DENPASAR, Bisniswisata.co.id: Wisatawan asal India mulai terpikat Pulau Dewata. Sayangnya, jumlah penerbangan dari Bali tujuan India mauoun sebaliknya, masih sangat terbatas. Asosiasi Biro Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Bali mendorong maskapai penerbangan nasional untuk membuka rute langsung ke India dan sebaliknya dari Bali.
“Kami berharap maskapai nasional masuk pasar India. Kami pahami maskapai pasti ada hitungan bisnis tertentu juga. Namun ingat potensi turis India sangat menjanjikan,” kata Ketua Asita Bali Ketut Ardana seperti dikutip laman Antara, Sabtu (03/02/2018)
Menurut Asita, saat ini wisatawan dari India datang ke Bali melalui transit di Kuala Lumpur atau Singapura sehingga potensi pasar yang besar juga kurang maksimal diserap pariwisata Bali karena mereka mengharapkan penerbangan langsung. Maskapai penerbangan yang baru membuka penerbangan ke India langsung dari Bali, kata dia, juga belum banyak.
Ardana mengungkapkan bahwa Bali merupakan salah satu destinasi wisata yang banyak diburu wisatawan dari negeri dengan ikon Taj Mahal itu ketika dirinya baru-baru ini mengikuti pameran pariwisata di India.
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali mencatat wisatawan asal India kini bertengger di posisi ketiga dari total jumlah kunjungan wisatawan mancanegara di Bali. Selama periode Januari-November 2017, sebanyak 243 ribu orang telah berkunjung ke Bali atau naik 48,2 persen jika dibandingkan dengan periode sama pada 2016.
Objek wisata pantai, seni serta budaya Hindu yang mirip dengan Bali membuat mereka menjadikan Pulau Dewata sebagai salah satu destinasi favorit warga India.
AirAsia merupakan salah satu maskapai penerbangan yang sudah membuka penerbangan dari Bali menuju Mumbai dan Kolkata, meski rute itu harus melalui transit terlebih dahulu di Kuala Lumpur. Maskapai penerbangan Garuda Indonesia berencana membuka rute langsung Bali-Mumbai India tahun ini.
Direktur Kargo yang juga membawahi pengembangan rute internasional Sigit Muhartono mengatakan India saat ini merupakan pasar yang luar biasa dengan rata-rata pertumbuhan kunjungan mencapai 36 persen sehingga pihaknya mempertimbangkan potensi pasar yang besar tersebut untuk membuka penerbangan langsung Bali-Mumbai. (NDHYK)