JAKARTA, bisniswisata.co.id: Film Joker yang dibintangi Joaquin Phoenix menghasilkan perolehan cukup bagus dalam pemutaran perdananya di pasar internasional, Rabu (3/10). Film yang mengisahkan awal mula Clown Prince of Crime of Gotham itu berhasil memperoleh US$5,4 juta dari 43 pasar internasional dengan capaian tertinggi berasal dari Korea Selatan dengan US$2,3 juta.
Capaian tersebut membuat Joker menjadi film Warner Bros keempat dengan perolehan debut terbaik di negara tersebut, yaitu menguasai 56 persen penonton lima film terlaris. Setelah Korea Selatan, Joker berhasil mendulang US$900 ribu di hari perilisan. Sedangkan di Indonesia, Joker mampu mendapatkan US$846 ribu atau setara dengan Rp11,9 miliar dari 1.197 layar yang menayangkan film ini.
Perolehan itu mencakup 98 persen penonton lima film terlaris dan menjadi hari pembukaan kelima terbesar sepanjang masa Warner Bros di Indonesia. Selain itu, Joker mendulang US$170 ribu di Belgia yang sekaligus menjadi hari pembukaan terbesar Warner Bros dan debut terbesar di negara itu pada Oktober ini.
Diberitakan Variety, Jumat (04/10/2019) di pasar internasional, Joker juga ditayangkan di Rusia, Brasil, Italia, dan Australia pada 3 Oktober 2019. Sedangkan sejumlah negara baru akan menyaksikan Joker pada Jumat (4/10), yaitu Spanyol, Inggris Raya, Jepang, Meksiko, dan Amerika Utara.
Joker disutradarai oleh Todd Phillips yang menceritakan kisah Arthur (Joaquin Phoenix), seorang komedian gagal yang menjadi penjahat psikopat. Film ini juga dibintangi Zazie Beetz, Marc Maron, Bill Camp, dan Robert De Niro.
Bagi penggemar Batman mungkin tak banyak tahu mengenai asal-usul musuh bebuyutannya, Joker. Lewat Joker, Todd Phillips menyingkap kehidupan sosok antagonis yang aslinya adalah seorang komedian itu. Joker sebetulnya hanyalah seorang Arthur Fleck (Joaquin Phoenix), badut yang memiliki masa kelam dalam hidupnya. Dia bekerja di sebuah tempat yang mempekerjakan badut untuk banyak acara hiburan di Gotham City.
Di kehidupannya, Arthur mengalami banyak permasalahan Dia kerap mendapatkan perundungan dari orang-orang di sekitarnya. Dia juga beberapa kali mendatangi Departemen Kesehatan dan Sosial Kota Gotham untuk berkonsultasi dengan petugas mengenai penyakit mental yang diidapnya.
Di satu sisi, sebagai badut, Arthur dituntut untuk selalu lucu dan menyenangkan. Dia terlihat sangat berusaha memenuhi tuntutan dari masyarakat itu, meskipun bertemankan cemooh demi cemooh. Bukan cuma itu yang memberikan tekanan mental bagi Arthur. Sesuatu hal membuat dia dipecat dari tempat dia digaji. Arthur semakin terpuruk, wajahnya semakin lesu, dan rasa putus asa kerap menyelimutinya hingga membuatnya beberapa kali berpikir untuk mengakhiri semuanya.
Puncaknya, Arthur mendapatkan olokan dari salah seorang presenter televisi nasional favoritnya. Arthur yang mengidap sakit mental itu mengalami titik pilu yang paling tinggi yang membuat dia harus melakukan sesuatu agar merasa lebih baik. Salah satunya adalah mengubah identitasnya menjadi seorang Joker.
Tak hanya Phoenix yang sanggup menyuguhkan karakter yang kuat dalam film ini. Beberapa aktor lain seperti Robert De Niro, Zazee Beets, Frances Conroy, dan Brett Cullen juga tampil ciamik dalam memerankan karakternya masing-masing.
Banyak adegan demi adegan yang memilukan dan membuat gelisah sepanjang Joker. Tak heran jika film yang merupakan bagian dari jagat DC ini sempat diawasi pemutarannya oleh polisi Kota New York, AS. Kepolisian Los Angeles juga melakukan hal yang sama.
Film yang memenangkan penghargaan Golden Lion di festival film ke-76 Venice itu, diterima dengan baik saat pemutaran perdananya awal September lalu. Para kritikus menganggapnya sebagai film adiwira pertama yang menyabet gambar terbaik Oscar. Joker tayang di Indonesia mulai Rabu (2/10).
Memang, Film ini diselimuti kontroversi atas kekerasan yang digambarkan dalam film tersebut, dengan penegakan hukum memperketat keamanan di bioskop-bioskop tertentu untuk mencegah segala jenis serangan. (ndy)