MEDAN, bisniswisata.co.id: Pariwisata berbasis olahraga atau sport tourism terus berkembang di setiap daerah penjuru nusantara. Kini Pemerintah Provinsi Sumatra Utara (Sumut) berencana mengembangkan sport tourism. Pasalnya di wilayah Sumut cukup banyak potensi yang bisa digali untuk wisata olahraga, terutama di kawasan Danau Toba. Tujuannya untuk mendongkrak kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara.
Berkaca dari penyelenggaraan Danau Toba Rally 2019, Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah atau Ijeck meyakini sport tourism memiliki prospek cerah. “Kita akan mengkaji bagaimana caranya sport tourism bisa dikembangkan di Sumut, khususnya di kawasan Danau Toba, mengingat ada dua event rally yang sukses kita laksanakan,” tutur dia, seperti diunduh laman Medcom, Rabu (11/12/2019).
Ijeck menceritakan pengalaman beberapa peserta yang mengikuti Danau Toba Rally 2019 Kejuaraan Nasional Putaran 3. Banyak peserta mengatakan kepadanya terkesan akan panorama alam Danau Toba. Menurut para peserta, tidak ada jalur lintasan rally yang pemandanganya seindah Danau Toba. Ditambah lagi udara yang segar, membuat Ijeck ingin agar kegiatan seperti itu menjadi event tahunan di Sumut.
Bukan hanya rally, ia juga ingin agar event-event olahraga lain diselenggarakan di Sumut, terutama di daerah-daerah berpanorama indah. Ijeck pun mengutarakan keinginannya agar Kejuaraan Reli Dunia atau World Rally Championship (WRC) bisa digelar di Danau Toba pada 2022. Danau Toba dinilai cocok sebagai lokasi WRC, sekaligus membantu mempromosikan Danau Toba ke mancanegara.
“Gubernur Sumut Edy Rahmayadi juga berkeinginan meningkatkan kegiatan-kegitan berbasis olahraga di Sumut. Gubernur juga perhatian terhadap keberlangsungan event olahraga, hal itu terlihat dengan komitmennya untuk membangun sport centre,” jelasnya sambil menambahkan nantinya hampir semua cabang olahraga akan punya venue bertaraf internasional. Juga akan ada sirkuit bertaraf Internasional.
Danau Toba dinilai cocok sebagai lokasi WRC, sekaligus untuk membantu mempromosikan Danau Toba ke mancanegara. “Kita inginnya membuatnya di Danau Toba karena kita ingin membantu mempromosikan Danau Toba pada dunia,” katanya.
