Bersama manajemen Sentosa Island, Singapura
JAKARTA, bisniswisata.co.id: No matter what happens, travel gives you a story to tell (Apa pun yang terjadi, perjalanan memberimu sebuah cerita untuk diceritakan).Kata bijak ini ternyata mengilhami sejumlah Jurnalis untuk memiliki sense of tourism,”
Setidaknya ini dilakukan seorang Jurnalis senior bernama Muhammad Risanta. Lama bergelut di industri pers, pria kelahiran Banjarmasin dan penggemar traveling ini memantapkan hati mengenalkan Banjarmasin dalam cerita-cerita wisata.
Meskipun pada awalnya dirinya banyak terjun dalam liputan desk kriminal dan hukum, politik dan ekonomi. Namun dalam sepuluh tahun terakhir Magister Manajemen SDM ini lebih fokus kepada pemberitaan pariwisata dan ekonomi kreatif.
Risanta lebih banyak terlibat dalam sejumlah asosiasi kepariwisataan, terjun langsung dalam berbagai event pariwisata hingga mendorong peningkatan kapasitas pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif.
Kepeduliannya pada pariwisata dan UMKM membuat Jurnalis yang sering menjadi juara lomba menulis karya jurnalistik nasional ini, menghabiskan sebagian waktunya membantu pengembangan pariwisata daerah dan nasional.
Bahkan Dosen STIE Pancasetia Banjarmasin ini mendapat kepercayaaan menjadi Ketua Asosiasi Pemandu Wisata Bakti Pertiwi, yang bermarkas di Bandung. Tak hanya itu keluwesan pergaulan dan memiliki visi membangun pariwisata untuk negeri ini, membuat Risanta diberikan amanah menjadi Tim Humas DPP Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) di Jakarta.
Keseriusannya dalam mendukung pengembangan pariwisata secara komprehensif dilakukan secara all out. Dia pun membidani kelahiran media online berbasis ekonomi dan pariwisata, Economic Travelling.Com.
Meskipun baru berjalan tiga tahun, berkat sentuhan tangan dingin media ini pun menjadi salah satu media yang cukup diperhitungkan di daerah dan nasional. Terlebih beberapa karya tulis di media ini memenangkan berbagai lomba karya jurnalistik nasional.
Tak hanya itu dalam berbagai event, bersama kiprah Risanta, Economic Travelling.Com tumbuh menjadi media terpercaya sebagai media partner, terutama event travel mart atau kegiatan wisata adventure lainnya. Bahkan di tahun 2023 turut serta dalam Ekspedisi Pendakian dan Pengibaran Bendera Merah Putih Raksasa di Gunung Tambora, Nusa Tenggara Barat.
“Dari sekian Jurnalis di Banua, Bang Risanta memang sedikit pembeda dan mempertajam visi jurnalistiknya ke bidang tourism dan economic,.Kami sangat terbantu lewat kolaborasi dan sinergisitas dalam pengembangan pariwisata, khususnya untuk desa wisata,” terang Mutia Amana Nastiti, Ketua Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) DPD Kalsel.
Mutia pun sangat mengapresiasi atensi Risanta, karena banyak membantu dirinya dan kawan-kawan yang selama ini bergerak di industri pariwisata. Karena biasanya banyak tulisan-tulisan dan liputan yang dibuat menginspirasi, sehingga semakin memudahkan para pelaku usaha seperti dirinya di Travel dan Guest House.
“Kami sangat terbantu dengan tulisan yang dikemas bertutur dan sarat pesan dalam membangun pariwisata berkelanjutan dan majemen yang profesional. Terlebih beliau ikut terlibat langsung dalam kegiatan di dunia pariwisata,” kata Mutia yang menjadi pemilik oka Grup dan Soka Guest House.
Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina pun merasa terbantu lewat sajian tulisan dan liputan yang disajikan para jurnalis terutama di bidang keparwisitaan. Dia pun sangat berterima kasih banyak informasi-informasi yang disajikan, membantu promosi wisata Banjarmasin, seperti halnya yang dilakukan Jurnalis senior Transmedia Grup (CNN Indonesia – Trans7), Muhammad Risanta ini.
“Memang sangat sedikit Jurnalis yang terjun langsung untuk mendorong memajukan pariwisata khususnya Banjarmasin. Kami sangat mengapresiasi dedikasi yang dilakukan Risanta dan rekan-rekan berkontribusi positif dalam memajukan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Peran seperti ini yang dibutuhkan Banjarmasin,” terang Ibnu Sina.
Bagi Risanta sendiri, alasan dirinya fokus peliputan kepariwisataan berawal dari hobbi jalan-jalannya (traveling). Dia pun banyak menghabiskan waktu senggang mengunjungi beberapa tempat di Banjarmasin untuk menjadi bahan tulisan. Hal itu semata-mata hanya ingin menulis dan menulis sisi lain Banjarmasin, terutama pariwisatanya.
“Ini berawal dari hobby saja, kebetulan ada beberapa tempat unik di Banjarmasin sempat dikunjungi dan ternyata iseng ditulis dalam rubrik media online Economic Travelling.Com. Eh teryata jadi sesuatu yang mengasyikan dan keterusan hingga membuat tulisan-tulisan lainnya yang ditulis apa adanya, masalah penilaian itu terserah publik saja,” ucapnya yang baru saja melakukan perjalanan Press Touring Triangle Tourism Banua Dunia, ke Malaysia dan Singapura.
Menulis itu menurut pria yang juga Ahli Pers Dewan Pers, terletak bagaimana menempatkan sudut pandang agar tulisan bisa enak dibaca dan menarik perhatian. Karena itu pula setiap perjalanan dan mengunjungi suatu tempat dia menyempatkan menulis lewat pandangan dan suara hati.
“Sederhana misal tentang Teh Tarik dari negeri Melaka, Malaysia. Ini terilham saat kami ikut delegasi Dunia Melayu Dunia Islam yang dipimpin Wali kota Banjarmasin H Ibnu Sina (Ketua umum Dunia Melayu Dunia Islam) lawatan khusus ke Istana Negeri Melaka,” ungkapnya.
Nah lewat tulisan itu ada sentuhan lain bagaimana teh tarik berada dalam kawasan wisata dunia. Lalu mengapa tidak kita eksplore teh dan kopi kalimantan dalam destinasi wisata di Banjarmasin, tambahnya sembari menyeruput Teh Tarik Malaysia.
Risanta pun bercerita bagaimana kegalauan dirinya, melihat potensi-potensi UMKM dan produknya yang belum tereksplorasi dengan baik baik di daerah asalnya maupun di berbagai daerah. “Karena melalui tulisan membawa pengaruh terhadap image suatu bangsa dan negara akan wisata di Banjarmasin dan kota-kota lainnya di Kalimantan Selatan,”
“Ketika kami berdiskusi dengan Bapak Agus Maiyo, Kepala OJK Provinsi Kalsel, bagaimana membantu usaha UMKM di Banua bisa mengakses pasar lebih luas. Apa yang semestinya dilakukan, pemetaan pasar yang bagaimana dan peran kita dimana . Terus terang secara pribadi kami terpanggil untuk berbuat, meskipun yang kami lakukan itu hanya kecil saja,’ katanya.
Di Singapura Risanta sendiri pun tak segan-segan mempromosikan Kalsel kepada sejumlah pelaku usaha disana.Kebetulan saat itu dirinya diundang resmi Manajemen Sentosa Island, Singapura bersama teman-teman travel agent seluruh Indonesia. Salah satu produk yang ditawarkan adalah Kopi Herboneo, yang merupakan kopi perpaduan tanaman herbal Kalimantan dan kopi Kalimantan.
“Sebagai pelaku UMKM yang jelas kami merasa bangga.Bagaimana tidak Bang Risanta dkk tanpa diminta membawakan secara sukarela produk kami dikenalkan secara luas kepada masyarakat dunia, “ ucap M,Khalid, owner Herboneo Kopi, terharu.
Menurut dia baru kali ini bertemu jurnalis yang apa adanya membantu mempromosikan ke sejumlah negara lewat semangat valounteer. “Ttidak-tidak tanggung produk kami dikenalkan pula dengan petinggi Sentosa Island Singapore,” tambah M Khalid dengan riang. Dia berharap kerjasama pers dan pengusaha UMKM ke depan makin intensif.