Wisatawan mengunjungi Jembatan Langit di Langkawi, Malaysia, 16 September 2021. (Foto: Reuters)
KUALA LUMPUR, bisniswisata.co.id: Malaysia menyambut 4,5 juta wisatawan Muslim tahun lalu, menghasilkan pendapatan sebesar RM14,7 miliar (US$3,5 miliar), kata Nirzan Nordin, Direktur Jenderal Pusat Pariwisata Islam (ITC).
Dilansir dari https://e.vnexpress.net/, Angka-angka tersebut membuktikan bahwa pariwisata dan perhotelan yang ramah Muslim memiliki potensi ekonomi yang signifikan di negara tersebut, kata Nizran kepada pers pada hari Rabu.
Untuk mempromosikan sektor tersebut, ITC menyediakan Jaminan dan Pengakuan Pariwisata dan Perhotelan Ramah Muslim untuk akomodasi, serta sertifikasi untuk sekitar 220 pemandu wisata yang ramah Muslim, katanya.
Melalui diskusi dengan para pakar industri, ITC bertujuan untuk memanfaatkan peluang dan memperoleh pemahaman lebih lanjut untuk mengembangkan standar yang memenuhi persyaratan mereka, menuju layanan pariwisata ramah Muslim yang berbeda.
Terkait dengan pembangunan jaringan hotel dan restoran yang memenuhi kebutuhan wisatawan muslim, Kementerian Pariwisata, Seni, dan Budaya (Kemenpar) Malaysia bermaksud memperkuat hubungan dengan negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk mendorong terciptanya ekosistem pariwisata yang ramah muslim di Malaysia.
Wakil Menteri Pariwisata, Seni, dan Budaya Khairul Firdaus Akbar Khan mengatakan kerja sama yang erat dengan OKI akan sangat bermanfaat, mengingat organisasi tersebut memiliki potensi besar untuk menarik lebih banyak wisatawan muslim ke Malaysia.
Dia menegaskan, jika Malaysia tidak memperhatikan segmen pariwisata muslim, maka akan kehilangan peluang besar.
Jumlah penduduk muslim dunia mencapai dua miliar, dengan 1,1 miliar di antaranya tinggal di negara-negara anggota OKI, yang mencakup 57 negara mayoritas muslim.
Di negara-negara ASEAN saja, terdapat sekitar 255 juta muslim, di samping 350 juta lainnya yang hidup sebagai minoritas di kawasan lain.
Mastercard-Crescent Rating (Indeks Perjalanan Muslim Global) memperkirakan bahwa pada tahun 2028, pasar perjalanan akan dipimpin oleh 230 juta Muslim, menghasilkan pengeluaran sebesar US$225 miliar