EVENT HALAL INTERNATIONAL

Sandiaga Uno: RI Akan Terus Tingkatkan Daya Saing Wisata Halal Tanah Air

Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno bersama jajaran panelis di Kampus Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat, Kamis (Foto: Bikom Kemenparekraf)

BANDUNG, bisniswisata.co.id: Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekaf) akan terus meningkatkan daya saing dan prospek wisata halal Tanah Air di level Internasional. Langkah itu dilakukan setelah Indonesia untuk dua kalinya menduduki peringkat pertama atau Top Muslim Friendly Destination dalam Global Muslim Travel Index.

Berbicara saat membuka forum diskusi Penguatan Wisata Ramah Muslim di Destinasi Pariwisata di Kampus Universitas Padjadjaran, Bandung, Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno, mengatakan bahwa konsep dasar wisata halal yang seyogyanya adalah layanan tambahan (extended services) terkait 3A bagi wisatawan, terutama wisatawan muslim, perlu diketahui oleh khalayak untuk memperoleh dukungan dalam pengembangannya.

“Pengembangan pariwisata ramah Muslim di Indonesia juga perlu dilihat dari segi kontribusinya terhadap pengembangan ekonomi di Indonesia. Populasi masyarakat muslim telah mencapai 1,9 miliar jiwa pada 2021 dan diproyeksikan mencapai 2,2 miliar pada 2030 (Global Islamic Economy Report, 2022),” kata Sandiaga.

Hal tersebut, tambahnya, menjadikan peningkatan pada permintaan bidang halal, termasuk di sektor pariwisata. Muslim di dunia membelanjakan US$102 miliar untuk perjalanan wisata (Global Islamic Economy Report, 2022), yang diproyeksikan akan terus mengalami peningkatan hingga 189 miliar dollar AS pada 2025 (Global Muslim Travel Index, 2021).

“Angka pertumbuhan yang menjanjikan tersebut, membuat banyak negara mulai serius mengembangkan wisata halal. Bahkan, potensi wisata halal berkembang bukan hanya di negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), contohnya adalah Jepang, Taiwan, dan Korea Selatan,” kata Sandiaga.

Forum diskusi kali ini lengkap dihadiri Pentahelux dari berbagai sektor dengan Key Note Speaker Ketua Indonesia Halal Lifestyle Center, Sapta Nirwandar; Rektor Universitas Padjadjaran, Rina Indiastuti; Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran, Dadang Rahmat Hidayat; Kepala Badan Penyelenggaraan Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kemenag, Muhammad Aqil Irham.

Hadir pula Kepala Pusat Kerjasama dan Standarisasi Halal, Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kemenag, Abdul Syakur; Ketua ASIDEWI Jawa Barat, Maulidan Isbar; Ketua Pokdarwis Desa Alamendah; dan Direktur Pengembangan Ekosistem Bisnis dan Digital, Istiqlal Global Fund, Aan Yugiastomo. 

Sementara itu, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekaf, Hariyanto mengatakan bahwa selain itu, tercatat sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia amat berpotensi untuk menjadi penggerak wisata ramah muslim yang terampil dalam mengembangkan destinasi. Sertifikasi halal merupakan komponen utama dalam pariwisata ramah muslim.

“Pariwisata menjadi sektor yang memiliki keterkaitan rantai nilai kegiatan yang luas dengan berbagai jenis usaha sehingga mampu menciptakan lapangan usaha yang luas bagi masyarakat, katanya.

Penguatan sinergitas antar mata rantai pembentuk industri pariwisata harus selalu dibangun dan dikembangkan agar seluruh komponen dan sistem kepariwisataan dapat bergerak dan memberikan kontribusi serta perannya masing-masing dalam menciptakan produk dan pelayanan yang berkualitas bagi wisatawan.

Menurut Haryanto kompetisi sektor kepariwisataan menuntut kemampuan pelaku industri pariwisata untuk dapat mengembangkan dan menjaga kualitas produk serta kredibilitasnya sehingga memiliki daya saing dan memperoleh kepercayaan dari kalangan konsumen atau pasar.

“Penguatan destinasi wisata ramah muslim akan mendorong industri pariwisata untuk melaksanakan sertifikasi halal bagi produk-produknya karena produk pariwisata yang tersertifikasi halal sangat penting dalam penyelenggaraan pariwisata ramah muslim. 

Selain itu, sumber daya manusia yang berkecimpung dalam usaha pariwisata diharapkan memiliki standar yang relevan dengan standar internasional, “katanya.

Sertifikasi di Desa Wisata

Menparekraf di kesempatan yang sama juga menorong percepatan sertifikasi Halal Produk Layanan Wisata di desa-desa wisata RI yang jumlahnya ribuan karena potensi desa wisata sebagai tujuan Myslim Traveler daru dalam dan luar negri juga besar.

“Saya mendorong percepatan sertifikasi halal pada produk dan layanan usaha wisata khususnya di desa wisata yang telah tergabung dalam Jejaring Desa Wisata (Jadesta) “ ujarnya

Menurut Sandiaga dengan melakukan sertifikasi halal pada produk dan layanan usahanya, pengelola desa wisata dapat meningkatkan kualitas layanan untuk memberikan kenyamanan ekstra bagi wisatawan muslim yang berkunjung. 

“Saya ingin Jadesta yang jadi andalan jejaring desa wisata ini bisa meningkatkan kualitas layanan di desa wisata, produk-produk yang halal dan toyib (baik). Sehingga berkunjung ke desa wisata itu bisa menjadi halal toyiban dan mubarokah. Ini yang kita harapkan sehingga membuat nyaman, aman, dan menyenangkan saat wisatawan berkunjung ke desa wisata,” kata Menparekraf Sandiaga. 

Kewajiban melakukan sertifikasi halal ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 39 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Jaminan Produk Halal, dimana masa penahapan pertama kewajiban sertifikat halal akan berakhir 17 Oktober 2024.

Untuk mendorong percepatan penerapan sertifikasi halal di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, Kemenparekraf/Baparekraf pun telah menerbitkan Surat Edaran tentang Sertifikasi Halal Produk Makanan dan Minuman untuk Usaha Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada 25 Maret 2024.

“Jadi melalui surat edaran ini diharapkan bisa menambah wawasan literasi mengenai wisata ramah muslim dan juga meningkatkan _awareness_ sertifikasi halal,” kata Menparekraf Sandiaga. 

Dalam mewujudkan desa wisata yang ramah muslim, Menparekraf juga mendorong agar semua pihak berkolaborasi dan berpartisipasi baik dari akademisi, instansi pemerintah, pelaku usaha parekraf, komunitas dan media. Salah satunya melalui kerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) untuk dapat mewujudkan target sertifikasi halal produk dan layanan di 3.000 Desa Wisata.

“Terima kasih Unpad yang juga telah berkolaborasi dengan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH). Dan kita harapkan target sertifikasi halal ini bisa menyentuh 3.000 desa wisata,” kata Menparekraf. 

Hilda Ansariah Sabri

Pendiri, Pemimpin Umum, Pemimpin Redaksi dan pemegang sertifikasi Wartawan Utama Dewan Pers dan Ketua Departemen Pariwisata PWI Pusat (2018-2023)