KMP Ihan Batak di lintasan Ajibata-Ambarita.
JAKARTA, bisniswisata.co.id : Berwisata ke Danau Toba, Sumatra Utara di akhir tahun ini tak perlu khawatir lagi dengan transportasi kapal ferry untuk melongok obyek-obyek wisata dengan beroperasinya KMP Ihan Batak di lintasan Ajibata-Ambarita.
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) kini hadir di Danau Toba untuk mendukung pariwisata dengan mulai mengoperasikan kapal ferry itu sejak Kamis (27/12). Hal ini sebagai pemenuhan amanah dari Kementrian Perhubungan untuk menyediakan transpostasi yang aman dan nyaman bagi masyarakat dan wisatawan di Danau Toba.
Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Imelda Alini mengatakan Dengan adanya pengoperasian KMP Ihan Batak oleh ASDP, diharapkan dapat menjadi momentum dalam menghadirkan layanan transportasi ferry yang andal, aman, dan nyaman bagi masyarakat dan wisatawan yang berkunjung ke Danau Toba.
Pengoperasian awal KMP Ihan Batak diharapkan juga dapat membantu dalam mengurai kepadatan layanan angkutan Natal dan Tahun Baru yang mengalami peningkatan. Rencananya, KMP Ihan Batak akan melayani rute Ajibata-Ambarita sebanyak 6 trip per harinya.
KMP Ihan Batak merupakan kapal pertama jenis Ro-ro berukuran 300 Gross Tonage (GT) yang dibangun pertama di Kawasan Danau Toba. Kapal ini dibangun oleh Kementerian Perhubungan. Adapun nama kapal Ihan Batak diambil dari nama ikan asli yang ada di Danau Toba.
“Kapal ini mampu mengangkut 280 orang penumpang, 35 hingga 40 unit mobil pribadi atau sekitar 22 unit kendaraan jenis campuran,” ungkap Imelda Alini dalam siaran pers hari ini.
Sebelumnya, Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi mengatakan pihaknya mengharapkan hadirnya layanan kapal ferry yang memenuhi aspek keselamatan di daerah Danau Toba sudah menjadi prioritas yang harus diperhatikan oleh masyarakat, operator, maupun pemerintah daerah.
“Masuk kapal langsung catat manifest dan pakai life jacket. Marilah kita bersama menciptakan sistem keselamatan pelayaran yang baik karena tahun depan ditargetkan 1 juta wisatawan akan datang ke Danau Toba,” papar Dirjen Budi.
Pada masa pengoperasian awal (soft launching) ini, ASDP akan terus memperhatikan animo dan feedback masyarakat sebagai masukan untuk peningkatan layanan dan operasional yang lebih baik lagi.
Keamanan dan kenyamanan berlibur di Danau Toba menjadi syarat utama bagi wisatawan. Maklum pada 18 Juni 2018 lalu, saat menjelang Magrib, kapal penumpang dengan lebih dari 80 wisatawan di dalamnya tenggelam di perairan Danau Toba antara Perairan Simanindo menuju Pelabuhan Tigaras.
Kehadiran kapal ferry yang menjadi amanah Kementrian Perhubungan untuk menyediakan transpostasi yang aman dan nyaman bagi masyarakat dan wisatawan di Danau Toba disambut baik oleh berbagai pihak.
Tahun 2018 ini pemerintah targetkan 500 ribu wisatawan akan datang Danau Toba yang telah ditetapkan sebagai salah satu dari 10 destinasi wisata prioritas Indonesia. Danau Toba juga merupakan danau vulkanik terbesar di Asean, menjadi daya tarik kunjungan wisatawan dalam dan luar negri.