemudian dicampur dengan parutan kelapa, santan, jeruk nipis, bawang merah, dan merica. Daging cincang yang telah berbumbu dilekatkan pada sebuah bambu atau tebu, kemudian dipanggang di atas arang.

Tidak seperti sate lainnya yang dibuat dengan tusuk sate yang sempit dan tajam, tusuk sate lilit berbentuk datar dan lebar. Permukaan yang lebih luas memungkinkan daging cincang untuk melekat. Istilah lilit dalam bahasa Bali dan Indonesia berarti “membungkus”, yang sesuai untuk cara pembuatan sate ini.

Sementara Srombotan adalah sayuran khas Klungkung Bali, terbuat dari sayur buah botor muda atau kecipir, terong bulat, pare, toge, kobis yang dimasak setengah matang. Kemudian diberi bumbu disebut kalas terdiri santan diberi tumbukan kunyit, lengkuas, bawang merah dan bawang putih, ketumbar dan sedikit kencur. Cara memasaknya dengan dimasak hingga kental. Kalas inilah jadi ciri khas serombotan yang kalau dihidangkan harus menggunakan kacang goreng dan nasinya bercampur ubi jalar atau nasi oran sele orang Bali menyebutnya.

Juga ayam suwir bumbu Bali yang sering disajikan bersama nasi campur khas Pulau Dewata. Sesuai namanya, sajian ini terbuat dari daging ayam yang disuwir kemudian ditumis bersama santan dan aneka bumbu tradisional. Saat disantap, cita rasa pedas berpadu gurih lembutnya suwiran ayam akan langsung terasa dilidah. Karena kelezatannya, bahkan kepopuleran ayam suwir bumbu Bali bisa disejajarkan dengan sate lilit dan ayam betutu, lho.

Demo masak Chef Juna merupakan bagian rangkaian “Fabulous Indonesian Culinary Fest”, yakni kolaborasi KBRI Bandar Seri Begawan dengan ICA untuk mempromosikan kuliner Indonesia kepada masyarakat Brunei Darussalam. Acara itu juga menampilkan angkringan dan ukir buah hasil kreasi ICA.

Duta Besar RI untuk Brunei Darussalam, Sujatmiko menjelaskan KBRI Bandar Seri Begawan berupaya lebih memperkenalkan ragam kuliner Indonesia di luar beberapa kuliner yang sudah sangat dikenal di Brunei Darussalam, seperti bakso, sate, ayam penyet, dan nasi goreng.

“Dan kerja sama dengan ICA, yang memiliki sekitar 350 anggota di Brunei Darussalam, merupakan wujud nyata sinergi antara KBRI dan masyarakat Indonesia di Brunei Darussalam dalam mempromosikan kuliner Indonesia,” ungkapnya.

Dijelaskan keberadaan sekitar 350 koki asal Indonesia yang bekerja di hotel-hotel top di Brunei, ditambah keberadaan banyak restoran Indonesia dan para pekerja domestik di rumah-rumah warga Brunei secara otomatis ikut serta mempromosikan masakan Indonesia di Brunei Sarussalam.

Selain melakukan demo masak, Chef Juna juga menjadi juri acara Fabulous Indonesian Culinary Challenge pada 9 Desember 2018. Tidak kurang dari 25 juru masak restoran dan hotel di Brunei serta pelajar sekolah kuliner lokal berkompetisi dalam tiga kategori lomba yaitu bakso display, fruit carving dan black box cooking.

Juga digelar makan malam bersama dihadiri sekitar 300 orang, dan dipentaskan beberapa tari dan musik oleh staf KBRI dan warga Indonesia di Brunei. Acara ini merupakan salah satu rangkaian Brunei December Festival, yang merupakan usaha Pemerintah Brunei Darussalam untuk menarik wisatawan domestik dan luar negeri ke Brunei pada masa liburan akhir tahun. (redaksibisniswisata@gmail.com)

Endy Poerwanto