BANDUNG, bisniswisata.co.id: Syaamil Grup sebagai salah satu institusi yang peduliterhadap Alquran dan penyebarannya memiliki ide dan haraoan untuk menghadirkan nuansa aganis di kota Bandung serta memberikan wawasan tentang Al-Quran kepada masyarakat sehingga membuat Wisata Quran agar masyarakat memahami pembuatannya dan terus berinteraksi dengan Quran.
Terlerak di Jl. Babakan Sari No.71, Babakan Sari, Kec. Kiaracondong, Kota Bandung, Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno meresmikan wisata religi bertajuk “Wisata Qur’an” yang diinisiasi oleh Syaamil Quran, Bandung.
“Wisata Quran ini bukan sekadar daya tarik wisata biasa karena bukan hanya untuk melihat inovasi dan kreativitas desain Al-Qur’an tetapi juga meningkatkan pemahaman terhadap kitab suci Al-Qur’an sehingga nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dapat tersampaikan,” ujarnya takjub.
Terus terang ini pertama kali saya meresmikan Wisata Quran dan ini betul-betul terobosan baru, inovasi, adaptasi, dan kolaborasi. Dengan peresmian ini, kita membuka pintu bagi siapapun yang ingin mendalami kekayaan Al-Qur’an, tambahnya.
Wisata ini bukan hanya untuk umat Islam, tetapi untuk seluruh umat manusia yang ingin memahami dan merasakan kehadiran Al-Qur’an dalam hidup mereka. Wisata Quran bukan hanya bagian dari pariwisata, namun juga menjadi bagian dari sektor ekonomi kreatif, karena terdapat dua subsektor kreatif yang ditonjolkan yaitu penerbit dan desain.
“Ini saya melihat inovasi dan kreativitas desain Al-Qur’an ini lebih menarik, dan lebih meningkatkan pemahaman kita, serta nilai-nilai terkandung dalam Al-Qur’an ini bisa tersampaikan,”
Menparekraf juga mengungkapkan bahwa Ramadhan menjadi bulan yang istimewa, karena pada bulan inilah diturunkannya Al-Qur’an sehingga umat Islam dalam menjalani ibadah puasa Ramadhan seringkali diisi dengan membaca dan memahami Al-Qur’an. Al-Qur’an bukanlah sekadar kumpulan kata-kata yang diturunkan kepada Rasulullah SAW, lebih dari 1.400 tahun yang lalu.
“Al-Qur’an ini adalah petunjuk bagi seluruh umat manusia, sumber ilmu, inspirasi, dan pedoman hidup yang abadi,” kata Menparekraf.
E-booklet ini adalah alternatif destinasi wisata yang memuat informasi terkait masjid di jalur mudik yang memiliki keunikan dan potensi pariwisata berdasarkan 7 kategori tema (nilai sejarah, nilai arsitektur, nilai budaya, nilai amenitas, nilai edu-religi, nilai tujuan ziarah, nilai sociopreneur, dan nilai eco-mosque).
“Jadi ini ada masjid-masjidnya yang bisa dikunjungi. Nanti bisa dikerjasamakan juga dengan Syaamil Group untuk Wisata Quran ini agar dimasukan sebagai salah satu opsi dari kunjungan wisatawan, jadi bisa menjadi bagian E-booklet mudik jelajah masjid dan Wisata Quran,” kata Menprekraf.
Chairman Syaamil Group, Riza Zacharias, mengungkapkan terima kasih atas kunjungan Menparekraf untuk melihat proses pembuatan Al-Qur’an. “Kami sangat berbangga dan senang atas kehadiran Pak Menteri ke Syaamil Quran, semoga banyak manfaat yang bisa dirasakan dalam kunjungan ke Syaamil Quran,” kata Riza.