EVENT

14 April 2018, Grand Fondo Solo

SOLO, bisniswisata.co.id: Memperkenalkan sekaligus mempromosikan pariwisata, Kota Solo menjadi tuan rumah Kejuaraan balap sepeda Grand Fondo Solo 2018. Lomba balap sepeda ini digelar 14 April 2018m dengan memberikan tantangan kepada seluruh pecinta balap sepeda dari Balaikota Surakarta hingga rute tanjakan menantang tepatnya di Cemoro Sewu Karanganyar, Jawa Tengah.

Grand Fondo merupakan perlombaan dari Italia berupa kejuaraan balap sepeda jarak jauh. Di Indonesia, event ini pernah digelar di Bali pada tahun 2017, dan sebelumnya Yogayakarta dan Mataram NTB yang menjadi salah satu seri Grand Fondo New York 2017. Kini, giliran Solo jadi tuan rumah dan pesertanya berasal dari seluruh Indonesia, mulai Sabang sampai Merauke.

Tak bisa dipungkiri, selama ini wisatawan hanya mengenal Jogja dan Bali sebagai daerah tujuan wisata. Kini, mengangkat pariwisata Kota Solo dengan keindahan alamnya yang bisa diekspose di Cemoro Sewu. Grand Fondo Solo juga akan digabungkan dengan festival kuliner dan fashion batik.

Inti dari lomba ini bersepeda sambil berwisata. Tapi juga tidak meninggalkan unsur persaingan karena ini juga sebuah perlombaan. Hingga kini sudah tercatat ada 300 peserta yang mendaftar dan peserta tersebut tidak hanya dari Kota Solo, namun dari seluruh Indonesia.

Kejuaraan ini memperlombakan tiga kelompok umur untuk putra, yaitu 30-39 tahun, 40-49 tahun dan 50 tahun ke atas. Sedangkan untuk putri hanya dua kelompok yang diperlombakan, yakni usia 18-39 tahun dan 40 tahun ke atas.

Tercatat hingga kini ada 64 obyek wisata di kota yang bernama asli Surakarta. Bukan hanya memiliki latar sejarah yang kental, Solo juga mempunyai bentang alam yang cantik, kuliner yang naikmat dan fashion batik yang luar biasa. Tidak heran kalau banyak terdapat tempat wisata di Solo yang menarik untuk dikunjungi, mulai dari wisata alam, budaya, sejarah, religi, sampai modern.

Ada beberapa destinasi yang kerap dikunjungi wisatawan, antara lain:

#. Keraton Surakarta

Bangunan ini didirikan Susuhunan Pakubuwana II tahun 1744 untuk menggantikan Keraton Kartasura yang hancur lebur akibat peristiwa Geger Pecinan tahun 1743. Hingga kini, bangunan masih difungsikan sebagai tempat tinggal Sri Sunan sekaligus tempat wisata paling banyak dikunjungi di Solo. Kompleks di Keraton Surakarta dibagi menjadi: Alun-Alun Lor, Alun-Alun Kidul, Sasana Sumewa, Siti Hinggil Lor dan Kidul, Kemandungan Lor dan Kidul, Sri Manganti Lor dan Kidul, Kedaton, serta Kamagangan, yang masing-masing memiliki fungsi berbeda, salah satunya dipakai sebagai museum. Di tempat wisata di Solo ini, berbagai koleksi peninggalan kasunanan disimpan, seperti misalnya gamelan, replika pusaka keraton, dan benda-benda lain yang merupakan pemberian dari raja-raja Eropa.

#. Pura Mangkunegaran

Selain Keraton Kasunanan, juga ada Pura Mangkunegaran. Istana yang dibangun sangat indah dan megah ini merupakan tempat kediaman resmi pemimpin Kadipaten Praja Mangkunegaran. Bangunan di Jalan Ronngowarsito ini jadi pusat budaya dan seni Kota Solo. Beragam koleksi di dalam istana merupakan peninggalan Kerajaan Mataram dan Majapahit. Saat memasuki area pura/puro, ada halaman luas dan bangunan dengan arsitektur khas Eropa bertuliskan Kavalerie-Artillerie. Begitu masuk ke bagian dalam pura, disambut pendopo bergaya Eropa-Jawa lengkap dengan seperangkat dengan gamelannya, Kyai Kanyut Mesem.

#. Museum Manusia Purba Sangiran

Museum arkeologi di Desa Kalijambe, Sragen, menjadi objek wisata sejarah-edukasi ini letaknya tidak jauh dari situs fosil purbakala Sangiran, yang sudah ditetapkan oleh UNESCO sebagai salah satu warisan dunia. Dengan luas sekitar 56 km persegi, tempat ini tidak hanya difungsikan sebagai destinasi wisata, tapi juga pusat penelitian oleh arkeolog dari dalam dan luar negeri yang ingin mengetahui kehidupan manusia pada zaman prasejarah. Selain fosil rahang bawah Pithecanthropus erectus, di sini juga ditemukan jejak tinggalan masa lampau yang usianya 200.000 sampai 2 juta tahun.

#. Museum Batik Danar Hadi

Museum Batik Danar Hadi berlokasi di Jalan Brigjen Slamet Riyadi No. 261, Sriwedari, Solo, Museum Batik Danar Hadi merupakan sebuah jujugan wisata batik terpadu di Kota Solo. Sesuai namanya, tempat ini dibangun oleh sebuah perusahaan batik asal Solo, PT Batik Danar Hadi. Memiliki nama lain House of Danar Hadi (HDH), bangunan ini terletak di kompleks bangunan kuno yang termasuk dalam cagar budaya Kota Solo – Ndalem Wuryaningratan. Di museum ini terdapat setidaknya 10.000 koleksi kain batik dengan motif yang berbeda, bergantung kultur, lingkungan, dan periode masing-masing pembuatan batik. Koleksi tersebut merupakan milik pribadi sang pendiri PT Batik Danar Hadi, H. Santoesa Doellah. Adapun di bagian belakang museum terdapat pabrik batik tulis dan cap yang dibuka untuk wisatawan.

#. Kampung Batik Kauman

Berkunjung ke Solo tentu tidak lengkap kalau tidak membeli batik khasnya. Nah, jika Anda tertarik untuk melihat proses pembatikan kain secara langsung, datanglah ke Kampung Batik Kauman, Solo. Di objek wisata belanja yang letaknya tidak jauh dari Keraton Kasunanan Surakarta ini, wisatawan bisa mendapat aneka batik dengan motif dan corak yang beragam. Umumnya batik yang diproduksi pengrajin di sini berupa batik tulis, batik cap, atau batik kombinasi, dengan motif modern dengan warna gelap. Kualitas produk dari kampung batik yang satu ini juga sudah terkenal sampai ke luar negeri.

#. Grojogan Sewu Tawangmangu

Destinasi pelesiran berupa air terjun setinggi 80 meter ini berlokasi di sisi barat Gunung Lawu, atau sekitar 37 kilometer dari pusat Kota Solo. Air terjun ini merupakan yang tertinggi di wilayah Jawa Tengah, lho. Untuk menuju ke lokasi, wisatawan harus mendaki setidaknya 1.000 anak tangga. Dengan pemandangan kanan-kiri yang indah, perjalanan akan terasa lebih menyenangkan. Mitosnya, kalian tidak boleh datang kemari dengan pasangan kalau tidak ingin jalinan asmara kalian bubar di tengah jalan.

#. Destinasi wisata Taman

Di Kota sola ada dua destinasi wisata taman atau tempat rekreasi bagi keluarga maupun wisatawan. Taman Sriwedari dan Balekambang;
Sriwedari di Laweyan dan sudah ada sejak era kepemimpinan Pakubuwana X. Di area ini terdapat Gedung Wayang Orang Sriwedari (GWO) yang menjadi tempat pertunjukan wayang orang. Sementara Taman Balekambang di Jalan Ahmad Yani, yang dibangun KGPAA Mangkunegara VII pada tahun 1921 untuk kedua putrinya, GRAy Partini dan GRAy Partinah.

#. Tugu Lilin

Tempat wisata ini berupa bangunan yang didirikan memperingati 25 tahun kelahiran Boedi Oetomo di Jalan Kebangkitan Nasional. Figur lilin sengaja dipilih untuk menggambarkan semangat dan perjuangan bangsa Indonesia yang terus menyala dalam upaya merebut kemerdekaan.
Tempat wisata di Solo ini sangat cocok dijadikan latar berfoto untuk Anda yang menyukai fotografi. Tidak hanya suasana sekitar lokasi yang sejuk dan menyegarkan mata, di sini kita juga bisa mempelajari sejarah sembari mengingat jasa-jasa perjuangan pada zaman dulu. Di dekat Tugu Lilin banyak terdapat tempat wisata kuliner yang lezat dan tidak boleh dilewatkan, salah satunya adalah Mi Ayam Pocong.

#. Pasar Klewer

Ada destinasi favorit wisata belanja kain atau batik, yaitu Pasar Klewer. Pasar tekstil terbesar di Solo ini menjual beragam kain batik, baik buatan pengrajin lokal maupun mancanegara. Ya, siapa sangka, orang luar negeri juga bisa membatik. Selain memiliki koleksi batik yang lengkap, di pasar yang ditempati sekitar 2.000 pedagang ini, juga bisa menemukan item fashion lainnya.

#. Kebun Binatang Taru Jurug

Berlokasi di Jalan Ir. Sutami, Kentingan, Jebres, tepatnya di sebelah kampus Universitas Sebelas Maret, Kebun Binatang Taru Jurug ini tidak hanya murah, tapi juga cocok dikunjungi bersama si kecil. Taman Satwa Taru Jurug ini didirikan pada tahun 1870 oleh Sultan Hamengkubuwono X sebagai tempat konservasi flora dan fauna. Seiring waktu, koleksinya pun kian bertambah. Di tempat wisata di Solo ini, pengunjung bisa menjumpai beragam satwa langka seperti misalnya merak hijau, harimau Sumatera, iguana, komodo, dan sebagainya.
(redaksibisniswisata@gmail.com)

Endy Poerwanto