TANGERANG, bisniswisata.co.id: Target Indonesia Emas 2045 harus disiapkan dengan keunggulan sumber daya manusia ( SDM) yang Amazing. Oleh karena itu training Amazing You oleh ESQ Learning Center diharapkan mencetak sosok yang berfikir positif dan siap berkontribusi pada bangsa dan negara.
” Indonesia Emas 2045 atau Indonesia Adidaya menjadi visi ESQ dan 1,8 juta alumninya yang tersebar di mancanegara untuk menjadi negara Adidaya dengan SDM yang Amazing, berfikir positif dan mampu mengelola diri, ” kata Ary Ginanjar Agustian di hari kedua hybrid training kolosal Amazing You dengan total peserta sekitar 10. 000 orang dimana separuhnya hadir langsung di gedung konvensi ICE BSD, Tangerang.
Dia lalu mereview materi training sehari sebelumnya yaitu bagaimana individu yang Amazing adalah sosok yang telah mampu mengelola respon dari aktivitas sehari-hari dengan realitas yang dihadapi, merespons dengan positif hingga hasilnya adalah kontribusi terbaik bagi pengendalian diri maupun bagi bangsa dan negara.
Ketika lembaga training yang mengggabungkan tiga kecerdasan Emotional, Spiritual, Quotien ( ESQ) ini didirikan 22 tahun silam, pihaknya telah memiliki apa yang disebutnya sebagai Grand Why, Indonesia Emas 2045.
” Sejak 22 tahun yang lalu, saya sudah merumuskan beberapa tahap menuju Indonesia Emas 2045. Saya jabarkan semuanya di dalam Buku ESQ. Tahapan itu antara lain Indonesia Emas 2020 atau kami sebut Indonesia Berakhlak , Indonesia Emas 2030 (Indonesia Sejahtera) dan yang terakhir untuk menuju 2045, Indonesia emas atau negara Adidaya ” ujar Ary Ginanjar.
Training Amazing You ini membuat peserta menyadari dengan sifat-sifat yang menghambat dalam diri dengan mindset victim, merasa jadi korban dari realitas yang dihadapinya dan membiarkan diri menjadi rapuh.
” Masih 23 tahun ke depan, kita harus bersinergi dan berkolaborasi secara berkesinambungan untuk mencapai Indonesia Emas 2045,” ujarnya.
Ary menegaskan bahwa keadaan saat ini tidak menjadi mudah namun justru makin menantang. Selain perubahan dunia yang begitu cepat, tidak terduga, sangat kompleks, dan ambigu, kita juga mengalami permasalahan di dalam bangsa ini sendiri. Begitu banyak masalah pelanggaran moral yang mencuat berskala nasional baik di wilayah penegak hukum maupun di dunia pendidikan.
“Sekolah umumnya hanya menekankan Strong Why mengejar nilai akademis tinggi. Di tahap ini untuk mengejar kepastian dan tantangan maka orang itu akan berkutat pada masalahi keuangan, menambah aset, investasi dan barang ber merek,”
Setelah berada di dunia kerja muncul Big Why mengejar jabatan, hadapi tantangan dan hal-hal baru, orientasinya dapat proyek., pingin selalu eksis dengan penghormatan, penghargaan, titel, cinta dan relasi, jaringan, karir meroket, punya keahlian dan wewenang. Terjebak korupsi tak masalah yang penting sukses !
Sampai akhirnya di tangga berikutnya seseorang akan menyadari ingin mewujudkan Grand Why, cita-citanya untuk hidup bahagia, memiliki arti hidup dan bisa berkontribusi baik pada keluarga, lingkungan maupun bangsa.
“Bersyukur jika sudah memahami Grand Why yang harus dimiliki, namun kenyataannya banyak yang menyia-nyiakab hidupnya dan terus berdansa dengan setan, dance with Devil !,” kata Ary Ginanjar.
Hal ini menimbulkan keprihatinan yang mendalam. Namun demikian, kita tidak bisa hanya mengutuk keadaan, namun harus melakukan aksi nyata. Merapatkan barisan dan meningkatkan kesungguhan dan kerja keras membangun moral seperti kegiatan training Anazing You yang sudah keempat kalinya,” jelas Ary.
Orang yang memilih untuk hidup dengan mindset Victim tak akan mampu mengubah diri dengan mindset Amazing. Oleh karena itu dalam keseharian harus memiliki kebiasaan -kebiasan kecil yang positif. Ary dihari kedua menjadikan ibundanya ( oma), istri serta anak-anaknya juga menjadi saksi hidup dalam training kolosal itu
Sebelum tahun 2000, Ary Ginsnjar Agustian bercerita dia kehilangan semua bisnisnya, pisah dengan istri pertama, mengalami depresi berat sehingga oma menjadi demikian khawatir dengan kesehatan mentalnya. Istrinya ( Umi) juga bercerita proses menulis buku ESQ yang nonstop tidak berhenti kecuali sholat dan makan.
Sampai akhirnya lahirlah buku ESQ setelah Ary Ginanjar merasa mendapat tsunami masalah, dipaksa hijrah dan bangkit dari keterpurukan hingga menyadari semua kekurangan, kelebihan dan peluangnya untuk bangkit dan berkembang.
” Amazing You itu fitrah dari Allah SWT, dalam hidup tangga kehidupan itu mulai dari Strong Why, Big Why dan Grand Why semua tetap kita butuhkan dengan rumus managing response yaitu Tiga R=Reality + Response = Result,” ungkapnya.
Tiga motor penggerak itu harus disinergikan dan diamalkan dengan baik sebab kesuksesan itu hanya 5% karena otak dan 95% adalah kebiasaan yang dijalankan sehari-hari sehingga kita bisa mengatakan ;
“This Is Me, Amazing Me”.
Kalangan Milenial, Zilenial dan generasi berikutnya biasakan hidup dengan Strong Why, Big Why dan Grand Why yang positif dan kebiasaan baru juga yang positif sehingga secara spiritual hubungan dengan manusia dan sang penciptanya, Allah SWT dengan baik.
Tujuan training akhir tahun ini memang membimbjng peserra menemukan tujuan hidupnya. Kalau diawal pertanyaannya adalah siapa Saya ? , dimana Saya dan mau kemana Saya ? Maka mereka kini sudah menemukan Grand Why dalam diri , mendesain visi hidupnya, merubah mindset dan melakukan tottal action
Keluar dari ruangan training bagaimana komentar para peserta ? Lia, misalnya bersyukur bisa ikut jadi peserta karena dia sudah menunggu 2 tahun akibat pandemi global COViD-19 sehingga training ditiadakan.
Dia paling terkesan saat latihan visualisasi naik tangga meuju Grand Why sehingga dia memiliki keinginan menjadi motivator seperti Ary Ginanjar dan membangun lembaga pendidikan tempatnya bekerja sekarang maju seperti ESQ Leadership Center.
Sementara peserta lainnya, Fatonah dari Sukabumi bersyukur datang training dan menemukan Grand Why atau cita-cita yang ingin diwujudkannya dalam berkontribusi untuk menjadikan Indonesia di masa Emas tahun 2045.