CHESHIRE, UK, bisniswisata.co.id : Menurut studi tahunan KPMG mengenai industri perhotelan Prancis, pasar hotel diperkirakan akan tetap dinamis pada tahun 2023 dan 2024.Ini adalah tahun yang sangat baik ketimbang 2022.
Tren ini diperkirakan akan didukung oleh acara-acara olahraga besar. Meskipun cuaca tidak mendukung di awal musim panas, perjalanan domestik di Prancis tetap berjalan dengan baik.
Pasar perjalanan internasional bahkan lebih baik lagi. Pada bulan Juli dan Agustus, wisatawan Amerika Utara dan Selatan kembali ke Prancis (masing-masing naik sebesar 5% dan 8%), begitu pula wisatawan dari kawasan Asia-Pasifik (naik sebesar 81%).
Para ahli memperkirakan beberapa faktor, termasuk dimulainya kembali pariwisata bisnis, cuaca yang mendukung, dan Piala Dunia Rugbi, akan memperpanjang musim hingga liburan All Saints’ Day. Pariwisata bisnis kembali ke tingkat kinerja yang menarik, bahkan dengan jumlah perjalanan yang lebih sedikit.
Dilansir dari tourism-review.com, para ahli memperkirakan bahwa meskipun ada tantangan seperti inflasi, fenomena cuaca, dan pemotongan anggaran, sektor pariwisata diperkirakan akan mencapai puncaknya pada tahun 2024 dan 2025.
Olimpiade dan popularitas Perancis sebagai tujuan wisata akan membantu hal ini dan diharapkan dapat menarik pengunjung sepanjang tahun setelah acara. Sebuah studi telah mengidentifikasi 125 proyek hotel baru, mewakili sekitar 16,000 kamar, yang diperkirakan akan selesai pada tahun 2026.
Di sektor hotel budget, situasinya sedikit berbeda. Hostel bisa menjadi solusi optimal bagi wisatawan yang memiliki anggaran terbatas. Namun, hanya 32 hostel baru yang dibuka di Prancis selama enam tahun terakhir.
Hostel melayani mereka yang mencari pengalaman akomodasi unik di jantung kota. Studi ini menunjukkan bahwa terlalu sedikit hostel di Perancis, dengan hanya sekitar empat puluh properti yang tersedia saat ini.
Mengingat minat investor terhadap konsep ini dan tingginya jumlah hostel di negara-negara Eropa lainnya, terdapat potensi pertumbuhan yang signifikan di segmen ini.