WASHINGTON, bisniswisata.co.id: Kerugian perusahaan pembuat pesawat Boeing Co (BA) dari kecelakaan Ethiopia dan 737 MAX 8 yang tragis di Indonesia akan berada di kisaran 1 miliar hingga 2 miliar dolar AS, dibandingkan dengan penurunan kapitalisasi pasar 30 miliar dolar AS. Nilai saham Boeing turun menjadi 373 per dolar AS, turun 30 miliar dolar AS.
Kecelakaan yang dialami Lion Air hampir pasti disebabkan oleh sistem keamanan yang mengambil kendali dari pilot. Studi menunjukkan penurunan harga saham produsen pesawat ini terus terjadi dua bulan setelah kecelakaan dengan pembatalan pesanan substansial. Masalah dalam sistem stall dapat diperbaiki dengan cepat.
Juga beberapa pembatalan terjadi, seperti di Indonesia. Namun, sebagian besar pesanan adalah dengan maskapai yang menerbangkan 737 model sebelumnya dan beralih ke pesawat lain. Hal ini akan menyebabkan mereka kehilangan keuntungan dari kesamaan fitur tipe ini. Meskipun mereka bisa mendapatkan pesawat dengan kesamaan fitur, akan tetapi Airbus dan Boeing sudah terjual habis hingga 2023.
Pada 29 Oktober 2018, saham Boeing merosot 6,6 persen dan pulih dalam tiga hari. Kecelakaan kedua berdampak lebih serius, dengan harga saham turun 12 persen. Harga sejak 11 Maret 2019 relatif stabil.
Sampai sekarang, Boeing tampaknya telah melewati bencana public relation. Analis memperkirakan harga sahamnya akan kembali ke 422 dolar AS, tiga hingga enam bulan setelah penerbangan dilanjutkan. Nilai jangka panjang Boeing tidak akan terpengaruh secara serius.
Analis Melius Research, Carter Copeland, memperkirakan masalah MAX akan menambah biaya Boeing 1 miliar sampai 5 miliar dolar AS. Nilai lima miliar dolar AS mencakup perubahan yang besar dan penangguhan penerbangan yang panjang.
Ketika 787 dikandangkan, Boeing tidak dapat menerbangkan pesawat. Boeing dibolehkan menerbangkan 737 MAX untuk tes penerbangan produksi dan memindahkan pesawat untuk penyimpanan. Mereka juga dapat menguji terbang dengan pesawat modifikasi, termasuk perangkat lunak baru.
Pendapatan akan tertunda sampai penangguhan penggunaan pesawat dicabut, dan itu akan menurunkan pendapatan pada kuartal pertama. Jika masalahnya adalah perangkat lunak, MAX bisa kembali menerbangkan penumpang pada April atau Mei.
Kerugian perusahaan termasuk kompensasi kepada maskapai bisa mencapai 1 miliar hingga 2 miliar dolar AS. Perkiraan kerugian tidak termasuk pesanan yang hilang.
Lion Air dikatakan berencana untuk membatalkan pesanan 737 MAX senilai 22 miliar dolar AS dan pindah ke Airbus. Langkah ini dibahas sebelum kecelakaan Etiopia. (NDY)