SINGAPURA, bisniswisata.co.id : Terlepas dari tantangan yang ada, industri perjalanan di kawasan Asia-Pasifik menunjukkan ketahanan yang luar biasa. Pada kuartal pertama tahun 2024, pemulihan kapasitas kursi di kawasan ini hanya 13% di bawah tingkat pemulihan pada tahun 2019.
Tingkat pemulihan ini jauh lebih cepat dibandingkan rata-rata global, dengan peningkatan sebesar 7 poin persentase antara Q4 2023 dan Q1 2024, sedangkan rata-rata global hanya sebesar tiga poin persentase. Angka-angka ini membuktikan kemampuan industri untuk bangkit kembali dan menginspirasi optimisme di masa depan.
Dilansir dari tourism-review.com, Seiring dengan meningkatnya kapasitas kursi, harga tiket pesawat terus mengalami penurunan sejak tahun 2023, meskipun tetap lebih tinggi dibandingkan tahun 2019 karena terbatasnya kapasitas dan tingginya permintaan.
Tren ini terutama terlihat pada acara-acara penting seperti Tahun Baru Imlek dan konser besar di Singapura. Misalnya saja, konser Taylor Swift di Singapura pada awal bulan Maret menyebabkan peningkatan jumlah perjalanan dari Asia Tenggara sebesar 17% , dibandingkan dengan penurunan sebesar 27% pada bulan lainnya.
Dampak peristiwa besar terhadap tren perjalanan sangatlah signifikan, dan memahami dinamika ini dapat membantu pemangku kepentingan merencanakan operasi dan strategi pemasaran mereka dengan lebih efektif.
Fasilitasi Visa Menarik Wisatawan Tiongkok
Pelonggaran kebijakan visa telah membuka peluang baru bagi industri perjalanan, khususnya dalam menarik wisatawan Tiongkok.
Selama libur Hari Buruh baru-baru ini, perjalanan keluar negeri Tiongkok hanya menurun sebesar 16% dibandingkan tahun 2019. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh peningkatan signifikan dalam perjalanan dari Tiongkok ke berbagai tujuan.
Ini termasuk peningkatan sebesar 212% ke Kazakhstan dan peningkatan signifikan ke Singapura, Azerbaijan, Malaysia, dan Maladewa. Data ini menggarisbawahi potensi fasilitasi visa dalam mendorong pemulihan perjalanan di kawasan Asia-Pasifik.
Strategi pemasaran tingkat lanjut
Keberhasilan strategi pemasaran Air Macao selama pandemi merupakan bukti efektivitas pendekatan inovatif. Promosi mereka, seperti tiket ‘beli satu, gratis satu’, menarik pasangan Tiongkok daratan dan terus dilakukan setelah pandemi.
Tawaran ‘Travel Pass’ mereka yang baru diperkenalkan untuk perjalanan terjangkau dari kota-kota tertentu ke Makau telah meningkatkan beberapa pemesanan sebesar empat poin persentase dibandingkan tahun 2019.
Kisah sukses ini seharusnya menginspirasi kepercayaan pada kekuatan pemasaran strategis untuk mendorong pemulihan perjalanan.
Prospek positif untuk perjalanan musim panas
Masa depan perjalanan di kawasan Asia-Pasifik tampak menjanjikan, meski pemulihan masih berlangsung. Pada tanggal 27 April, pemesanan perjalanan musim panas ke kawasan APAC hanya mengalami penurunan sebesar 12% dibandingkan tahun 2019.
Sebaliknya, perjalanan ke Eropa dan Amerika telah pulih sepenuhnya, sementara perjalanan ke Afrika dan Timur Tengah hanya turun sebesar 5%. Namun, penting untuk menyadari potensi tantangan dan risiko yang dapat mempengaruhi arah positif ini.
Noor Ahmad Hamid, CEO PATA, menyatakan: “Industri perjalanan dapat menarik wisatawan secara efektif dengan memanfaatkan fasilitas visa, pemasaran strategis, dan acara-acara besar. Elemen-elemen ini sangat penting dalam mendorong pemulihan dan pertumbuhan