BANYUWANGI, bisniswisata.co.id: MENCEGAH penyebaran pandemic global COVID-19, Pemkab Banyuwangi memutuskan untuk membatalkan semua atraksi wisata dalam agenda Banyuwangi Festival sepanjang bulan Maret dan April.
”Demi kebaikan dan keselamatan bersama, agenda Banyuwangi Festival selama Maret-April ditunda. Untuk calendar of event bulan Mei dan seterusnya menunggu perkembangan lebih lanjut,” ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Senin (16/3/2020).
Atraksi wisata yang diagendakan sepanjang bulan Maret-April di Kabupaten The Sunrise of Java ini antara lain Jaranan Buto Milenial, Wongsorejo Corn Festival, Festival Lembah Ijen, Festival Posyandu Creative, Banyuwangi Art Week, Banyuwangi Fashion Festival, International BMX Competition, Muncar Food Festival, Bangsring Underwater Festival, Banyuwangi Fishing Week, Festival Lembah Ijen 4, Festival Oling River Food, Festival Musik Anak Negeri, Gintangan Bamboo Festival.
Penundaan tersebut adalah bagian dari upaya social distancing, pembatasan interaksi sosial, termasuk menghindari kerumunan orang seperti dalam atraksi wisata yang biasanya memang selalu dihadiri ribuan orang, ujar Anas.
Selain menunda semua atraksi wisata, berdasarkan rapat dengan seluruh Forpimda dan lintas elemen termasuk kelompok sadar wisata pengelola berbagai destinasi, Pemkab Banyuwangi memutuskan untuk menutup sementara seluruh layanan destinasi wisata mulai tanggal 16-29 Maret 2020.
Pihak hotel/homestay agar menginformasikan kepada Dinas Kesehatan terkait kondisi masing-masing tamunya.
Sejumlah lokasi yang bersinggungan dengan kerumunan wisatawan, seperti Bandara Banyuwangi juga mulai dilakukan langkah-langkah pembersihan menggunakan disinfektan. Demikian pula penyelenggaran layanan pelabuhan penyeberangan memastikan fasilitas seperti cuci tangan pakai sabun tersedia dengan baik, lanjutnya.
Potensi wisata Banyuwangi sangat tinggi. Tak heran jikalau Banyuwangi jadi salah satu destinasi favorit di Jawa Timur. Jumlah kunjungan wisatawan domestik sejak tahun 2013 hingga tahun 2019 mengalami peningkatan yang signifikan. Pada tahun 2013 wisatawan domestik yang mengunjungi Kabupaten Banyuwangi sejumlah 1.057.952 orang dan di tahun 2019 jumlah wisatawan domestik yang mengunjungi Kabupaten Banyuwangi menjadi 5.307.054 orang. Tidak hanya wisatawan lokal, keindahan Banyuwangi juga disorot mancanegara. Terbukti dari jumlah kunjungan wisatawan mancanegara di Kabupaten Banyuwangi pada tahun 2013 sebanyak 10.462 orang, meningkat signifikan menjadi 101.622 orang di tahun 2019.
PHBS
Di sektor kesehatan, seluruh elemen di Banyuwangi bersepakat menggelorakan perilaku hidup bersih dan sehat di semua lapisan masyarakat.Anas mengatakan, Pemkab Banyuwangi menyiapkan dan memobilisasi semua tenaga kesehatan serta sarana yang dibutuhkan untuk mencegah penyebaran COVID-19. RSUD Blambangan juga telah ditetapkan sebagai rumah sakit rujukan. RS tersebut mempunyai pengalaman menjadi RS rujukan ketika terjadi penyebaran SARS dan MERS beberapa tahun lalu.
”Selain di RSUD Blambangan, semua rumah sakit kami minta menyediakan ruang isolasi,” ujar Anas.
Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi dr Widji Lestariono yang akrab dipanggil Rio, menambahkan, masyarakat juga bisa memanfaatkan layanan Call Center 112 sebagai pusat informasi.
”Sejumlah rumah sakit juga telah meniadakan jam bezuk atau berkunjung demi pencegahan penyebaran COVID-19,” ujar Rio, sapaan akrab Widji Lestariono.
Dia menambahkan, Pemkab Banyuwangi juga telah menerbitkan surat edaran agar seluruh kantor/tempat pelayanan pemerintah/BUMN/swasta/pelabuhan/bandara untuk meningkatkan kualitas sanitasi kantor dan lingkungannya, termasuk menyiapkan fasilitas cuci tangan pakai sabun beserta kelengkapannya bagi karyawan dan pengunjung.
”Pengelola sarana transportasi darat, laut, udara kami minta meningkatkan kualitas sanitasi di lingkungannya, termasuk untuk keperluan CTPS, dan melakukan pengecekan suhu tubuh,” ujarnya.
Bagi warga yang akan melakukan perjalanan ke luar negeri, untuk memperhatikan perkembangan COVID-19 di negara tujuan. Bagi warga yang kembali dari luar negeri, mendapatkan gejala demam, batuk, dan sesak nafas, agar segera mengisolasi diri di rumah dan melaporkan kepada layanan pengaduan yang tersedia,” jelas Rio.
Dia memaparkan, Pemkab Banyuwangi juga telah memutuskan untuk membatasi kegiatan perjalanan dinas ke luar daerah.
”Termasuk kami mengambil kebijakan untuk membatasi kunjungan studi banding dari berbagai kabupaten/kota yang biasanya setiap hari cukup banyak datang untuk melihat inovasi Banyuwangi,” ujar Rio.
Rio pun memastikan seluruh pengobatan terkait Covid-19 telah ditanggung oleh pemerintah pusat. (*)