JAKARTA, bisniswisata.co.id; Sepanjang tahun 2019, pertumbuhan wisatawan Indonesia yang melakukan perjalanan ke luar negeri diperkirakan meningkat sebesar 10% dengan jumlah sekitar 10,7 juta wisatawan. Jumlah itu berdasarkan data dari Asosiasi Travel Agent Indonesia. Beberapa negara tujuan yang menjadi favorit wisatawan dari Indonesia seperti Singapura, Malaysia, Thailand, Jepang, dan Korea Selatan.
“Pertumbuhan wisatawan Indonesia yang berkunjung ke luar negeri berdampak pada hasil positif yang dibukukan Passpod dalam menjalankan bisnisnya. Tercatat sepanjang tahun 2018, Passpod mencatat peningkatan aset dan peningkatan laba usaha jika dibandingkan tahun 2017,” papar CEO Passpod Hiro Whardana dalam keterangan tertulis, Senin (01/04/2019).
Per Desember 2018, lanjut Hiro, Passpod mampu membukukan laba sebesar Rp 2,9 miliar. Jumlah tersebut naik signifikan dibanding periode yang sama tahun 2017 yang baru berjumlah Rp 383 juta.
Dalam hal jumlah aset, Passpod juga mencatat kenaikan dalam jumlah yang sangat signifikan. Hingga Desember 2018, jumlah aset Passpod bernilai Rp 85,7 miliar. Pada periode yang sama tahun 2017, nilai aset Passpod baru berjumlah Rp 5,6 miliar.
Tahun 2018 merupakan tahun yang baik bagi Passpod karena perencanaan dan eksekusi yang semakin matang berhasil membawa pertumbuhan luar biasa dibanding pencapaian pada tahun 2017.
“Sesuai analisis dan ekspektasi perseroan, pertumbuhan outbound traveler dari Indonesia sebesar 7,48% year on year atau sekitar 9,75 juta wisatawan pada 2018. Hal ini menjadi salah satu faktor penunjang semakin luasnya kebutuhan akses internet di luar negeri. Peluang itu, kami manfaatkan dengan melakukan berbagai program marketing guna peningkatan awareness terhadap layanan perseroan,” jelasnya.
Dilanjutkan, strategi eksekusi yang dijalankan Passpod membuahkan hasil positif. Hiro mengungkapkan penjualan yang dibukukan Passpod berhasil mencapai angka Rp 27,4 miliar. Jumlah tersebut meningkat sebesar 255% dari tahun 2017 yang jumlahnya baru Rp 7,7 miliar.
Pertumbuhan yang signifikan ini, kata Hiro, membuktikan manajemen berhasil melakukan eksekusi strategi yang tepat berdasarkan analisis data pada tahun 2017. Pemanfaatan momentum peak season untuk negara-negara tujuan favorit dan penawaran paket bundling tiket atraksi di negara tujuan memberikan hasil yang sangat signifikan.
“Meski jumlah modem telah kami tambahkan, pada periode Juni dan Desember, seluruh modem kami fully booked. Pertumbuhan yang cukup baik juga sangat terasa dari beberapa pengembangan yang telah kami lakukan yaitu penjualan tiket atraksi dan event,” ujarnya. (redaksibisniswisata@gmail.com)