TRANSPORTASI

Pasca Diresmikan Jokowi, Trafik Bandara Achmad Yani Tinggi

SEMARANG, bisniswisata.co.id: Jumlah penumpang di terminal baru Bandara Ahmad Yani Semarang, pada musim mudik dan balik Lebaran tahun ini meningkat 25% dibanding tahun lalu. Tingkat kenaikan tersebut melebihi rata-rata jumlah kenaikan penumpang selama Lebaran 2018 yang rata-rata 10%.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan terminal baru Bandara Ahmad Yani sebelum Lebaran agar bisa mengantisipasi lonjakan penumpang saat liburan Lebaran.

“Kami selaku regulator penerbangan sangat bersyukur terminal baru ini bisa beroperasi selama Lebaran. Bayangkan saja kalau masih memakai terminal lama, tentu akan sangat crowded,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Agus Santoso dalam keterangan tertulis, Sabtu (23/06/2018).

Saat puncak arus balik Lebaran, sambung dia, Bandara Ahmad Yani melayani 19.500 penumpang dan 150 pergerakan pesawat dalam sehari. Jumlah ini naik bila dibandingkan Lebaran tahun lalu, yang man rata-rata tiap hari ada 105 pergerakan pesawat.

“Jadi dengan perbaikan infrastruktur penerbangan, dampaknya cukup signifikan, yaitu di antaranya adalah naiknya jumlah penumpang. Selain itu nantinya juga diharapkan pembangunan infrastruktur penerbangan menjadi inti pertumbuhan ekonomi,” harapnya.

Selaku otoritas penerbangan nasional, pihaknya mendorong masyarakat baik itu BUMN maupun swasta untuk ikut membangun infrastruktur penerbangan di seluruh Indonesia, sehingga pertumbuhan ekonomi bisa terjadi di segenap pelosok tanah air.

Saat Presiden Jokowi meresmikan bandara Semarang ini menceritakan Empat tahun yang lalu, saat terakhir Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggunakan terminal Bandar Udara (Bandara) Internasional Ahmad Yani yang lama dirinya merasa sedih.

“Ini airport bandar udara internasional tapi kok terminalnya seperti ini, berdesak-desakan, bangunannya juga. Ya maaf saya ngomong apa adanya, kok kumuh banget gitu. Tapi bertahun-tahun kok ya juga enggak dibangun-bangun, ada apa?,” ujar Presiden

Untuk itu, dua tahun yang lalu, Presiden Jokowi memerintahkan Menteri BUMN lewat Angkasa Pura I untuk menghitung pembangunan Bandara Ahmad Yani sebab dirinya merasa berasal dari Jawa Tengah.

”Tapi kalau langsung saya bangun, 4 tahun yang lalu langsung saya bangun, bandara yang lain belum, nah nanti ini hanya mementingkan Jawa Tengah saja nih Presiden. Pasti, pasti banyak yang ngomong gitu. Ya sudah yang lain dulu dimulai,” kata Presiden menyampaikan alasan pembangunan baru dimulai dua tahun yang lalu.

Presiden mengaku kaget sebab target pembangunan selesai pada akhir Desember namun dapat diselesaikan lebih cepat dan telah dapat digunakan sekarang. “Bandar udara yang lain waktu konstruksi saya biasanya mengecek, di sini saya enggak mengecek, tahu-tahu jadi dan tahu-tahu kaget saya,” ucap Kepala Negara.

Kepala Negara menyampaikan bahwa kekagetan dirinya juga lantaran memiliki arsitektur bagus, lingkungan cantik, dan juga karena kelihatan arus lalu lintas keluar masuk pesawat.

“Yang belum satu, runway-nya masih kurang panjang Pak Menteri. Masih berapa ini? 2.500 kelihatannya, benar ya? Ya 2.500. Jadi saya minta paling lambat akhir tahun depan itu sudah tambah jadi 3.000,” puji Presiden seraya meminta agar runway diperpanjang memenuhi standar internasional.

Presiden juga menyampaikan alasan mengenai fokus pembangunan infrastruktur dalam beberapa tahun ini. “Supaya semakin lengkap infrastuktur kita, dan fasilitas-fasilitasnya, dan kita ingin semuanya dibuat saling terhubung, saling terintegrasi. Hasilnya mulai terlihat satu per satu, satu demi satu,” ujar Presiden menegaskan. (NDY)

Endy Poerwanto