Menteri Pariwisata Jamaika Bartlett,
LONDON, bisniswisata.co.id : Menteri Pariwisata Jamaika Bartlett, yang juga merupakan Wakil Ketua Dewan Eksekutif UNWTO, menyoroti bahwa masa depan industri perjalanan dan pariwisata bergantung pada para pekerjanya dan kemampuan mereka untuk berinovasi dan menciptakan ide-ide baru.
Dilansir dari meetings.travel, dalam sambutannya pada KTT Menteri World Travel Market, London, Senin lalu, Bartlett juga membahas isu ketenagakerjaan global Dia menjelaskan pembentukan proyek Tourism Employment Expansion Mandate (TEEM), yang merupakan upaya kolaboratif lintas sektor untuk memahami defisit tenaga kerja di industri perjalanan.
ITB telah merilis penelitian global baru yang menunjukkan bahwa situasinya lebih kritis dari sebelumnya.Hon Edmund Bartlett mendesak destinasi untuk berinvestasi dalam pengembangan sumber daya manusia mereka, yang akan sangat penting bagi masa depan industri dan kelangsungan hidup industri saat ini.
Jamaika selalu menjadi pemimpin pemikiran dalam mendorong pengembangan sumber daya manusia karena sumber daya terpenting kami di bidang pariwisata adalah para pekerja, ungkapnya.
“Mereka adalah orang-orang yang, melalui layanan sentuhan tinggi, keramahtamahan, dan kreativitas mereka, telah membuat pengunjung kembali dengan tingkat pengulangan sebesar 42% dan telah menjadi bagian inti dari strategi pertumbuhan kami,” kata Menteri Bartlett.
KTT Menteri di WTM dilaksanakan bekerja sama dengan UNWTO dan WTTC dengan tema ‘Transformasi Pariwisata Melalui Pemuda dan Pendidikan’ dan menampilkan Menteri Pariwisata dari seluruh dunia. Para menteri memberikan pandangan mereka mengenai pentingnya pelatihan dan pengembangan pemuda di bidang pariwisata dan berbagai program yang dilakukan di negara mereka.
“Melalui lembaga pelatihan dan sertifikasi kami, Pusat Inovasi Pariwisata Jamaika, telah melatih siswa sekolah menengah kami di empat belas perguruan tinggi dan pekerja pariwisata, untuk mendapatkan sertifikasi.
Sejak tahun 2017, lebih dari 15 ribu sertifikasi telah diberikan kepada warga Jamaika di bidang layanan pelanggan, server restoran, dan koki eksekutif, tambah Bartlett.
“Jika kita melatih generasi muda, maka mereka dapat diklasifikasikan sehingga akan mengubah pengaturan pasar tenaga kerja agar mereka dapat diberi imbalan berdasarkan prestasi dan kesetaraan,” tambahnya.