Wisatawan di Pulau Mallorca, Spanyol, destinasi yang digemari wisatawan Jerman. ( Foto: Google)
MUNICH, bisniswisata.co.id: Liburan musim panas membawa kekhawatiran munculnya gelombang coronavirus di musim gugur nanti di Jerman jika orang yang berlibur tidak berdisiplin diri dan waspada.
Kekhawatiran Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn beralasan karena ulah wisatawan Jerman yang berpesta di pulau Mallorca, Spanyol tanpa mengenakan masker atau, apapun yang terkait dengan praktik social distancing karena virus corona.
Ribuan orang Jerman terbang ke sana sejak negara-negara Uni Eropa membuka kembali perbatasan mereka satu sama lain pada bulan Juni.
Pantai-pantai di bawah sinar matahari Mallorca dan kehidupan malam yang semarak menjadikannya salah satu tujuan liburan paling populer bagi wisatawan Jerman.
Media setempat di pulau Spanyol yang menjadi tempat tujuan wisata favorit warga Jerman, sangat kritis terhadap turis Jerman, dengan menyebut perilaku mereka “kacau”, seolah-olah tidak ada yang pernah mendengar tentang pandemi Corona
Spahn juga memperingatkan bahwa Mallorca “tidak boleh berubah menjadi Ischgl kedua”, merujuk pada sebuah resor ski Austria yang menjadi hotspot COVID-19 dan berkontribusi pada penyebaran pandemi di seluruh Eropa.
Tak heran kalau Markus Soeder, kepala daerah negara bagian Bavaria di Jerman akan segera mulai menawarkan tes virus corona gratis di bandara bagi orang-orang yang kembali dari liburan, Minggu.
Jerman bernasib lebih baik daripada banyak negara tetangganya dalam menekan virus. Tetapi kekhawatiran meningkat bahwa para pelancong yang kembali dari luar negeri dapat membawa lonjakan kasus COVID-19 baru.
“Saya pikir kita benar-benar harus fokus pada wisatawan yang kembali ini,” kata Soeder kepada penyiar ZDF, media setempat.
Dia mengatakan pemerintah setempat sedang mennyiapkan pusat pengujian di bandara Bavaria “di mana siapa saja dapat diuji secara gratis kapan saja”.
Skema ini diharapkan akan berjalan dalam beberapa hari. Bavaria adalah rumah bagi bandara Munich, terbesar kedua di Jerman setelah Frankfurt, serta beberapa bandara kecil.
Bandara Frankfurt juga memiliki pusat pengujian coronavirus tetapi layanan di sana biayanya antara 59 dan 139 euro ($ 67-159).
Negara bagian selatan Bavaria adalah salah satu daerah yang paling parah terkena dampak Jerman di awal pandemi, sebagian karena penduduk yang kembali dari liburan ski di hotspot coronavirus di Austria tadi.
Sebuah festival bir di kota Bavaria, Mitterteich, tak lama sebelum lokdown Maret dimulai, juga dipersalahkan karena berkontribusi pada penyebaran. Namun sejak saat itu Soeder, telah mendapatkan pujian luas atas penanganannya terhadap krisis, termasuk menolak seruan untuk pelonggaran dini pembatasan coronavirus.
Soeder, yang juga adalah pemimpin partai CSU telah melihat peringkat jajak pendapatnya melonjak sebagai hasilnya.Sebelumnya dia juga berani membatalkan Oktoberfest, festival bir populer yang rutin dilaksanakan di Bavaria setiap Oktober demi alasan keselamatan.
Dia sekarang adalah kandidat pilihan orang Jerman untuk menggantikan Merkel setelah dia mundur tahun depan – meskipun dia tidak secara resmi dalam pemilihan.
Soeder berulang kali mengatakan “tempat saya di Bavaria” tetapi pengamat politik yakin ia mungkin akan ikut sebagai kandidat kanselir Jerman. ( sumber: AFP/ Reuters/ VOA)
BACA JUGA: https://bisniswisata.co.id/pariwisata-mulai-bangkit-turis-jerman-mencari-sinar-matahari-hingga-ke-spanyol/