JAKARTA, bisniswisata.co.id: Senyum ketika beribadah mungkin jarang dilakukan namun saat pandemi global Covid-19 sudah menyebar di 213 negara dan warga senior yang banyak menjadi korban maka obat termurah adalah senyum meski dalam beribadah sholat sekalipun, kata Hilda Ansariah Sabri, hari ini.
Alumni training ESQ Leadership Center pimpinan Ary Ginanjar Agustian ini mengatakan dalam training ESQ, saat training Ary, sang trainer utama kerap mengatakan pada peserta untuk menjalani pelatihan sehari penuh itu dengan mengembangkan senyum di wajah dua centi kiri dan kanan.
Soalnya senyum memperbaiki suasana hati dan ekspresi wajah mampu bercerita lebih dari deretan kata-kata. Ini karena ekspresi memiliki kemampuan mempengaruhi suasana hati. Emosi memang dihasilkan oleh otak, namun otot pada wajah yang akan menampilkan perasaannya.
Penelitian terbaru membuktikan, dengan adanya peningkatan emosi positif melalui ekspresi wajah, suasana hati seseorang mulai menyelaraskan dengan apa yang ditunjukkan.
” Nah saat beribadah shalat lima kali sehari plus shalat sunnah lainnya, kerjakan dengan khusuk sambil tersenyum. Sementara tersenyum menurut kebanyakan ulama menganggap bahwa hal itu tidaklah merusak shalat seseorang,” kata Hilda, pendiri Hilda Holistic House ( HTiga).
Hal yang membatalkan shalat seseorang adalah;1.makan dan minum dengan sengaja, 2.Berbicara dengan sengaja, bukan untuk kepentingan pelaksanaan shalat, 3.Meninggalkan salah satu rukun shalat, 4. Banyak melakukan gerakan, 5. Tertawa sampai terbahak-bahak dan 6.
Tidak berurutan dalam pelaksanaan shalat.
Menurut Hilda, dalam prakteknya sehari-hari saat sholat sambil tersenyum dua centi kiri dan kanan langsung membuat hati menjadi tenang dan penuh rasa syukur pada Sang Pencipta, Allah SWT sebagai pemilik Ruh kita.
Orang yang tersenyum paling lebar mengalami pengurangan substansial dalam denyut jantung dan pemulihan stres lebih cepat daripada yang tidak terlalu banyak berekspresi. Senyum pula
yang akan melatih otak/ pikiran lebih positif karena secara alami otak cenderung untuk berpikir negatif.
“Jadi obat termurah untuk memproduksi zat bahagia di dalam tubuh dan meningkatkan kekebalan tubuh silahkan praktekan sholat dengan tersenyum wujud rasa syukur dan dialog kita pada Allah SWT,” tambah Hilda.
Apa yang dipraktekannya ini sejalan dengan terapi yang dilakukan oleh Dr Andreas FK yang selama pandemi global Covid-19 banyak menangani pasien dengan terapi Power of Powerless dan berhasil kembali beraktivitas.
Andreas mengatakan senyum akan membuat suasana hati kita bahagia sehingga tubuh mengeluarkan zat endorphin yang menyehatkan, menyembuhkan, membuat pikiran tenang dan hati menjadi damai
Apabila seseorang tersenyum setiap hari, maka otak akan menciptakan kebahagiaan yang mampu mendorong pikiran positif. Senyum selain gratis, juga menular karena jika kita tersenyum pada orang lain dan senyuman itu dibalas karena manusia memiliki sesuatu yang disebut cermin neuron sehingga ketika tersenyum, cermin neuron menanggapinya.
Senyum juga memperkuat sel tubuh pada tingkatan sel yang dapat membedakan rasa aman dan bahaya, lalu menemukan dan memperbaiki masalah serta menciptakan keseimbangan dalam tubuh bahkan meningkatkan produktivitas kerja.
Manfaat lainnya, senyum juga menekankan apa yang kita pikirkan dapat memberi efek langsung pada fungsi sel. Ketika tersenyum, Anda dapat mengurangi kekakuan sel. Relaksasi fisik ini dapat melawan risiko mutasi sel karena stres, yang bisa memicu pertumbuhan berbagai jenis kanker.
Doktor yang a.l memiliki gelar sarjana kelautan, praktisi/pengacara pajak, Magister Manajemen dan lainnya ini memberikan konseling, training dan terapi Power of Powerless dengan healing deep relaxation.
Andreas mengatakan terapi ini menghilangkan stress, kecemasan, phobia dan menyembuhkan berbagai penyakit, mengeluarkan kecantikan dan kekuatan dari dalam diri serta meningkatkan kekebalan tubuh untuk melawan virus jahat yang menyebabkan penyakit.
Tujuh langkah teknik penyumbuhan Power of Powerless tersebut adalah ;
1.Anda diminta mulai saat ini, detik ini jangan khawatir dan takut. Serahkan hidup dan mati hanya kepada Allah Sang Pencipta.
2.Atur pernafasan dengan baik tarik nafas perlahan melalui hidung dan tahan. Buang nafas melalui mulut secara perlahan sambil tetap tersenyum. Gunakan teknik 7-7-7 artinya saat tarik nafas lewat hidung hitunglah sampai tujuh, tahan tujuh detik dan buang nafas sampai hitungan tujuh pula.
3.Lakukan latihan no: 2 hingga 7 kali
4.Senyum, Senyumlah lebar-lebar dan jangan malu, tersenyum saja.
5. Minta bantuan orang terdekat Anda untuk menggekitik telapak kaki atau telapak tangan Anda.
6. Bila terasa geli, tertawalah dan bila makin geli tertawa yang lebih keras dan lepaskan saja jangan ditahan
Langkah ke 7, kata Andreas, minta orang terdekat untuk menyetelkan atau memperdengarkan musik relaksasi yang ada nuansa alam, suara air mengalir, angin, burung yang memberikan kedamaian.
” Bayangkan Anda berada di tempat tersebut, dikelilingi alam dan saat mulai mengantuk katakan pada diri sendiri dengan rasa percaya diri dan penuh iman sambil afirmasi Tuhan yang maha baik, maha kuasa, sembuhkanlah aku dari penyakit dan sebutkan penyakit Anda,” kata Andreas.
Untuk memberikan induksi gunakan kedua kelapak tangan dan sentuh bagian tubuh yang sakit saat meminta penyembuhan. ” Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang. Oleh karena itu rajin senyum dan semangat,” tutup Andreas.