Generasi milenial tengah bermain di pantai. Wisata bahari menjadi fokus bahasan Rakerda Asita DKI Jakarta.
JAKARTA, bisniswisata.co.id: Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata ( ASITA) DKI Jakarta segera melaksanakan Rapat Kerja ke dua dengan fokus pada pengembangan wisata bahari untuk mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia.
“ Saya teringat kata-kata Presiden Jokowi setelah dilantik yang mengatakan bahwa bangsa kita sudah lama memunggungi laut,” kata Hasiyanna S . Ashadi, Ketua Asita DKI Jakarta.
Menurut dia ucapan tersebut maknanya mendalam karena Presiden Jokowi mengingatkan betapa pembangunan Indonesia selama beberapa dekade terakhir terlalu bertumpu pada daratan. Padahal 70 persen wilayah Indonesia berupa perairan.
“Kita harus kreatif dan anggota Asita DKI Jakarta bisa berkontribusi untuk mengembalikan Indonesia sebagai negara maritim karena samudra, laut, selat dan teluk beserta segala isinya adalah masa depan bisnis dari paket-paket wisata kita,” ungkapnya.
Apalagi 10 destinasi wisata baru di luar Bali juga menjual wisata bahari seperti Tanjung Lesung , Tanjung Kelayang di Kepulauan Bangka Belitung, Tanjung Lesung di Banten, Morotai di Maluku Utara dan Kepulauan Seribu di wilayah DKI Jakarta.
Poros maritim, ujarnya, merupakan sebuah gagasan strategis dari Presiden Jokowi untuk menjamin konektifitas antar pulau, pengembangan industri perkapalan dan perikanan, perbaikan transportasi laut serta fokus pada keamanan maritim.
Rakerda yang akan berlangsung di Hotel Milenium, Jakarta pada 22 Febuari 2018 akan melibatkan sedikitnya 200 anggota. Asita DKI Jakarta, kata Hasiyanna fokus pada wisata bahari agar dapat berkontribusi mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia.
Ketua Pelaksana Rakerda Asita DKI Jakarta, Anita Utami mengatakan dengan tema yang fokus pada wisata bahari ini anggota menghadiri Rakerda dan berperan aktif mensukseskan wisata bahari ini.
“Jadi kalau wisatawan mancanegara browsing di internet langsung banyak paket wisata bahari yang ditawarkan sehingga Indonesia identik dengan wisata bahari,” kata Anita Utami.