JAKARTA, bisniswisata.co.id: Kementerian Perindustrian Indonesia siap merevolusi industri halal dengan sistem pengumpulan data inovatifnya, ‘Saliha’.
Aplika ‘Saliha’ dirancang untuk menjadi landasan dalam proses memperoleh sertifikasi halal gratis, sebuah layanan penting bagi bisnis di sektor halal.
Aplikasi yang dikembangkan Kementerian Perindustrian ini bertujuan untuk mempermudah proses pendataan dan mendukung seleksi Sertifikasi Industri Halal mulai tahun 2023. Langkah ini merupakan bagian dari rencana strategis Indonesia untuk menjadi pemain kunci di pasar halal global.
Seperti diketahui, Saliha yang dijadwalkan diluncurkan pada Januari 2024 diumumkan oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang dalam diskusi di Bali pada 28 Desember 2023.
Fokus Indonesia pada industri halal didorong oleh potensi ekonomi yang signifikan, baik di dalam negeri maupun internasional. Laporan Keadaan Ekonomi Islam Global (SGIE), yang dirilis pada tanggal 26 Desember 2023 menyoroti peningkatan status Indonesia.
Negara ini naik ke posisi ketiga dalam Peringkat Indikator Ekonomi Islam Global tahun 2022, naik dari posisi keempat pada tahun sebelumnya, hal ini menunjukkan semakin besarnya pengaruh negara ini di pasar halal.
Industri halal mencakup beragam produk dan layanan, termasuk makanan dan minuman, kosmetik, farmasi, dan fashion. Investasi pemerintah Indonesia pada alat seperti aplikasi Saliha dan penekanannya pada sertifikasi halal gratis menunjukkan komitmen pemerintah terhadap sektor ini.
Dengan meningkatnya permintaan global terhadap produk halal, upaya strategis Indonesia, termasuk peringkatnya yang unggul dalam laporan SGIE, memposisikan Indonesia sebagai pemimpin potensial dalam ekonomi Islam global.
Peluncuran aplikasi Saliha merupakan langkah penting dalam perjalanan Indonesia untuk menjadi hub global bagi produk dan layanan halal.
Inisiatif ini tidak hanya menyoroti inovasi Indonesia tetapi juga dedikasinya terhadap pengembangan industri halal, yang menjanjikan pertumbuhan dan peluang besar di tahun-tahun mendatang.
