Together at The Table sambil menikmati popiah( lumpia) basah. ( Foto HHWT).
SINGAPURA, bisniswisata.co.id : Seiring dengan berkembangnya industri halal, semakin besar pula kesempatan untuk terjadinya pertukaran budaya, dan salah satu cara terbaik untuk melakukannya adalah melalui makanan.
Menyadari hal ini, Have Halal, Will Travel, sebuah organisasi Singapura yang mendorong pariwisata halal, bekerja sama dengan Singapore Tourism Board mengadakan serangkaian acara yang fokus terhadap makanan dan pariwisata halal.
Acara yang diberi nama Together At The Table (Bersama di Meja Makan) akan memberikan kesempatan bagi publik untuk menikmati rangkaian kegiatan pariwisata halal yang meliputi curated halal dining experience, cooking masterclass, dan tour ke berbagai restoran unik dan tersembunyi (hidden gem) di Singapura.
Acara ini juga merupakan bagian (fringe event) dari Singapore Food Festival, kegiatan tahunan untuk merayakan keragaman kuliner Singapura.
Together at The Table, yang akan berlangsung dari akhir bulan September sampai dengan Oktober 2022, bertujuan untuk merayakan keragaman dan memberikan gambaran yang lebih luas bagi turis untuk mengerti dan merasakan makanan halal di Singapura, sebagai negara multikultural dan menjadi rumah oleh berbagai bangsa.
Hal ini juga memberikan kesempatan bagi masyarakat Indonesia untuk merasakan berbagai pengalaman yang mungkin belum pernah diketahui sebelumnya. Termasuk untuk merasakan berbagai kegiatan pariwisata halal yang unik di Singapura.
“Together at The Table adalah salah satu cara kami agar pariwisata dapat menjadi semakin inklusif dan menjadi jembatan untuk keberagaman. Kami yakin kegiatan seperti Together at The Table akan menjadi nilai tambah bagi sebuah destinasi sekaligus memberikan kesempatan bagi para wisatawan untuk mencicipi pengalaman yang berbeda,” kata Tengku Suzana, co-founder dari HHWT.
Have Hall will Travel meluncurkan kegiatan ini bersamaan dengan peluncuran Tribes, sebuah social commerce platform berbasis komunitas bagi para wisatawan muslim.
Melalui platform ini wisatawan muslim dapat mengetahui berbagai informasi terkait pariwisata mulai dari akomodasi, transportasi, berbelanja, kuliner, dan kegiatan lainnya.
Hal yang menariknya, setiap anggota Tribes juga dapat memberikan rekomendasi atau penilaian untuk berbagai destinasi wisata sehingga memperkaya pengalaman bagi tiap-tiap anggota.
Adapun berbagai kegiatan yang akan diadakan dalam Together at The Table akan meliputi:
- Pengalaman Kuliner Halal Terpilih (Curated Halal Dining Experience)
○ Sembilan sajian santapan yang mengambil inspirasi dari Nusantara oleh Chef Imran dan berkolaborasi dengan dua chef muda peserta Masterchef Singapura
- Kelas Memasak Bersama Ahli (Cooking Masterclass)
○ Kelas memilih dan memotong daging sapi premium oleh The Meatery, yang menjual daging halal premium di Singapura
○ Kelas membuat pasta dan gnocchi yang diajarkan oleh salah satu chef dari Tipo, salah satu cafe pasta di Singapura
○ Kelas membuat mocktail yang diadakan oleh Picanhas, salah satu restoran steak halal di Singapura
Selain berbagai kegiatan tersebut, HHWT juga mengadakan tour ke empat daerah budaya di Singapura, yang meliputi Little India, Chinatown, Joo Chiat dan Katong, serta Kampong Gelam.
Tour ini memberikan kesempatan bagi wisatawan untuk mempelajari sejarah makanan dan tempat atau melakukan aktivitas yang unik seperti:
- Melihat proses menyangrai kopi di coffee roaster tertua di Singapura
- Mencicipi kudapan dan jajanan khas Singapura
- Lokakarya dan melihat langsung proses pembuatan popia
Melihat berbagai potensi dan rencana tentang pariwisata halal di Asia Tenggara, makin terbit harapan bahwa kegiatan ini nantinya dapat dinikmati oleh seluruh kalangan dan menjadi sebuah force for peace.
“Kami berharap rangkaian kegiatan Together at The Table tahun ini dapat menjadi sebuah kesempatan bagi semua orang untuk dapat duduk bersama dan merayakan keberagaman dengan mencicipi berbagai hidangan halal yang ada di Singapura : kata Tengku Suzana, co-founder dari HHWT.
Pihaknya percaya semua orang, terlepas dari agamanya, berhak dan sebaiknya mencoba berbagai pengalaman yang ditawarkan, dan juga berharap hal ini dapat mendorong makin banyaknya destinasi pariwisata yang inklusif. tsmbahnya.