BANGKOK, bisniswisata.co.id: LUSA, jasa angkutan udara domestik Thailand mulai dibuka kembali, setelah pemerintah Negeri Gajah Putih memberlakukan penutupan wilayah sebagai upaya mengendalikan penyebaran COVID-19. Dan jasa angkutan udara menghentikan layananya per 7 s.d 30 April. Rute yang mulai dibuka berdasarkan keputusan masing-masing provinsi, ungkap Otoritas Penerbangan Sipil Thailand( CAAT/Civil Aviation Authority of Thailand) dalam pertemuan dengan perwakilan 20 maskapai di Thailand.
“Thai AirAsia dan Thai Lion Air, akan memulai pada 1 Mei,” ungkap Direktur CAAT, Chula Sukmanop.
Kementerian Kesehatan Masyarakat (MoPH/ Ministry of Public Health) dan CAAT menetapkan standar yang telah disesuai dengan upaya pengendalian penyebaran COVID-19 mencakup jarak duduk di dalam pesawat, penangguhan layanan makanan dan minuman dalam penerbangan, dan konsumsi makanan dan minuman pribadi tidak diperbolehkan di dalam pesawat. Semua anggota kru akan mengenakan masker dan sarung tangan saat bertugas dan penumpang diwajibkan untuk membawa dan mengenakan masker pelindung selama penerbangan.
Di darat baik terminal keberangkatan mau pun kedatangan diberlakukan protocol serupa untuk memastikan tingkat keselamatan tertinggi untuk semua penumpang dan staf. Langkah-langkah tersebut termasuk penapisan penumpang dan staf, pemeriksaan kesehatan dan suhu tubuh, staf yang mengenakan masker pelindung setiap saat dan pengaturan jarak sosial di semua area layanan.
Menurut Chula Sukmanop, pemerintah juga menetapkan kebijakan mengharuskan maskapai penerbangan hanya menjual 70% dari kapasitas masing-masing model pesawat dengan mempertimbangkan jarak sosial. Aturan jarak sosial berlaku dari penjualan tiket ke tata letak kursi, tambahnya. Sebuah pesawat baling-baling kecil dengan 70 kursi sekarang hanya dapat membawa hingga 49 orang.
Penerbangan yang berdurasi lebih dari 90 menit harus menyisihkan dua baris kursi terakhir, sebagai ruang jika seseorang jatuh sakit, papar Chula Sukmanop. Para penumpang diwajibkan mengenakan masker setiap saat. Tidak ada makanan dan minuman yang akan disajikan atau dijual di atas pesawat dan dilarang makan saat dalam penerbangan. “Karena masker harus dilepas saat makan”, tambahnya.
Pemerintah, lanjut Chula tidak mengizinkan kenaikan tarif, maskapai dapat memberlakukan tariff tidak melebihi batas atas yang ditetapkan oleh negara sebesar 9,40 baht per kilometer, dibandingkan dengan 3-5 baht yang digunakan oleh maskapai sekarang. Tarif yang terlalu mahal akan menjadi bumerang karena orang akan berhenti menggunakan layanan ini.
Sampai saat ini CAAT belum menerima permintaan untuk membuka rute penerbangan internasional dari wilayah Thailand. Perlu waktu lebih lama untuk membuka jasa layanan angkutan udara rute internasional, jika melihat perkembangan penyebaran COVID-19 di dunia, jelas Chula Sukmanop.
Samui
Sementara dari pihak Otoritas Pariwisata Thailand (TAT) dalam surelnya untuk bisniswisata.co.id, menyampaikan Bangkok Airways kembali melayani penerbangan rute Bangkok- Samui (pp) dua penerbangan per hari, mulai 15 Mei 2020.
Bangkok
Airways menghentikan sementara semua
penerbangan domestik dari 7-30 April 2020, serta penutupan layanan di tiga bandara – Samui, Sukhothai dan Trat, sebagai bagian
dari upaya nasional dan global untuk mengekang penyebaran Penyakit Coronavirus
2019 (COVID-19).
Menurut Bangkok Airways, pembukaan kembali layanan
dari dan ke bandara Sukhothai
dan Trat serta rute Bangkok Airways lainnya akan diumumkan kemudian.