Teror Bom, Hotel di Surabaya Perketat Pengamanan

SURABAYA, bisniswisata.co.id: Hotel di Surabaya meningkatkan sekaligus memperketat pengamanan menyusul aksi teror bom yang melanda Kota Pahlawan, terjadi sejak Minggu hingga Senin (13-14 Mei 2018). Untungnya imbas serangan bom belum berdampak pada tingkat keterisian kamar hotel dan sampai kini masih tetap stabil.

Marcom Manager JW Marriott Surabaya, Josephine Lestyana, mengatakan pengamanan yang diterapkan hotel sampai level tertinggi, termasuk bantuan pengamanan dari aparat. “Terkait pengamanan kita langsung tingkatkan dan berkoordinasi dengan aparat keamanan,” jelasnya di Surabaya, Senin (14/5/2018).

Mengenai imbas langsung terhadap tamu, Josephine mengatakan belum ada dampak khusus terhadap operasional. Termasuk tamu yang membatalkan rencana menginap belum ada.

Peningkatan keamanan juga dilakukan Hotel Four Points, Singgasana Hotel, Harris Pop Hotel maupun Hotel Majapahit. Akses keluar masuk kendaraan dan area sekitar diperketat guna meningkatkan kewaspadaan saat mengetahui hal mencurigakan.

Marcom Manager Harris Pop Hotel, Setiawan Nanang, mengatakan ada tambahan pengawasan tamu keluar masuk dan barang bawaannya. “Imbas langsung belum ada, ada tamu dari Singapura belum cancel,” jelasnya.

Namun demikian, dampak tamu walk in (reservasi langsung) bisa berkurang. Bila biasanya 60 kamar per malam kemungkinan bisa turun hingga 30 kamar per malam.

Sementara itu di Hotel Singgasana, sejumlah tamu group pada Minggu sempat panik dan minta pernyataan keamanan dari pihak hotel. “Kami mengimbau juga tamu melaporkan bila melihat hal mencurigakan dan mengganggu keamanan,” kata PR Manager Singgasana Virtaloka.

Ketatnya pengamanan membuat tak semua tamu bisa masuk hotel. Ari Purbo Laksono staf penagihan salah satu perusahaan mengatakan tidak bisa masuk parkir hotel Ibis Surabaya City Center dan harus memarkir MPV yang digunakan di luar area hotel.

Seperti diketahui, teror bom terjadi di Gereja Santa Maria Tak Bercela Surabaya terjadi sekitar 07.15 WIB, Minggu (13/5). Kemudian disusul kejadian serupa di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) Arjuno dan Gereja Kristen Indonesia (GKI) Diponegoro.

Hari ini, Senin (14/5), terjadi teror bom di Mapolrestabes Surabaya yang dilakukan dua sepeda motor dengan empat orang pengendara. Selain itu ada baku tembak di Jedong, Urang Agung, Sukodono, Sidoarjo, dalam upaya penangkapan terduga teroris. (BIO)

Endy Poerwanto