HALAL INTERNATIONAL LIFESTYLE NEWS

RI Incar ‘Peluang Emas’ di Sektor Halal dan Tetap Fokus pada Kualitas dan Infrastruktur

JAKARTA, bisniswisata.co.id: Indonesia berada di ambang “peluang emas” dalam industri produk makanan halal yang tengah berkembang pesat, asalkan negara tersebut meningkatkan kualitas produk, standar keamanan, dan infrastrukturnya, menurut pejabat sertifikasi halal terkemuka.

Dilansir dari halalfocus.net, mulai Oktober 2024, Indonesia akan memberlakukan peraturan yang mewajibkan semua makanan dan minuman yang diperdagangkan di pasar untuk bersertifikat halal kecuali yang tercantum dalam Daftar Positif yang telah disetujui sebelumnya. 

Mandat ini menghadirkan peluang pertumbuhan yang signifikan bagi industri pangan lokal, menurut Dr. H. Mamat Salamet Burhanudin, Kepala Pusat Registrasi dan Sertifikasi Halal di Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH).

“Ini adalah peluang emas bagi industri pangan lokal untuk tidak hanya memimpin di sektor halal tetapi juga mendorong pertumbuhan, dengan semua makanan yang masuk ke Indonesia wajib bersertifikat halal mulai Oktober,” kata Dr. Burhanudin di acara Fi Asia Indonesia 2024 di Jakarta. 

Dia menekankan bahwa sektor halal telah menyaksikan “pertumbuhan yang sangat kuat,” dengan meningkatnya permintaan untuk sertifikasi halal, bahkan untuk produk yang tidak diwajibkan untuk mendapatkannya.

Terlepas dari perkembangan yang menjanjikan ini, Burhanudin menyoroti beberapa tantangan yang harus diatasi agar Indonesia dapat memanfaatkan potensinya sepenuhnya. 

Hal ini termasuk mendidik masyarakat tentang standar halal dan memperluas infrastruktur untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat. Selain itu, menjaga dan meningkatkan kualitas produk halal sangat penting, terutama dengan semakin meningkatnya perhatian internasional terhadap industri makanan halal Indonesia.

“Indonesia harus memastikan produknya memenuhi standar internasional, karena sektor ini menarik minat global. Kita juga perlu fokus pada regulasi dan standar, memastikannya ditegakkan secara konsisten dan adil,” imbuhnya.

Dengan populasi Muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki posisi yang baik untuk mengembangkan pasar halal, tidak hanya di dalam negeri tetapi juga melalui ekspor. 

Burhanudin mencatat kekayaan bahan baku, warisan budaya, dan lokasi strategis negara ini sebagai keunggulan yang dapat mendorong inovasi dalam produk makanan halal, baik untuk konsumsi lokal maupun pasar internasional.

Meningkatnya permintaan produk halal di kawasan seperti UE semakin meningkatkan peluang Indonesia. “Sama seperti konsumen internasional yang mencari makanan Jepang atau Korea, kita dapat membangkitkan minat yang sama terhadap makanan halal dengan memanfaatkan kekuatan kita,” kata Burhanudin.

Perkembangan ini menandai peluang besar bagi Indonesia, asalkan dapat mengatasi hambatan infrastruktur dan regulasi yang ada di depan.

 

Hilda Ansariah Sabri

Pendiri, Pemimpin Umum, Pemimpin Redaksi dan pemegang sertifikasi Wartawan Utama Dewan Pers dan Ketua Departemen Pariwisata PWI Pusat (2018-2023)