ART & CULTURE

200 Seniman 7 Negara Marakkan Music Indigenous Celebration

DENPASAR, bisniswisata.co.id: Ratusan seniman dari 32 suku berasal 7 negara bakal menyemarakkan Pagelaran music Indigenous Celebration 2018, Gelaran akan berlangsung di Arma Ubud, Gianyar, Bali pada 11-13 Mei 2018. Ajang pertama kali di Pulau Dewata ini, mempertemukan suku-suku asli Indonesia dan mancanegara.

“Sebagai sebuah pulau sakral juga jantung budaya di Indonesia, Bali adalah tempat yang ideal untuk mengadakan perayaan music Indigenous Celebration ini,” papar Emmanuela Shinta, pendiri Ranu Welum yang juga salah satu pendiri acara dalam keterangan tertulis, Selasa (08/05/2018).

Acara ini melibatkan lebih dari 20 kelompok masyarakat adat yang beragam dari Indonesia. Tidak hanya sebatas itu, suku-suku lain dari berbagai belahan negara seperti Suku Aborigin dari Australia, Suku Maori dari Selandia Baru dan Nagaland dari India juga turut serta memberi warna yang meriah dalam acara ini.

Dijelaskan, total penampil yang akan berpartisipasi adalah 32 kelompok suku yang berbeda dari 7 negara. Penari adat, musisi tradisional, penutur kisah budaya, sesepuh adat, dan pemimpin pemuda adat akan berbagi cerita dan pengalaman serta kearifan lokal dari budayanya masing-masing.

Acara ini dipersembahkan Yayasan Ranu Welum, organisasi berbasis di Palangkaraya, Kalimantan Tengah demi lestarikan budaya, kemanusiaan, lingkungan dan memperjuangkan hak-hak masyarakat adat juga mendongkrak kunjungan wisatawan.

“Acara ini merupakan satu kesempatan untuk menghormati budaya yang kita warisi dari nenek moyang kita. Sekaligus untuk merayakan identitas kita sebagai orang asli dari tanah Nusantara dengan semua karunia yang kita miliki,” jelas Emmanuela.

Ada tujuh kelompok seni budaya Dayak yang akan hadir di acara ini. “Saya sangat bangga bahwa orang Dayak, yang dulunya sering disebut sebagai orang hutan atau pemburu kepala yang mengerikan sekarang memimpin kegerakan pemuda adat agar bisa diakui oleh negara ini dan khayalak Internasional,” ungkapnya.

Dilanjutkan, ada lebih dari 200 seniman dan penampil budaya akan hadir dan berbagi panggung. “Mereka beberapa berasal dari sungai, desa dan masyarakat lokal. Sebagian besar bahkan belum pernah datang ke Bali sebelumnya,” jelasnya.

Menurutnya, banyak dari kelompok tersebut akan memadukan generasi muda dan kearifan generasi tua. Sehingga budaya tersebut dapat diwariskan kepada generasi selanjutnya. Acara ini adalah acara nirlaba. Uang yang tersisa dari penjualan tiket dan sponsor akan disumbangkan ke Yayasan dan badan amal Indonesia yang berdedikasi untuk melestarikan budaya dan lingkungan komunitas adat.

Sedangkan Anom Darsana, Pemilik Antida Music Productions mengatakan, Antida Music Productions hadir untuk membuat acara ini sukses. “Kami mendukung budaya dan adat Kalimantan dan ingin bersama membangun dan mengembangkan budaya Nusantara,” ujarnya. (redaksibisniswisata@gmail.com)

Endy Poerwanto